~22~

792 94 5
                                    

Sorry typo :v Vote dulu baru baca ya :*

KENDALL POV•

Aku tidur sendirian malam ini.Rumah ku sepi tak ada siapapun selain aku.Duduk di depan televisi sendirian tanpa keberadaan Harry yang biasanya merangkul ku dan membelai rambut ku.Bagaimana keadaan nya?Apakah dia memenangkan balapan itu?Mataku tertuju pada layar TV namun pikiranku tertuju pada Harry.

Sial.Dia tidak mengangkat telepon ku.Ini sudah yang ketiga kali aku menelepon nya.Aku menyerah,kumatikan siaran televisi ini dan pergi tidur.

Entah perasaan macam apa yang aku rasakan sekarang,rasanya sesuatu telah terjadi.Sesuatu yang buruk.Tapi aku tidak tau apa itu.Ibu?Dia baik-baik saja,saat aku meninggalkan nya tadi,dia sudah sadar dan operasi nya berjalan lancar.Aku bergelut dengan pikiran ku sendiri.Tak menemukan jawaban nya.

*******

"Hai lex"
"Oh,hi ken.Bagaimana kabar ibunu?" Tanya Alexis
"Dia baik." Jawabku sambil duduk di samping nya,menyantap makan siangku.

"Aku menelepon mu semalam" Ucap Alexis.
"Dan kau tidak mengangkat telepon ku" Lanjutnya
"Um-mungkin aku sudah tidur.Entahlah,semalam aku merasakan ada hal aneh yang sedang terjadi."

"Memangnya ada apa?" Aku hanya menggidikkan bahu.
"Kenapa kau menelepon ku?"
"Christina sekarang menjadi jalang kau tau" Suara Alexis hampir tak terdengar olehku.
"Ya.Aku tau" Jawabku santai sambil meneguk minumanku.

"Shit.Aku muak dengan tingkahnya yang seakan menjadi penguasa disini."
"Hei,itu hal yang wajar.Bukankah ayahnya kepala komite disini?" Aku tertawa kecil.Menyapukan pandangan ke segala arah.Hari ini aku belum mendapat kabar dari Harry,bahkan dia belum menelepon ku.Dan anehnya lagi,sedari tadi aku tidak melihat geng Harry berseliweran disekitar kampus.

"Ken?Kau mendengarkan ku?"
"Ada apa lex?"
"Sial.Kau tidak mendengarku.Ada apa denganmu kenny?" Alexis balik bertanya padaku.
"Kau melihat Harry pagi ini?" Tanyaku.
"Tidak"

Aku tidak tahan lagi.Dia tidak menelepon ku maka aku yang harus menelepon nya.Lagi.

"Harry?"
"Ken?" Suara nya berbeda.Ini bukan Harry,aku yakin aku tidak salah nomor.
"Harry?It's that you?" Tanyaku ragu.
"Ini aku.Niall" Ah,orang brengsek itu lagi.
"Ni?Dimana Harry?"
"Um-ken.Begini,aku tidak bisa memberitahumu lewat telepon.Kau harus datang kesini"
"Kemana?"
"OGC Hospital"

*********

"What's happened?" Tanyaku lemas begitu sampai di dalam kamar inap Harry.Ada Niall dan Luke disana,aku melihat Harry terbaring dengan selang infus disana-sini.Tidak membuka matanya.
"Tenanglah dulu Ken." Niall mencoba mendudukkan ku di sebuah sofa.
"Harry mengalami kecelakaan saat balapan semalam" Suara Luke terdengar sangat pelan.Dan dadaku serasa sesak mendengar itu.Aku yakin ada hal buruk yang terjadi,dan aku tidak mengira jika hal buruk itu menimpa Harry.

Mataku hampir meneteskan air mata memandang wajah nya yang lemas disertai perban yang menampakkan bekas darah di wajahnya.Segera aku memalingkan muka,mencegah keluarnya air mataku.

"Apa ibunya sudah tau?" Tanyaku lagi.
"Sudah" Jawab Niall
"Dimana dia?"
"Entahlah.Kurasa dia tidak peduli dengan keadaan Harry sekarang"

Oh,aku ingat.Antara Harry dan ibunya tidak memiliki hubungan yang baik.Mungkin itu masalahnya.Ibu Harry terlalu sibuk dengan dunia nya sendiri dan mengabaikan Harry,sehingga Harry tumbuh menjadi remaja yang salah pergaulan.Itu hanya hipotesa ku semata.Entahlah.

"Ken..." Kepalaku mendongak.Suara serak dan berat itu kembali terdengar di telingaku.Mata Harry perlahan bergerak.Segera Luke keluar kamar memanggil dokter.Dan aku menghampiri Harry,lalu mengelus punggung tangan nya lembut.
"I'm here.." Bisik ku.
"Ken..." Dia masih mengulang-ulang namaku.Sampai dokter datang dan aku mundur beberapa langkah.

For Your Eyes Only •H.S•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang