DUA BELAS

61 3 0
                                    

Akhirnya bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

"Alhamdulillah yaallah udah bel" ucap Rena sambil merentangkan tangannya.

"Iya yaallah. Doa aim di kabulin" sahut Monica sambil cekikikan.

"Gila" Rena bergumam. Dan mengalihkan pandangannya ke layar handphonenya.
Banyak notifikasi yang masuk ke handphonenya, termasuk beberapa pesan dari Farah mamanya.

Mamah : Kamu dimana Ren?

Mamah : Mama gak bisa jemput, mamah ada meeting. Kamu naik taksi aja ya.

Rena menghela nafas. Ia akan pulang bareng dengan siapa?.

"Monnn..."

Monica terdiam.

"Mon.."

Monica masih terdiam yang terlihat sibuk dengan handphonenya.

"Monic ish! budeg atau sakit gigi sih! dipanggilin gak nyaut!" Rena bergerutu malas.

"Enak aja! iya kenapa?" Monica menoleh dan menatap wajah sahabatnya.

"Gue gak di jemput nyokap"

"Oh gitu ya. Terus?" Monica. tidak mengacuhkan perkataan Rena dan kembali dengan handphonenya.

"Ish!pulang bareng"

"Nggak"

"Iya ih!"

"Yaudah"

"Asik. Makasih ya!" Rena bersorak gembira.

"Tapi ada syaratnya" Monica kembali bersuara.

"Apaan?" Rena menautkan kedua alisnya.

"Beliin chattime" Monica sambil cengengesan.

"Nggak"

"Iya"

"Yaudah ah elah" Rena mengalah kali ini dengan sahabatnya yang satu ini.

"Sip"

"Woy!" Claritsa menyapa keduanya.

"Eh si lemot"

"Gue gak lemot ih!"  gerutu Claritsa.

"Iyaain deh biar seneng"

"Kalian gak pulang?" tanya Diana sambil duduk di kursi samping claritsa.

"Nanti"

"Yaudah gue sama Claritsa balik duluan ya! soalnya Claritsa kan mau les, terus dia kan bareng gue" jelas Diana.

"Oke"

Lalu, Diana dan Claritsa melenggang pergi menjauhi kelas. Dan menghilang di balik pintu.

"Balik yuk" ajak Rena sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Ayuk"

Keduanya berjalan menyusuri koridor yang sepi saat ini, dan tidak seperti biasanya.

I Hate You but I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang