part 9

2.2K 123 4
                                    

Mengapa harus saat ini,saat aku sedang menghabiskan waktu bersama ratuku.

Apa yang mereka inginkan bukan kah aku sudah memutuskan semua hubungan dengan mereka.

Semoga saja ratuku tidak melawan perintahku untuk tidak keluar dari lingkaran yang aku buat.

"Berani sekali kalian menyerang istanaku,apa kalian sudah bosan hidup"ucapku keluar dari istana

"Kami hanya ingin meminta pertanggungjawaban mu yang mulia Lord Raizel"ucap Reynold pangeran witch

"Apa maksudmu pangeran,jika hanya ingin meminta pertanggungjawaban mengapa harus membawa pasukan seperti ini,tapi pertanggungjawaban apa yang kau inginkan"

"Mengapa anda memutuskan hubungan dengan adik hamba Putri viandra, bukankah seharusnya dia lah yang menjadi ratu anda???"

"Secara turun-temurun memang calon ratu adalah putri dari klan witch,tapi apakan aku tidak bisa mengambil keputusan sendiri untuk calon ratu ku"jawabku santai

"Mungkin kami tidak akan keberatan jika ratu yang anda pilih dari klan yang lain yang mulia,tapi ratu anda saat ini adalah manusia yang bahkan tidak dapat melindungi dirinya sendiri apalagi harus melindungi rakyat yang mulia"

"Biarkan saja kakak,aku akan membunuh wanita ini"ucap viandra yang tiba-tiba datang membawa nayla.

"Berani kau menyakiti ratu ku viandra"ucapku marah

"Aku akan melepaskan dengan satu syarat"

"Apa yang kau inginkan??"ucapku cepat karna melihat keadaan ratuku yang tidaklah bisa dikatakan baik.

"Biarkan aku tinggal disini,dan aku akan membuktikan bahwa keputusanmu menjadikan nya ratu itu salah"pintanya

"Baiklah terserah maumu,sekarang kembalikan RATUKU"

Viandra melemparkan tubuh ratuku yang langsung aku gapai dengan cepat.

"Maafkan aku Raizel"ucap nayla saat berada dipelukanku.

"Hamba undur diri yang mulia,namun jika terjadi sesuatu pada adik hamba,hamba akan datang bersama pasukan yang lebih dari ini"pamit pangeran witch

"Silahkan,aku tidak melawanmu bukan karna tidak sanggup tapi karna aku tidak ingin membuat pasukanmu mati sia-sia,hanya dengan satu hentakan tanganku saja pasukanmu akan hancur"ucapku sombong

"Dan satu lagi,hari ini aku sangat senang karna RATUKU mau berbicara lagi padaku jadi aku melepaskan kalian"tambahku

"Maksud an-"
"Sudahlah pergi kalian sebelum aku berubah fikiran"ucapku memotong ucapannya.

****
"Kau baik-baik saja ratu"tanya Raizel khawatir

"Yah seperti yang kau lihat,aku baik-baik saja sekarang tapi maaf karna tidak mematuhi perintahmu.

"Yah baiklah setidaknya aku tahu kalau ratuku sangat mencintaiku dan tidak bisa melihatku terluka"jawabnya sambil memeluk ku.

"Sombong sekali kau"
"Tapi Raizel apa yang terjadi sebenarnya"tanyaku lagi karna dia hanya diam.

"Viandra adalah tunanganku"
"Apaa maksudmu"ucapku menyela dan mencoba keluar dari pelukannya.

"Dengarkan aku bicara dan tetap lah dipelukanku"pintanya menariku

"Secara turun-temurun memang Putri dari klan witch adalah calon ratu dikerajaanku,tapi karna aku terkurung dalam patung dan bertemu dengan mu aku memutuskan hubungan dengan nya".ucapnya menjelaskan.

"Kenapa kau jahat sekali,kasihan dia kau tinggalkan begitu saja"ucapku

"Lalu aku harus bagaimana, apakah aku kembali saja padanya lagipula ratuku kan hanya bisa merajuk saja"ucapnya melepaskan pelukanku

"Raizel...kau"ucapku kecewa mendengar jawabannya dan tentu saja airmata ku langsung meluncur tanpa dipinta

"Hei...jangan menangis,aku hanya bercanda lagi bukan hanya alasan itu saja aku meninggalkan nya,ada alasan lain yang tidak dapat aku jelaskan"ucapnya menghapus airmataku.

"Aku mencintaimu Raizel,jadi jangan tinggalkan aku"pintaku egois padanya.

"Aku juga mencintaimu ratu,aku tidak akan meninggalkanmu karna hanya kau ratuku satu-satunya"ucapnya mengecup keningku.

"RAIZEL...."ucap viandra tiba-tiba menerobos kamar
"Maaf tuan nyonya,kami sudah melarang nya tapi nona viandra memaksa"ucap pelayan ketakutan.

"Tidak papa pergilah"perintahku

"Mau apa kau menggangguku dengan ratu ku"ucap Raizel sinis

"Aku ingin bicara dengan mu"ucapnya

"Bicaralah sekarang"ucap rai malas

"Bisa kita bicarakan berdua saja"pintanya

Raizel hanya menatapku.
"Pergilah Raizel"ucapku memberikan izin.
"Baiklah aku hanya akan pergi sebentar tunggulah aku disini ratu"ucapnya belai rambutku dan mencium keningku.

Baru selangkah dia pergi,dia kembali lagi dan melumat bibirku singkat.
"Aku akan kembali"ucapnya ditelingaku kemudian pergi.

Viandra tampak kesal melihat kami berdua dan sepertinya Raizel sengaja membuatnya cemburu.
Dia menatapku sinis kemudian pergi mengikuti raizel.

Yah sebenarnya aku tak rela mengijinkan Raizel pergi dan membayangkan apa yang akan mereka lakukan membuat hatiku sakit.
Tapi aku percaya pada Raizel,aku harus percaya bahwa kedepannya akan baik-baik saja.

****
"Aku sangat merindukanmu Raizel"ucap viandra yang tiba-tiba memeluku dari belakang.

"Tapi aku tidak sedikitpun merindukanmu"jawabku melepas pelukannya.

"Mengapa kau melakukannya padaku Raizel, bukankah aku sudah setia menunggu mu"pertanyaan viandra yang membuatku muak

"Hahahaha....kau setia menungguku viandra,bukan kah engkau yang membantu Calvin untuk mengurungku didalam patung"

Viandra sangat terkejut mendengar ucapanku dia hanya bisa diam tak dapat menjawab.

"Kau melakukannya agar calvin yang menjadi lord menggantikan ayah karna aku pergi tak kembali kan"

"Tapi sayang semua rencana yang kalian buat akhirnya gagalkan,kau pasti tak menyangka aku bisa lepas dari kutukan hanya karna seorang manusia"

"Tadinya aku berfikiran kalau kau lebih memperhatikan adikku Calvin dibandingkan aku yang saat itu tunanganmu,tapi ternyata semua yang aku fikirkan itu benar viandra"

"Sekarang kembalilah pada calvin yang kau cintai,karna kau sudah tidak layak menjadi ratuku lagi"

"Sepertinya sudah tidak ada yang ingin kau bicarakan denganku,karna kulihat kau hanya diam saja dari tadi"

"Aku akan kembali ketempat ratuku,karna ku yakin dia sedang menungguku"

Aku melangkah meninggalkannya

"Aku akan tetap menunggumu raizel,aku akan merebutmu kembali"ucapannya yang tidak dapat menghentikan langkahku untuk meninggalkannya.

****
"Apa kau menggangu ku ratu"ucapku ketika mendapatinya sedang duduk termenung menatap langit.

"Ahh tidak juga,aku han-,ah sudahlah bagaimana pembicaraan mu dengan viandra"tanyanya penasaran

"Eeemm aku hanya mencumbunya sedikit"ucapku menggoda

Dan lihatlah ekspresi wajah nya berubah dia pasti sangat kesal entah mengapa aku sangat senang menggoda ratu ku ini.

"Tenanglah ratu jangan kesal seperti itu,hanya kau yang bisa membuat ku terangsang"ucapku mendekatinya.

"Dasar iblis mesum tidak tahu diri"umpatnya

"Terimakasih atas pujianmu ratu,sekarang layanilah iblis mesum ini yang terangsang akibat kecantikanmu"ucapku melumat bibirnya dan meloloskan semua pakaiannya.

Dia hanya bisa pasrah menerima perlakuaanku padanya.
Aku membawanya keatas ranjang dan menindih tubuhnya.
Menyusuri semua lekuk tubuhnya dengan cumbuanku.
"AaHhh"erangannya yang membuat aku semakin bernafsu untuk melanjutkan kegiatanku.

Udah ahh...
Tar ada yang pengen lagi....

Adinda Ratna
Adinda nayla az_zahra

My King Of DemonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang