Sorry typo :v vote dl baru baca ya :)
------------------
"Aku akan mengantarmu."
"Bukankah kau akan makan siang disini?" Tanyaku.
"Tidak.Aku sudah kenyang.Naiklah ke mobilku."Pun,aku pergi keluar menuju mobil Zayn.Mencoba melupakan masalah hari ini.Persetan dengan Christina dan Harry.Aku harus membicarakan hal ini saat Harry sudah keluar dari rumah sakit nanti.
"Bagaimana operasi ibumu?" Zayn membuka pembicaraan.
"Baik.Tak ada masalah."
"Kau yakin?Bagaimana dengan biaya nya?" Fuck,aku kembali teringat akan hal itu.Tentu saja itu adalah masalah.Masalah besar.Darimana aku akan mendapat uang sebanyak itu dalam waktu sekejap?Ini sangat tidak mungkin."Hei..Kau tidak perlu khawatir Ken,semua biaya administrasi ibumu sudah kulunasi." Aku mendongak kearah Zayn.Menatapnya,dalam.Matanya tertuju lurus kedepan sambil menyuguhkan senyum miring nya yang menawan.Tunggu,apa?
"Za-zayn?Bagaimana?Bagaimana bisa?" Tanya ku terbata-bata.
"Tentu saja bisa.Kau tak perlu khawatir lagi oke?"
"Aku tidak-Ah...Kau tidak seharusnya melakukan ini,sungguh."
"It's okay ken.Masalahmu selesai." Dia memandang kearahku singkat.Aku tak tau lagi harus bagaimana.Zayn terlalu baik menurutku.Biaya rumah sakit ibu tidak sedikit.Aku merasa berhutang padanya.
"Terima kasih." Gumamku.Dia kembali tersenyum."Kau akan pulang ke rumah atau pergi ke rumah sakit?" Tanya Zayn lagi.
"Kurasa bibi emily sedang menjaga ibu.Jadi,aku akan beristirahat sebentar di rumah." Kataku.
"Okay." Zayn berbelok di persimpangan menuju rumahku.***********
"Kau yakin tidak akan singgah sebentar disini?" Tanya ku saat keluar dari mobil Zayn.
"Tidak.Aku ada urusan,jadi aku harus segera pergi.Um-maybe next time." Dia tersenyum.Kubalas senyum nya dan dia pergi dengan mobil nya.Selang beberapa saat,ketika aku membuka pintu rumah,suara motor yang tak asing lagi bagiku terdengar.Harry.Pikirku.
Aku menoleh kebelakang.Dugaan ku benar.Harry sudah pulih.Kurasa.Dia berjalan kearahku.Tatapan nya tajam.Ada apa dengannya?
"Siapa dia?" Tanya Harry begitu wajahnya sampai di depan ku.Ah,kurasa dia mengetahui jika aku keluar dari mobil orang lain.Aku tidak segera menjawab.Hanya menatap lurus kedepan.Tatapan kosong.Kembali teringat pertemuan ku dengan Christina tadi.
"Ken.Siapa dia?" Harry mengulangi pertanyaan nya.
"Bukan urusanmu."
"Tentu saja ini menjadi urusanku.Bagaimana jika yang berada di dalam mobil itu adalah pria?" Dia membawa jemari nya ke rambut ikal nya.Matanya masih menatap tajam kearahku."Itu tidak penting.Siapa Christina? Apakah kalian pernah menjalin hubungan?" Tanyaku membalikkan keadaan.Kini aku berani mentap mata hijau Harry yang menawan sekaligus mematikan.
"Apa?" Matanya membesar.Kurada dia terkejut.Hah,kena kau bajingan!
"Ah,ternyata benar.Aku tidak habis pikir Harry,tapi sekarang aku sudah mengerti semua nya.Tentang masa lalumu yang sangat tidak menginginkan ku ada di dalam hatimu.Tentang begitu kau sangat membenciku,mencemooh hidup ku,Menganggapku tak ada.Sadarlah Harry,aku tau itu hanya masa lalu.Tapi tidak bisakan kau hargai aku walaupun hanya sedikit?Aku tidak meminta apapun darimu.Tapi tolonglah,aku juga punya perasaan yang terkadang bisa saja hancur oleh ego mu itu.Aku tid-""Ken..Cukup!!" Harry memotong ucapan ku.Dan kurasa,air mataku mulai mengalir.
"Tidak.Kau harus mendengarkan ku." Kubawa tanganku menghapus air mata yang mulai menderas.
"Kau yang harus mendengarkan ku!!!" Dia berteriak? dia berteriak padaku?"Ah,sekarang kau berteriak padaku.Bagus Harry.Terserah padamu." Aku berbalik hendak pergi kedalam,lagi-lagi tangan kekar itu menarikku kepelukan nya.Pelukan yang sangat kurindukan karena disini aku merasa hangat dan merasa..dicintai.Hanya Harry yang bisa memberiku pelukan senyaman ini.Aku menangis deras di bahunya.
"I'm Sorry.Please,listen to me ken." Dia merendahkan suaranya.
"Hei.Aku sadar kesalahan ku selama ini.Itu adalah bagian dalam hidup ku yang sangat gelap,dan tidak berguna.Tapi bagusnya,itu hanyalah masa lalu.Masa laluku yang belum mengenal apa itu perasaan dicintai dan mencintai.Masa lalu sebelum aku mengenal gadis istimewa sepertimu.Dan kini kau merubah hidupku.Menjadi lebih baik,masa lalu hanyalah bagian dari kehidupan yang tidak seharusnya kau tulis di otak mu.Tulislah kenangan baru dari masa sekarang dan masa depan.Lupakan masa lalu.Tulislah kenangan mu bersamaku.Bersama orang-orang yang kau cintai.Itulah prinsipku saat ini.Kau tau,masa laluku begitu suram Ken,dan aku membutuhkan mu untuk mengubah hidupku." Dia berhenti.Mengambil nafas,kembali menatapku.Mengusapkan jarinya di pipiku.Lembut."Aku mencintaimu.Tolong,jangan pergi dariku." Harry mendekatkan bibirnya di bibirku.Hingga bibir kami bertemu.Aku menangis di sela-sela ciuman manis ini.Sangat terharu dengan perkataan Harry tadi.
"Aku ingin membuka lembaran baru di kehidupan ku.Dan menulis kenangan baru di memoriku.Bersama mu Ken."
Aku tak bisa berucap lagi.Kini,aku yang memeluknya,erat seakan tak mau kehilangan orang seperti Harry.
"Aku mencintaimu Harry." Hanya itu yang keluar dari mulutku.
"I know.And i love you more than anything,Kenny."************
•HARRY POV•
Christina sudah terlalu jauh mencampuri urusan pribadiku dan Kenny.Aku memang mengangap masalah ini selesai,tapi kurasa Ken masih menyisakan beberapa kekesalan di hatinya.Dia begitu canggung di dekatku dan seakan menjaga jarak dariku.Shit.Aku harus menghabisi jalang sialan itu.
"Lupakan masalah hari ini ken.Maafkan aku." Aku bergumam.
"Ya.Aku tau."
"Apa Christina yang memberitahumu tentang ini semua?"
"Kau tidak perlu tau siapa yang memberitahuku Harry.Kukira kita tidak akan membahas ini lagi."
"Baiklah." Jauh di dalam hatiku,aku tau bahwa Christina dibalik ini semua."Luke?Bawa kelompok idiot mu ke cafetaria.Aku akan segera kesana." Segera aku mematikan telepon setelah menghubungi Luke.Ken menatap aneh kearahku.
"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Ken.
"Tunggulah disini.Aku akan segera kembali." Ucapku.Dia mengangguk.Dan kembali terduduk di sofa ruang keluarga nya.***********
"Oh,kau datang bung.Kurasa kau sangat ingin mengetahui berita panas ini." Ucap Liam saat aku sampai di depan mereka.
"Apa?Cepat katakan."
"Louis si bajingan itu..." Niall menghentakkan tangannya ke meja.Matanya menatap tajam kedepan.
"Dia meniduri gadisku." Lanjutnya,yang cukup membuatku membelalakan mataku.Oh,sekarang Niall yang mengalami nya setelah dulu gadisku juga pernah ditiduri oleh Louis.Kurasa,dia masih belum puas menerima pukulan ku diwajahnya."Shit." Gumamku.
"Untuk apa kau mengajak kami kesini?" Tanya Luke.
"Untuk memberi pelajaran pada si jalang itu." Ucap ku.
"Christina?"
"Ya."
"Ada apa dengannya?" Tanya Liam"Ini begitu rumit.Menyangkut hubungan ku dengan Ken."
"Apa kau yakin akan menghajar wanita,Harry?"
"Kenapa tidak?" Jawabku angkuh.
"Bodoh,kau tidak tau dampak nya apa padamu?Mereka akan mengganggap mu pecundang besar karena telah menghajar wanita.""Fuck." Kini aku yang menggebrak meja.Kepalaku panas seakan mau meledak.Ini sangat membuatku frustasi. Sial.
"Kau tidak bisa menghajar wanita Harry,kau tidak bisa menghancurkan wanita.Kau harus menggunakan orang lain untuk menghancurkan si jalang itu." Kata Liam.
"Apa maksudmu?" Tanyaku.
"Gunakan orang lain untuk menghancurkan nya bodoh." Luke menyenggol lenganku.Membuat ku tersadar akan sesuatu.Dia benar.Leave your vote&comments please :)
Hendall on mulmed :)
Maap kalo banyak typo :v
See u in the next chapter !!
KAMU SEDANG MEMBACA
For Your Eyes Only •H.S•
Fanfic-I see something in your eyes,there was a fire that burn me but i find a love that always warm me- P.s :[[Sebagian chapter di PRIVAT !! FOLLOW AUTHOR DULU KALAU MAU BACA.]] P.s.s : [[Sedang Direvisi]]