Just One Day - Jisoo (2)

2.9K 361 8
                                    

Datanglah ke festival lampu taman jam 7 malam ini.

Hanya itu isi pesanku padanya. Aku yakin ia pasti akan bingung, namun aku tak peduli karena semakin ia bingung, maka semakin bagus.

Akupun segera bersiap-siap menuju festival itu karena memang sekarang sudah jam 06.30.

.

"Apa kau sudah menunggu lama?" ,katanya dengan wajah yang tampak panik dan napas terengah-engah, sepertinya dia habis berlari.

"Ah, aku sangat kedinginan, saking dinginnya mungkin aku akan mati membeku sebentar lagi." ,kataku lalu tiba-tiba akting terjatuh karena kehilangan kesadaran.

"HUWAA!!!! JISOO KAU KENAPA????!!!!"

"Kena!!! Kau gampang sekali ditipu." ,kataku sambil membuka mataku.

"KAU BELUM PERNAH DIGAMPAR HYENA YA???!!!" ,raut mukanya berubah menjadi sangat kesal, bagaimana tidak, dia kan paling tak suka dikerjai.

"Tapi tak sepenuhnya bohong kok." ,kataku pelan.

"Maksudmu?"

"Ah ayo kita masuk, sebelum kita ketinggalan acara utamanya." ,kataku sambil menarik tangannya untuk mengalihkan pembicaraan ini.

.

"Indahnya...." ,wajahnya tampak begitu cerah sekarang. Semua lampu di sini juga akan kalah dengan senyumnya. Rasanya seperti di surga saja sekarang.

"Sudah kuduga kau menyukainya." ,kataku sambil mengalihkan pandanganku darinya, bisa-bisa tepat sebelum jam 12 aku sudah pergi jika tetap menatap wajahnya.

"Tapi kenapa kau memilih ke sini? Kenapa gak di taman hiburan saja? Kan lebih seru." ,tanyanya.

"Entah. Tapi aku selalu ingin ke sini sejak dahulu, tapi kondisku tak pernah memungkinkan."

Ia hanya menatapku sebentar lalu mengangguk pelan, sepertinya dia mengerti.

"HUAA!!!" , entah apa yang terjadi tapi tiba -tiba Y/N memelukku.

Deg

Dadaku mulai tak waras sekarang.

"Ma-maafkan a-", aku mendekapnya erat ketika ia hendak melepaskan pelukannya.

"Ji-jisoo..."

"Kau merasakannya?"

"Hmm.., sama cepatnya denganku."

"Nikmatilah selama kau bisa." , kataku padanya.

"Apa maksudmu?"

"Tidak, bukan apa-apa", kataku sambil melepaskan pelukanku.

Y/N menatapku heran namun kemudian ia hanya menggelengkan kepalanya.

.

Sebentar lagi jam 12. Secepat itukah waktu berlalu? Aku bahkan baru menikmatinya bersama Y/N.

"Y/N." , panggilku padanya.

"Kenapa?"

"Berikan tanganmu."

"Untuk apa?" , ia menatapku heran (lagi)

"Berikan saja."

Iapun menyerah dan memberikan tangannya padaku. Aku menyerahkan sebuah cincin kecil padanya.

"Pakailah selama aku pergi."

"Apa maksudmu?", matanya yang mulai memerah menatapku dengan tatapan sendu.

"Kenapa kau bertindak aneh daritadi? Bagaimana caranya kau bisa sembuh dalam semalam? Kenapa kau selalu membuatku takut dengan kata-kata anehmu? Apa maksudnya nikmatilah selagi kau bisa, tak sepenuhnya bohong? Kenapa kau bersikap seolah-olah kau akan pergi jauh?"

Tuhan, maafkan aku. Aku membuat orang yang sangat kucintai menangis sekarang.

Aku mendekat kearahnya, mengusap wajahnya dan menghapus air matanya.

"Kau tahu? Hari ini aku menukar seluruh waktuku untuk bersamamu. Aku ingin sekali menghabiskan waktuku bersamamu seperti dulu, tapi aku terlalu lemah untuk itu."

"Jisoo , aku tak mengerti. Jangan membuatku bingung" , tangisannya semakin menjadi-jadi.

Aku memeluknya erat, memeluknya untuk terakhir kalinya. Kini aku hanya punya 5 menit terakhir untuk bersamanya.

"Hidupku akan berakhir sebentar lagi. Maaf karna aku terlalu lemah untuk bersamamu. Maaf karena aku selalu membuatmu kesal. Tenang , aku takkan melakukannya lagi."

"Jangan pergi. Kenapa kau melakukan hal bodoh seperti ini?" , ia memelukku erat seakan mencegahku untuk pergi.

"Karena aku mencintaimu."

Teng...

Tepat jam 12 malam. Malaikat itu hadir di sampingku lalu memintaku untuk mengikutinya. Aku berjalan mengikutinya, meninggalkan tubuhku yang tak bernyawa lagi didekapan wanita yang kucintai. Ia menangis sambil terus mendekapku dan memintaku untuk kembali. Aku hanya bisa tersenyum sedih ke arahnya dan mengikuti malaikat itu ke cahaya yang terang.

Selamat tinggal Y/N

.

.

.

.

Blom selesai nih, jangan baper dulu.

.

.

"Hai. Siapa namamu?"

"Jisoo, Hong Jisoo."

"Oh perkenalkan, namaku Y/N."

"Y/N... Salam kenal!"

.

.

.

END

#DisiramAirSuciSamaJisoo #DibullySeungkwan#DiWushuThe8
Maafkan author yang hina ini.

Seventeen's ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang