Anna Guerelia

37.2K 2.3K 44
                                    

Part 1 : Story of Anna

Aku membuka mataku, masih mengantuk karena banyak sekali pekerjaan yang harus aku lakukan dari kemarin. Hari ini ulang tahun ayah, aku pergi kepemakaman dengan ibuku yang sudah menyiapkan beberapa bunga untuk dibawa.

Pemakaman hari ini sepi, hanya ada beberapa keluarga yang datang. Kulihat seorang pemuda yang sepertinya seumuran denganku sedang berjongkok di samping makam seseorang. Aku tidak tahu siapa itu, yang pasti dia kelihatan sangat kesepian dan kesedihan, sama sepertiku. Aku ingin menghampirinya, tapi siapa aku? Aku bukan siapa-siapanya, kenal saja tidak.

Zaman ini berubah kembali, kerajaan yang mulai dibangun berdasarkan kekuasaan dan kekuatan, tak peduli dengan seberapa besar kerajaan itu memegang wilayah, jika mereka punya kekuatan dan kekuasaan yang besar negara itu yang unggul.

"Anna tunggulah sebentar, ibu mau membeli kue." Ucap ibu setelah kami keluar dari pemakaman dan melewati pasar yang begitu ramai. Kulihat banyak orang yang memanfaatkan bakat dari lahirnya. Biar kujelaskan, setelah ditemukan elemen yang bisa membantu manusia untuk melakukan pekerjaan. Yaitu api, air, angin, tanah, udara, petir, dan teleportasi. Keturunan bangsawan, pejabat, atau keluarga kerajaan dari pemilik elemen itu mempunyai kekuatan yang besar, sedangkan pemilik biasa seperti aku yang memiliki kekuatan yang hanya bisa digunakan untuk pekerjaan sehari-hari. Seperti api untuk memasak, air untuk mencuci, atau angin untuk mengeringkan jemuran. Elemen petir sangat sedikit penggunanya, karena saat itu ada pembantaian para pemilik elemen petir, dan sekarang sisanya kebanyakan dari penduduk biasa dan sangat sedikit dari bangsawan.

Ibuku datang dengan kue jahe yang wanginya begitu menggoda. Kue milik Bibi Em yang biasa dibeli ibu untuk sarapan. Akhir-akhir ini cuaca begitu buruk membuat beberapa bahan pangan mengalami kenaikan harga. Dan untuk orang-orang seperti ibu dan aku, itu sangat bermasalah. Aku masuk kerumahku yang hangat, ah sungguh nyaman meskipun tak terlalu indah, memang benar kata orang kalau rumahku istanaku.

Kulihat ibu yang kesusahan menyalakan kompor . "Ibu, kenapa tidak pakai elemen api saja?" Tanyaku saat ibu menyalakan korek api untuk kompor minyak yang sudah usang.

"Kau tahu, elemen ibu mulai berkurang karena usia ibu pun seperti itu, kita hanya penduduk biasa dan kau belum memiliki elemenmu, entah kau akan menuruni elemen ayah atau ibu." Ucap ibu kembali menyalakan korek api. Hujan turun, membuat tetesan air jatuh dari atap karena atap kami bocor di bagian dapur.

"Aku akan mengambilkan ember." Ucapku segera pergi dan mengambil ember untuk menadahi air yang jatuh. Para pengguna elemen air pasti sedang merasakan kekuatannya sekarang.

Ah, kehidupanku dan ibu yang malang. Apa aku bisa merubahnya? Aku ingin sekali berbicara kepada raja untuk mengeluhkan semua permasalahan yang biasa dialami penduduk ini. Aku berjalan menuju ibu yang kedinginan di kasurnya. Dia pasti lelah dan kelaparan, lagipula kompornya tak kunjung menyala. Aku memberikannya selimut kecil milikku yang cukup untuk satu orang dewasa. Aku sayang ibu, tetapi aku selalu merepotkannya.

"Surat!" Suara pak pos dari depan rumah membuatku keluar dengan payung kecil untuk mengambil surat, sudah beberapa tahun sejak keluarga kami mendapatkan surat lagi. Aku mengambil surat dan membawanya kedalam. Dan isi di dalam surat itu membuatku terkejut setengah mati.

Yang terhormat, saudari Anna Guerelia. Kami memberikan anda sebuah kesempatan untuk bersekolah di Academy, sekolah dunia yang luar biasa. Anda mendapatkan beasiswa menengah selama empat tahun asalkan anda belajar dengan sungguh-sungguh.

Miss Flerd Serena
Pemilik Academy.

[]

ACADEMY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang