Draw Me With Your Finger - Dokyeom (1)

1.3K 106 12
                                    

Hay aku balik setelah kelar UTBK!

.


Duduk terdiam dalam suatu posisi. Mata yang menatap suatu titik yang tak pasti. Aku nyaris menahan nafas, takut jika aku akan merubah posisi dan membuyarkan konsentrasi wanita itu.

Matanya menatapku dengan seksama, tatapannya tajam menusuk tubuh, seolah-olah mengulitiku. Aku hanya bisa menelan ludahku, dalam hatiku aku berteriak kencang,

Astaga wanita ini berbahaya!!

Aku mungkin tidak bisa melihatnya dengan jelas, tapi tanpa kulihatpun aku dapat merasakan betapa kuat aura yang ia keluarkan saat ia berkonsentrasi pada setiap guratan yang tercipta di atas kanvas putihnya. Tatapannya fokus nampak menggoda, sebuah kontradiksi yang mungkin hanya bisa dilakukan olehnya. Erangan pelan ketika sesuatu tidak sesuai dengan keinginannya menggelitik audioku.

Ah... Diriku terdengar seperti orang cabul .

Untung saja sosok wanita ini bukanlah seorang telepath. Aku akan mengubur diriku hidup-hidup jika ia bisa mendengar pikiranku yang seperti orang mesum ini. Pada akhirnya aku hanya bisa menelan udahku, berharap hanya postur tubuhku saja yang tegak.

"Istirahat dulu 20 menit," suara seraknya memecah keheningan, seolah mengijinkan udara untuk kembali masuk ke dalam tubuhku dengan normal.

Aku langsung meregangkan tubuhku yang kaku setelah satu jam mematung, tak bisa leluasa, dan kaku. Tubuhku terasa panas ditambah tenggorokan yang kering membuatku merasa tidak nyaman. Sepertinya aku harus minum.

Aku beranjak dari kursiku, bodohnya aku lupa kalau kakiku masih terasa kebas hingga aku nyaris terjatuh. Untung saja tidak terlihat olehnya. Aku memutuskan untuk kembali duduk sejenak. Kakiku yang mati rasa perlahan kembali mendapatkan kontrolnya sehingga aku dapat beranjak dari tempat ini dan pergi ke dapur untuk mengambil minum, menghilangkan dahagaku.

Sambil minum, aku mengutuk diriku yang nyaris kehilangan akal sehat dan pikiran jernihku. Aku sudah tau kalau bekerja dengan seorang yang berkaitan dengan seni pasti punya tantangan masing-masing, bagaimanapun bukan sekali dua kali aku bekerja dalam bidang ini.

TAPI AKU GAK MENYANGKA KALAU YANG HARUS KUHADAPI ITU GODAAN SYAITON!!

Salahkan aku yang terlalu lama menjomblo hingga sangat lemah jika berhadapan dengan perempuan! Melihat sosok ideal dihadapanku saja membuat imanku goyah. Insting lelaki ini memang sangat sulit dimatikan, padahal ini sudah zaman modern. Untung saja kontrol diriku kuat. Aku ini manusia yang berakal, aku harus bisa mengendalikan diriku dengan baik.

Partner kerjaku atau wanita yang menyewaku saat ini (ya, aku sengaja membuatnya terdengar ambigu) sebenarnya.... dia terlihat biasa saja. Rambut yang berantakan, kacamata besar yang hampir selalu melorot dari hidungnya, tatapan mata yang seolah siap menusukku kapanpun, serta bibirnya yang sesekali tersenyum saat menatap hasil kerjanya. Tidak ada yang bermasalah sebenarnya dari sosoknya.

YANG SALAH ITU LIBIDO YANG TIDAK TAHU DIRI INI !! MASA BEGINI SAJA AKU LANGSUNG PANAS???!!

Astaga, aku ingin menangis saja. Pria dewasa sepertiku mudah sekali tergoda, benar-benar mencoreng nama baik kaum adam. Sebagai seseorang yang sangat menghormati perempuan dan kesetaraan gender, aku sangat kecewa terhadap diriku sendiri saat ini. Belum lagi fakta bahwa aku melihat sosok yang mempekerjakanku sebagai objek seksual yang ingin aku miliki seutuhnya.

Aku ingin mengubur diriku saja. Malu dan merasa kotor, itulah perasaanku saat ini.

Aku mengambil air lagi, meneguknya cepat ketika tubuhku mulai terasa panas lagi. Sial, apa wajahku memerah saat ini? Tidak ada yang terbangun kan? Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, mari kita menghafal tabel perkalian.

Seventeen's ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang