Setiap kali mengingat kamu, aku menulis. kau meleleh dan meluluh bersama tinta dan hatiku. Setiap kali kata-kata menuliskan namamu, hatiku berdebar sekali lagi, persis ketika bibirmu tiba di keningku malam itu.
Sajak-sajak ini adalah ruangan bagi kita yang enggan meninggalkan masa lalu, yang lebih suka menyakiti diri sendiri dengan rindu. Katamu "Bagaimana pun aku berusaha melupakanmu, semesta selalu punya seribu cara membawaku kembali, kepadamu lagi dan lagi, aku menyerah. Aku ingin mencintaimu saja, dengan cara yang semesta tunjukkan padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Merayakan kehilangan
شِعر"Aku mencintai rasa sakit ini, seperti ketika pertama kali aku mencintaimu. ku dekap kesepian diri--sebagaimana memeluk tubuhmu pada masa-masa yang lalu."