My Mistress - Mingyu (END)

2.5K 341 25
                                    

Gak tau tapi cuma mo ngingetin di cerita ini mungkin ada adegan yang agak ehem, jadi ya gitu. Chap ini panjang jadi semangat bacanya ya.

*******


Mingyu POV

Kalian mau tau apa yang paling menyedihkan selain makanan kesukaanmu dimakan habis temanmu?

Berjalan sendirian di cuaca sedingin ini ketika orang lain berjalan sambil menggandeng orang yang mereka cintai, itulah jawabannya.

Ada orang yang pernah bilang kalau selain flu dan menguap, senyum juga menular.

Tapi kenapa di saat semua orang di sekitarku tersenyum bahagia, aku tak dapat mengangkat sedikitpun sudut bibirku.

Pikiranku terus berkecamuk. Hati terasa begitu nyeri ketika pikiranku tertuju pada kenyataan bahwa orang yang kucintai akan bertunangan dengan sahabatku.

Besok, nona kecil kesayanganku akan bertunangan. Semua orang kini sedang sibuk bersiap untuk pesta megah itu, dan Y/N sedang mencoba gaun-gaun pesanan Won- maksudku calon tunangannya.

Bahkan menyebut nama sahabatku saja aku tak sanggup. Rasanya seperti menaruh garam di atas luka basah.

Aku memilih untuk menenangkan diriku sembari berjalan-jalan di luar. Namun nyatanya, itu tak mengubah apapun.

Dingin yang terus menggerogoti tubuhku membuatku harus berhenti sejenak untuk menghangatkan diri. Beruntung ada kedai yang buka tak jauh dari tempatku berdiri saat ini.

Aku segera masuk ke dalam tenda itu. Di sana ada sebuah meja kosong di dekat penghangat.

Dengan cepat aku berjalan ke arah tempat itu, aku tak ingin orang lain mendapatkannya.

Setelah pantatku mendarat mulus di atas kursi, Halmeoni penjaga kedai datang untuk mengambil pesanan.

"Sojunya sa-" ,aku terdiam sejenak. Ah, sepertinya satu botol takkan cukup untuk mengusir hawa dingin ini.

Lagipula sepertinya soju bagus untuk menenangkan pikiranku saat ini.

"Sojunya satu lusin" ,lanjutku.

Aku dapat merasakan halmeoni dan orang-orang disekitarku mulai menatapku tak percaya, bahkan ada yang berbisik 'gila' pada temannya sambil menunjuk ke arahku.

Ya, aku tak peduli. Ada waktunya aku harus meluapkan semua kekesalan yang selalu kupendam bukan?

Dan segera setelah pesananku datang, aku mulai meneguk satu persatu isi botol itu hingga tak terasa malam kian larut.

.

Ini buruk.

Ternyata 1 lusin bisa membuatku hilang kontrol. Aku ini peminum yang payah.

Semua orang yang melintasiku menatapku jijik sambil berusaha berjalan secepat mungkin. Yah, pria yang mabuk di jam segini memang terlihat menjijikan bukan?

Dengan sedikit kesadaran yang tersisa, aku berjalan sempoyongan menuju tempat yang kusebut rumah.

Jalan terasa begitu panjang bagiku, hingga pada akhirnya aku bisa sampai di dalam bangunan megah ini

Kupikir kesadaranku masih akan tersisa sampai aku tiba di kamarku. Tapi nyatanya, aku tak dapat mengingat apapun saat aku membuka pintu suatu ruangan tanpa kusengaja.


Y/N POV

Aku terbangun dari tidur nyenyakku ketika seseorang membuka pintu kamarku.

Seventeen's ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang