WHY - 4

39 5 0
                                    

Billa's pov

Dia lagi? Mampus gua. Dan itu kenapa Kak Amel terpesona sama dia. Sial!!.
Dengan helaan nafas "Kak...." baru saja gua menoleh Kak Amel sudah tidak ada.

What!!! Kak Amel jalan ke arah cowok itu. Mau apa dia? Gua mengamati mereka dari jauh. Terlihat cowok itu ngulurin tangan, mereka jabat tangan. Tunggu- tunggu mereka terlihat akrab. Apa mereka sudah kenal? Mending gua tanya Kak Amel nanti.

"Kak, buruan Papa Mama udah jalan" teriak gua. Gua melihat Kak Amel melambaikan tangan ke cowok itu. "Hayuk" ajak Kak Amel dengan senyum di bibirnya.

Aneh seriusan

Di mobil pandangan gua nggak lepas dari Kak Amel. Dia senyum- senyum sendiri. "Kak?" Dengan suara lembut gua manggil Kak Amel. "Kenapa Bil?" Jawab Kak Amel.

Dengan keraguan gua bertanya "Kak Mel, cowok tadi siapa?"

Alis Kak Amel terangkat "Cowok tadi di Bandara?"

"Iya cowok tadi kak, lu sama dia keliatan udah kenal"

"Ohh.. besok lu juga tau sendiri" dengan senyum lebar dibibir Kak Amel

Nyebelin banget

Author's pov

Drrttttt

Billa mengambil ponsel dari sakunya. Dia mengecek pesan yang masuk. Satu notif Line Kak Dava.

Om Dava : Sayang?

Tante Keira : Kak Dav paan seh-__-

Om Dava : Tante.. kangen😖

Tante Keira : Ale lu kak-_- nape kak? Gua udah sampe Jakarta neh😁

Om Dava : Pede gila lu Bil, gua kaga nanya lu udah nyampe apa belum

Tante Keira : Gua kira Kak Dav Line gua nanya udah nyampe belum-,-

Om Dava : Pengen banget gua tanya hahaha

Tante Keira : Tau deh kak-_- batre gua low kak powerbank gua di tas belakang males ngambil

Om Dava : Ydh, nanti kabari kakak kalo udah sampe rumah

Billa memasukkan ponselnya ke tas. Gabut itu yang dirasakan Billa. "Pa, nyalain radio Billa bosen" melas Billa. Surya segera menuruti keinginan anaknya.

I might never be your knight in shining armor
I might never be the one you take home to mother
And I might never be the one who brings you flowers
But I can be the one, be the one tonight

When I first saw you
From across the roomI could tell that you were curious, oh yeah
Girl, I hope you?re sure
What you're looking for'
Cause I'm not good at making promises
But if you like causing trouble up in hotel rooms
And if you like having secret little rendezvous
If you like to do the things you know that we shouldn't do
Baby, I'm perfect
Baby, I'm perfect for you

And if you like midnight driving with the windows down
And if you like going places we can't even pronounce
If you like to do whatever you've been dreaming about
Baby, you're perfect
Baby, you're perfect
So let's start right now

( One Direction - Perfect )

Mobil Surya dan keluarganya telah sampai di pekarangan rumah. Rumah yang mereka tempati tidak jauh berbeda dari di Jogja. Bedanya kalau di Jogja rumah mereka di kelilingi tumbuhan yang hijau, sementara di Jakarta dikelilingi bangunan menjulang tinggi. Billa tinggal di perumahan, dia berharap mempunyai tetangga yang baik.

"Amel kamar kamu di atas, Billa kamar kamu di atas juga deket kamar kakak kamu" jelas Sarah

"Amel ke atas dulu Ma, mau istirahat" Sarah hanya mengangguk

"Kamar Kak Dav mana?" Tanya Billa tiba-tiba

"Kamar Kak Dav di atas deket tangga" jawab Sarah

"Kamu istirahat besok kamu udah masuk sekolah, Mama masih banyak kerjaan" perintah Sarah

"Besok Minggu Ma. Mau Billa bantuin?" Tawar Billa

"Lupa Mama. Ini kerjaan kantor sayang" dengan nada rendah Sarah menjelaskan

"Ohh gitu, Billa ke atas dulu" kecewa Billa

Makan malam tiba, mereka berencana membahas apa yang akan dilakukan besok pagi.

"Amel Billa turun makan malam!" teriak Sarah dari ruang makan

Amel dan Billa segera menuruni tangga. Mereka tidak mau mendapatkan omelan dari Sarah.

"Nak, Papa udah cari tau sekolah yang berstandar baik di Jakarta" Surya membuka percakapan diantara mereka.

"Ini daftarnya" Surya menyerahkan ponselnya kepada Amel dan Billa

"Banyak juga pa" canda Amel. Surya hanya mengangguk.

"Kalian mau satu sekolah apa beda lagi?" Sela Sarah dengan membawa nampan makanan

"Billa bantuin Ma" potong Billa

"Udah nggak usah, dengeri Papa kamu" tolak Sarah

"Amel nurut aja ma" jawab Amel

"Billa nggak mau satu sekolah sama Kakak, yang ada Billa kelihatan payah" dengan bibir meruncing Billa mengatakan hal tersebut

"Gua lupa lu kan emang payah" ejek Amel ke Billa

"Kak, depan gua ada pisau, garpu, sendok pilih yang mana?" Ancam Billa

"Pilih yang aja" balas Amel

"Kak Amel!!!" Billa memukul Amel dengan tangannya

Melihat kelakuan anaknya Surya dan Sarah hanya tertawa.

"Sudah jangan berantem di depan makanan" lerai Sarah

Billa menunjuk Amel "Kak Amel yang mulai duluan"

"Gua?" Amel menunjuk dirinya sendiri dan menggelengkan kepalanya

"Yaudah jadi kalian nggak mau satu sekolah?" Tawar Surya

"Pa, Billa mohon jangan karena Billa yakin kalo satu sekolah sama Kak Amel, Billa kelihatan payah" melas Billa

"Iya- iya" jawab Surya

Billa tersenyum lebar, Amel melihat tingkah adiknya tersenyum. Diantara Dava, Amel dan Billa memang Billa paling pandai, namun dalam hal olahraga Billa paling payah. Apalagi olahraga basket dia payah sekali. Yang harus di ketahui dari Billa, dia memang buruk dalam hal olahraga kecuali lompat tali. Tak heran jika dia memiliki tubuh yang lebih pendek dibanding kakaknya. Selain itu, dia menyukai pelajaran yang orang lain tidak suka.

"Oke, Amel kamu sekolah di SMA Garuda, kamu Billa di SMA Angkasa" perintah Surya.

"Angkasa Pa?!" Tanya Amel dengan frontal

"Iya Mel, kenapa? Kamu mau satu sekolah sama Billa?" Tawar Surya

"Nggak pa" tolak Amel dengan senyum kecut

"Kenapa Kak dengan SMA Angkasa?" Tanya Billa dengan suara lirih

"Kagak" jawab ketus Amel

Billa kaget mendengar jawaban Amel.

.
.
.
.
.
Setelah gua baca ulang dari prolog sampai part ini ternyata banyak banget kata- kata dan kalimat yang nggak efektif jadi malu gua nya😂😂😂
Tapi gimana kalian suka nggak sama cerita gua ini?
Maaf kalo banyak kalimat dan kata- kata yang kurang baik atau efektif dalam perjalanan hidup cerita ini^^
Salam TeteTae
04/03/2017

WHY? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang