>>> Part. 4

5.6K 735 66
                                    


Hyumi memasuki toilet wanita, kedua tangannya mengibas-ngibaskan bajunya yg terkena tepung.

Hyumi menatap nanar pantulan dirinya dicermin.
"Pecundang"decaknya seraya menatap pantulan dirinya.

##

Yoongi menatap sangar pada sosok yg berada dihadapannya.

5 gadis yg sukses menyulut emosinya beberapa waktu yg lalu.

Disebuah tempat perkumpulan BTS.

"Ambil itu"ucap Yoongi seraya melempar satu kantong plastik hitam ke arah sang wanita yg berada ditengah.

Wanita iu terlihat begitu takut, sosok pria dihadapannya ini benar-benar menakutkan.

"PALLIWA"teriak Yoongi.

Wanita itu mengambilnya, membukanya dan mendapati 5 kantung terigu.

Wanita itu beralih menatap Yoongi bingung dengan takut.

"Tuangkan terigu itu diatas kepala mereka, kau ketuanya kan,.. Palli"ucap Yoongi dengan penekanan kata pada kata Palli.

Wanita itu mengangguk takut, lalu menuangkan setiap kantung terigu diatas kepala 4 orang temannya secara bergantian.

"Yg satu itu, tuang sendiri diatas kepalamu"

Pupil mata wanita itu melebar terkejut, dengan anggukan kepala takut, kedua tangannya mengguyur dirinya dengan terigu tersebut.

Yoongi tersenyum, lalu menatap mereka berlima secara bergantian dengan mata tajamnya.

"Aku bilang pada kalian, jangan pernah mengganggu mainanku, atau aku akan membalasnya lebih dari ini, atas apa yg kalian lakukan padanya.. paham"

Kelimanya mengangguk takut.

Yoongi tersenyum mengejek dengan sudut bibirnya, lalu berbalik untuk berhambur dari sana.
Namun langkahnya terhenti dan kembali beralih pada kelima wanita itu.

"Ah... Jangan lupa!  Bersihkan itu"tunjuk Yoongi pada terigu yg berada dilantai.

"Aku tidak mau ada terigu disana, sampai bersih,.. Jangan sampai aku lihat ada terigu disini besok"

Yoongi beralu dari sana, meninggalkan kelima wanita itu.

##

Hyumi berjalan disisi trotoar, sisa-sisa tepung masih begitu jelas diseragamnya bahkan rambutnya, yg kini tertutup kupluk jaket miliknya.

"Kkamjakiya"(kaget aku) ucap Hyumi saat melihat Yoongi yg sedang berdiri didekat motornya yg kini berada dihadapannya.

"Kajja, naiklah"ajaknya yg lebih terdengar sebagai perintah.

"Aniyo, gomawo"ucap Hyumi yg berjalan melewati Yoongi.

Yoongi berbalik, berjalan cepat ke arah Hyumi dan menarik tangannya.

"Aku tidak menerima penolakan, seharusnya kau berterima kasih padaku karena mau melakukan hal merepotkan semacam ini"

Hyumi berdecak, matanya beralih dari Yoongi lalu kembali menatapnya.

"Apa aku yg meminta kau melakukan hal ini, aku bilang tidak perlu, bukankah ini merepotkan"

Yoongi naik ke motornya, lalu memakai helmnya.
"Naik"perintahnya tegas seraya melirik ke arah belakangnya dengan tunjukan kepalanya .

"Ani.. "

"NAIK!"ucapnya dengan suara lebih tinggi.
Hyumi mendesah lelah, Hyumi naik ke atas motor Yoongi, pria itu menyodorkan helm padanya.

"Pakai ini"ucapnya.

Hyumi meraihnya dan memakainya cepat.

"Pegang pinggangku"

"Mwo!"ucap Hyumi terkejut.

Yoongi menarik kedua tangan Hyumi menjadi melingkar di pinggangnya.

"Melepaskannya, maka kedua tanganmu akan hilang"ancamnya.

"Apa yg... ..Kya~"ucapan Hyumi terpotong, saat mau melepaskan tangannya Yoongi mengerem dan membuatnya memeluk tubuh pria itu kuat.

Yoongi terkekeh kecil dari balik helmnya, sementara wanita itu mengumpat dalam hati.

##

Yoongi menurunkan Hyumi tepat didepan rumah wanita itu.
Hyumi turun dari sana, dan menyerahkan helmnya pada Yoongi.
"Kau tidak perlu lakukan hal ini"

"Ne.. Ini merepotkan"

Hyumi berbalik, namun dengan cepat Yoongi menarik pergelangan tangan wanita itu hingga menjadi menghadapnya.

Hyumi cukup terkejut dengan jarak mereka yg hanya sekitar 5cm, bahkan Hyumi dapat merasakan hembusan nafas Yoongi yg menerpa wajahnya.

"Apa yang... "

"Jangan terlalu dekat dengan Jimin, aku tidak suka"Yoongi menatap Hyumi dengan sorot mata yg tajam dan dingin. Pria itu benar-benar memerintahnya. Dan tatapan itu seakan mengisyaratkan bahwa perintah itu tidak boleh dilanggar.

"Itu bukan urusanmu, dan kau tidak berhak memerintahkanku untuk itu"

"Itu urusanku juga"

"Aniyo"

"Ne... Karena memilih tinggal ditempat seperti ini kau jadi lupa siapa kau untukku!"

"Itu sungguh bukan urusanmu"

"Dengarkan aku..katakan kalau ada yg mengganggumu, lalu datang saat aku memanggilmu, dan terakhir ..jangan terlalu dekat dengan Jimin, ataupun pria lainnya. "
"Suatu hal yg percuma, lebih baik tidak usah dilakukan"
"Itu hanya sia-sia"

Hyumi menatap Yoongi nanar, tidak dengar pria itu yg begitu tajam menatapnya. Yoongi tersenyum dengan smirk di sudut bibirnya.

"Bukankah kau tidak menerimanya!"

"Aku rasa.. Aku akan mempertimbangkannya mulai sekarang"
"Siapakan dirimu, kita sudah terikat, perjodohan ini sudah diatur, jadi kau tidak akan pernah bisa menjauh dariku"

##

Perpustakaan.

"Begini caranya ,ini dikali ini, dibagi lalu dikurang"

Jimin mengangguk anggukan kepalanya mengerti.

"Seharusnya kau menjadi songsaenim"

"Ne... Kau benar, aku ingin sekali menjadi songsaenim"

"Aku rasa kau begitu cocok, kau mengajariku dengan jelas"

"Aishh.. Itu berlebihan, kau saja yg menangkap dengan cepat, apa yg aku ajarkan"

Jimin menopang kepalanya dengan sebelah tangan kanannya seraya menatap Hyumi yg berada disampingnya.

"Sabtu besok, apa kau ada acara?"

"Mwo?!"

"Aku ingin minta tolong padamu, aku mau membelikan kado untuk sepupu wanita ku yg akan berulang tahun, kau kan wanita ..bisa tolong pilihkan untukku"

"Aku punya sepupu wanita? Berapa umurnya?"

"Eoh..emmm, dia sekitar 18 tahun"

"Seumuran dengan mu?"tanya Hyumi memastikan, Jimin mengangguk, mengiyakan apa yg Hyumi tanyakan .

"Arraseo, jam berapa?"

"Pukul 10.00 aku akan menjemputmu dirumahmu"

"Arraseo"

Tbc.

Oh ya mau promosi.. FF Baru author, buat yg suka romance bareng Mr. Min Yoongi.

Baca tentang pernikahan mereka di.....
Cari di work author arraseo..

School 2020 [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang