39/

821 24 1
                                    

Setiap kali mengingat kamu, aku menulis. kau meleleh dan meluluh bersama  tinta dan  hatiku. Setiap kali kata-kata menuliskan namamu, hatiku berdebar sekali lagi, persis ketika bibirmu tiba di keningku malam itu.

Sajak-sajak ini adalah ruangan bagi kita yang enggan meninggalkan masa lalu, yang lebih suka menyakiti diri sendiri dengan rindu. Katamu "Bagaimana pun aku berusaha melupakanmu, semesta selalu punya seribu cara membawaku kembali, kepadamu lagi dan lagi, aku menyerah. Aku ingin mencintaimu saja,  dengan cara yang semesta tunjukkan padaku."



Merayakan kehilanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang