>>> Part.1

7.3K 809 52
                                    


Typo..
Sorry!

Say to me. 😁

...

"Hyung berhentilah"

"Kau menyakitinya"

Semuanya menatap ke arah Jimin, tidak dengan wanita itu yg terlihat kesakitan.

"Jimin apa yg kau katakan"gumam Jungkook, merasa terkejut dengan ucapan Jimin... Seakan mengatakan hal itu adalah sebuah dosa besar...

"Dia wanita, rasanya aneh melihatmu memukul seorang wanita, kalau dia pria mungkin aku tidak akan peduli"

"Wahh... Jimin kita peduli pada pesuruh"goda Taehyung. Yoongi menatap Jimin datar, sorot matanya terlihat tidak suka.

"Aniya,... Hanya aneh melihatnya"

"Sekarang aku membiarkanmu, pergilah"perintah Yoongi, Hyumi mengangguk kecil lalu berhambur cepat keluar dari sana.

Wanita itu berlari keluar, beberapa langkah hingga akhirnya dia berhenti, tatapannya kembali pada pintu ruangan tersebut.

Tangannya menyeka air matanya kasar, lalu kembali melanjutkan larinya.

##

Selesai makan, Jimin bangkit dari duduknya.

"Eodiyeyo?"(mau kemana) tanya Taehyung saat melihat Jimin mengambil tas dan memakainya.

"Ke kelas"

"Eoh"ucap semuanya terkejut.
Ini tak biasa, masuk kelas tepat waktu, Jimin pasti tersedak tulang ayam.

"Kau bercanda, hyung? Apa kau baik-baik saja"ucap Jungkook.

"Aku rasa pesuruh itu tidak meracuninya, karena aku baik-baik saja"ucap Yoongi.

Jimin memutar bola matanya malas, apa begitu mengherankan kalau dia masuk tepat pada waktunya.
Sebenarnya sih iya... Tapi dia punya alasan.

"Appa ku bilang aku harus dapat nilai tinggi smester ini, atau dia akan mendepakku dari Korea, karena kecintaanku pada negara yg begitu besar,.. jadi biarkan aku berusaha untuk bertahan hidup di Korea, aku pergi... Annyeong"ucap Jimin seraya melambaikan tangannya dan tersenyum.

Pria itu menghilang dibalik pintu, keempat orang itu hanya bisa saling melempar pandangan aneh.

"Aku rasa kepalanya harus dipukul dengan bola basket agar kembali normal"gumam Hosoek.

##

Jimin melangkahkan kakinya, menyusuri lorong kelas.

Dia berada ditingkat 2, dan kelasnya juga berada ditingkat 2.

Jimin mengedarkan pandangannya, banyak dari para siswi yg tersenyum ke arahnya, namun dia tidak mengubris hal itu.

Hingga akhirnya tatapannya terkunci pada seorang wanita yg berada didalam ruang kelas, duduk kedua dari baris belakang, wanita itu terlihat sedang mengerjakan sesuatu pada bukunya seraya mendengarkan musik dengan earphone putih yg terpasang ditelinganya.

Jimin terus berjalan seraya menatapnya tanpa berkedip, seakan begitu terpesona, mata itu terkunci, hanya untuk menatapnya.

Hingga akhirnya tatapan itu harus berakhir saat dirinya sudah melewati sepenuhnya ruang kelas itu.

Jimin terus melangkah menuju kelasnya, hingga akhirnya dia sampai dikelas 2.4 wanita itu berada di kelas 2.2, selang dua kelas dari kelasnya.

Jimin menghentikan langkahnya diambang pintu, kembali melihat ke arah kelas tersebut.

School 2020 [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang