Bab 4 : Maut Di depan Mata

2.7K 267 12
                                    

Beberapa Jam Sebelum nya …

Luhan yang sedang tertidur
tiba - tiba terbangun karna Shi ying membangunkan nya .

“ Luhan ! Luhan ! bangun sebentar “

Hmm ada apa Shi ying ! Apa kita
sudah sampai ? “ lirih Luhan

“ Belum kita akan sampai 1 jam lagi “

“ Ya Tuhan ! Lalu kenapa kau bangun kan aku “

“ Maafkan aku , Aku titip handphone dan dompetku aku ingin ke toilet sebentar aku
sudah tak kuat “ Ujar Shi ying langsung pergi

“ HEY HEY TUNGGU ! Aish dia kan bisa menggunakan kantung cadangan kursinya  Mengganggu Saja “ Gerutu Luhan

Setelah Shi Ying Pergi hanya umpatan yang keluar dari mulut sang artis itu
Kesal iya karna dia sudah mengganggu tidur cantiknya dan kesal karna pesawat belum mendarat juga
Namun karena efek obat masih bekerja akhirnya Luhan pun kembali tidur.

Tapi naas saat dia akan menutup mata nya tiba-tiba terdengar suara pemberitahuan dari speaker  pesawat itu yang mengganggu telinganya .

“ Penumpang di pesawat silahkan duduk di tempat kalian dan kenakan sabuk
pengaman anda “

“ Ada apa ini mengapa harus menggunakan sabuk pengaman “ Gumam Luhan dalam Hati

Tak lama pesawat bergoyang
goyang dan terdengar suara seperti sesuatu meledak dari luar lantas Luhan pun melihat ke arah jendela dan ternyata apa yang dia lihat sangat mengejutkannya .

“ ASTAGA ! Sayap dari pesawat ini
terbakar “ jerit Luhan

“ Sebentar jika sayap dari pesawat terbakar
itu artinya “

“ Pesawat ini akan ikut meledak “ Ucap penumpang di belakang Luhan yang ikut sama melihat ke jendela

Mata Luhan pun melotot dan badannya tiba – tiba tegang karna takut dan tak lama terdengar lagi suara pemberitahuan dari speaker mengalihkan perhatian Luhan .

“ Kepada setiap penumpang harap menekan tombol Darurat yang ada pada bagian pojok kursi . Secepatnya karna pesawat akan segera meledak dalam waktu 5 menit lagi “

Saat itu juga para penumpang yang berada dalam pesawat itu langsung panik bahkan ada juga yang menangis karena mereka akan menghadapi maut di depan mata mereka sebentar lagi .

Luhan sendiri saat itu juga dia benar benar sangat ketakutan dan Phobia nya pun sepertinya kambuh , badan nya gemetaran karna takut
bajunya basah karena keringat , dia menutup matanya berharap ini hanya mimpi tapi ternyata ini bukan mimpi ! Ini adalah kenyataan !

Lalu dia bangkit melawan rasa takutnya di saat seperti ini bukan saatnya untuk menangis atau pun ketakutan .

“ Tidak Luhan Kau harus Lawan rasa
takutmu itu ! ini bukan saatnya untuk menjadi cengeng “ Ujar Luhan pada dirinya sendiri

Lantas dia membongkar tasnya untuk mengambil barang barang yang perlu saja, lalu dia simpan pada kantung cadangan di kursinya termasuk barang yg tadi di titipkan manager nya pun dia masukan.

Saat semuanya sudah siap lalu dia memakai sabuk pengamannya sudah siap untuk menekan tombol darurat itu .

Namun saat dia akan menekan tombol Darurat sesuatu menahannya Luhan teringat seseorang yang belum datang dari toilet.

“ SHI YING ?? “

“ Mengapa dia belum kembali dari toilet ?
aku harus menyusulnya “

Namun ketika Luhan akan membuka sabuk pengaman tiba – tiba terdengar suara pemberitahuan kembali .

“ Kepada para menumpang kami ingatkan kembali pesawat ini akan segera meledak dalam waktu 1 menit lagi Harap para penumpang bersiap siap untuk menekan tombol Darurat

“ OH YA TUHAN ! Aku harus bagaimana
Shi Ying masih di Toilet “ Ujar Luhan Dengan wajah seperti akan menangis

10 ..
9 ..

Luhan tak tau harus bagaimana dalam hati dia ingin selamat tapi di lain hati dia menghawatirkan gadis itu jika di tinggalkan gadis itu bisa mati .

Dan pesawat ini sudah menghitung mundur .
Dia melihat ke sekeliling nya sebagian dari penumpang sudah tidak ada menyisakan dia seorang

8 ..

Arghh !! Aku harus bagaimana Tuhan “ Gumam Luhan sambil menjambak rambutnya sendiri

7..

Tiba – tiba terlihat seorang gadis dan ternyata itu Shi Ying dengan langkah terburu buru dia berlari menuju kursinya tapi saat hampir sampai pintu pembatas dia tersandung dan menyebabkan dia terjatuh

6 ..

Aaaa !! HaH HaH “

“ Shi Ying Cepat kembali kekursimu “ teriak Luhan

“ LUHAN “ Lirihnya

“ Shi Ying Cepat Ayo kembali ke kursi mu
Gadis Bodoh “ Teriak Luhan lagi

“ Luhan ! Maafkan aku Luhan aku tak bisa kakiku sakit Luhan “ Ujar Shi Ying Menangis

Lalu Luhan menghampirinya .

5..

“ Apa yang kau katakan ! Ayo aku bantu “ Ujar Luhan sambil mencoba membatu nya berdiri

“ Luhan Kau kembalilah aku tak apa maafkan
aku slalu membentakmu cepat kembali “ Ucap Shi ying sambil melihat wajah Luhan

“ Tidak – tidak ! Kau akan mati bodoh cepat aku akan membantumu “

“ XI LUHAN !! “ Jerit Shi Ying

4..

“ Aku baik oke jika aku mati pun tidak apa - apa aku bahagia karena aku akan bertemu dengan orang tua ku di sana “ Ujar Shi Ying sambil menatap Luhan

“ Shi Ying “ Ujar Luhan menangis sambil memengang tangan Shi ying

“ Cepat kembali pada kursimu eoh “ Ujar Shi Ying Tersenyum dan mengusap wajah Luhan

3..

“ Maafkan aku Shi Ying “ ucap Luhan melepaskan tangan Shi Ying dan pergi

Saat itu juga Luhan kembali pada bangkunya dan memasang sabuk pengamannya dan siap untuk menekan tombol itu dan ..

2 ..

“ Selamat Tinggal Shi Ying / Luhan Maafkan Aku “ Gumam Mereka dalam hati sambil menutup kedua mata mereka

1..

Tittttt Titttttt Titttttttt …

Duarrrrrrrrrrrrrrr !!!

Dan pesawat itu pun akhirnya meledak meninggalkan sebuah perasaan sedih dan duka bagi para penumpang dan untuk Luhan sendiri .

TBC

[COMPLETE] My Love Is My Idol (HUNHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang