Mendengarkan The beatles
Aku berusaha mendekatkan diri dengan keramaian; menulis berlembar-lembar puisi, tentang jalanan lengang, lampu-lampu kota, kedai-kedai kopi hingga kaleng-kaleng bir yang kosong
Tentang apa pun, asal bukan tentangmuKota ini menahanku, juga pandangamu,
Matamu yang terang--nyala seluruh cahaya yang menyeretku dari satu kesepian ke kesepian yang lain
Aku ingin melupakan kota ini, menghapusnya dari ingatanku
Alih-alih melupakanmuAdakalanya aku merasa seperti seseorang dalam sebuah lagu, don't let me down milik the beatles
"Nobody ever loved me like she does"Aku tak perlu bersikeras mencintai keramain agar orang-orang tak mengenali kesepianku
Pada akhirnya aku kalah, aku menyerah pada perasaanku
Pada hal-hal kecil di kota ini yang membawaku terus kembali padamu
Semua seperti kamu; wajah di poster-poster pinggir kota, iklan selembaran yang malayang-layang di udara dan berserakan di jalan, pengemudi mobil, dan pramusaji di kedai-kedai kopi, semuanya meminjam wajahmu
Bahkan suramu bergema di mana-mana, seperti sebuah sonet yang sempurnaAku berusaha mendekatkan diri dengan keramaian; mencoba mencari bagian kecil darimu yang pernah kulupakan.
-Amaasiapa
Sukabumi, 2017.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merayakan kehilangan
Poetry"Aku mencintai rasa sakit ini, seperti ketika pertama kali aku mencintaimu. ku dekap kesepian diri--sebagaimana memeluk tubuhmu pada masa-masa yang lalu."