Sebuah puisi, kau tahu
Adalah doa-doa yang mesra mengecup daun telingamu
Kalimat-kalimat yang hangat dari dalam dadaku merengkuh tubuhmu yang sendiriSepanjang malam, kita sibuk menerka jarak antara Jogja dan tempatku saat ini
Tapi pelukan-pelukan telah sampai sebelum sempat aku menatap matamuAku ingin kau tiba sebelum tahun berganti
Sebelum pelukan seseorang menanggalkan sepi ini
Sebelum kau dan aku merasa lelah menghitung waktu yang tak jua mendekatkan tubuhmu ke siniSebuah puisi, kau tahu
Seperti pelukan-pelukan kekasih yang merengkuhmu dari belakang
Mengecup daun telingamu yang dingin
Atau bibirmu yang penuh busa kopi
Yang barangkali manis
Atau pahit.Bogor, 2018.
-amaasiapa
KAMU SEDANG MEMBACA
Merayakan kehilangan
Poetry"Aku mencintai rasa sakit ini, seperti ketika pertama kali aku mencintaimu. ku dekap kesepian diri--sebagaimana memeluk tubuhmu pada masa-masa yang lalu."