Hal paling mengecewakan, ketika lu berharap kepada manusia
Mungkin hari ini menjadi hari paling bahagia bagi Billa. Satu malam dia habiskan dengan Gavin. Rasanya hari ini ingin dia hentikan.
Genap 10 hari Billa bertahan di sekolahnya. Saat jam menunjukkan hampir jam 7, Billa tak melihat teman sebangkunya.
"Haduhh, Alana dimana sih jam segini kok belum datang" cemas Billa.
Bola matanya tak lepas dari arah pintu. Satu persatu temannya sudah mulai masuk. Kedua alisnya tiba- tiba menyatu.
"Murid barukah? Kok gua nggak pernah lihat itu cowok" dalam hati Billa.
Cowok yang dia maksud berjalan menuju bangku paling belakang kiri pojok. Dia menuju di gerombolan cowok kelasnya. Dia seperti melihat Billa dengan tatapan tanya. Kelihatan mereka saling berbisik. Merasa ada yang memandangi, Billa mencoba acuh karena fikirannya masih di Alana.
"Lo anak baru" terdengar suara cowok.
"Astaga, kaget gua" bahu Billa terangkat.
"Sorry sorry. Gua Alex, nama lu siapa?"
"Gila, sok kenal banget ni cowok. Nggak ada hujan nggak ada badai tiba tiba ngenalin diri" cerocos hati Billa.
"Gua Billa" dengan senyum manis khasnya.
"Jadi kenapa lo pindah ke sekolah ini?" Tanya Alex.
"Ha?" Billa kaget mendengar perkataan Alex.
"Gua lancang ya?" Tanya Alex dengan ragu.
"Nggak kok, kaget aja. Nggak ada hujan nggak ada angin tiba- tiba ngajak kenalan"
"Hahahaha....." disela tawa Alex, seseorang datang dan membuat kelas begitu gaduh.
"Kapten kelas kita akhirnya selesai masa cutinya" teriak sisi belakang kelas.
Dengan muka dingin dan cueknya, cowok itu berdiri di depan kelas dengan tangan dimasukan ke saku celana.
Rombongan cowok kelas menyambut kedatangannya kecuali, Alex. Dia tetap duduk disamping Billa.
"Lo nggak maju kayak yang lain?" Tanya Billa.
"Buang- buang waktu aja" jawab cuek Alex. "Senang kenal dengan lu Bil" Alex lalu berdiri dan kembali ke bangku pojok belakang.
Saat bel masuk terdengar, Billa begitu panik Alana belum datang juga. Segerombolan di depan kelas segera kembali ke bangku masing- masing. Jantung Billa berhenti bergitu saja, ketika dia mengetahui siapa orang yang disambut dari tadi.
"Dia punya jutsu kayak Naruto apa mereka cuma kelihatan sama, atau memang dia orang yang sama. Dasar cowok rese?" Hatinya dibuat bingung. Kalian pasti tahu siapa yang Billa maksud. Iya Azka cowok yang bertemu dengan dia tanpa sengaja di bandara dan yang dia tabrak di sekolah barunya.
Pandangan Azka tak lepas dari Billa. Dengan senyum smirk dibibirnya, dia melangkah di bangku Billa. Tanpa permisi Azka langsung duduk dan melipat kedua tangannya untuk dijadikan bantal.
"Ehhhh ngapain lo duduk disini?!!" Tanya ketus Billa.
"Kosongkan tadi?" Mengangkat kepalanya.
"Tapi ini tempat temen gua"
"Gua juga temen lo" kembali menaruh kepalanya.
"Cari bangku yang lain sana" usir Billa. Tak ada jawaban dari Azka.
"Jodoh emang nggak kemana" dengan sedikit berbisik.
"LO OMONG APA?" Teriak Billa spontan dan mendorong bahu Azka. Reflek Azka terbangun dari tidurnya. Seisi kelas hening seketika dan melihat ke sumber suara.
"Buseettt, santai aja mbak" canda Azka. Billa tampak mengacuhkannya dengan muka marah.
"Woy disini ada yang ngomong" melambaikan telapak tangannya didepan muka Billa.
"Jadi lo satu kelas sama gua...... Billa?" Dengan memberi jeda saat menyebutkan namanya.
Refleks Billa menengok ke arah Azka. Tatapan mereka bertemu, dan 3 detik Billa memalingkan wajah.
"Tahu nama gua dari siapa?" Tanya ketus Billa.
"Ketus banget yang nanya. Jadi cewek itu jangan galak- galak" goda Azka.
"Berisik banget sih, kalau urusan lo udah selesai lo boleh pergi" usir Billa lagi.
"Pergi kemana?" Tanya Azka.
"Ketempat duduk lo lah"
"Ini tempat duduk gua" jawab santai Azka.
"Di bilangin ini tempat duduk temen gua Alana"
"Maslahnya gua cuma mau disini" ngeyel Azka.
"Ngeselin tau nggak?" Kesal Billa.
"Nggak tau gua" jawab Azka dengan ketawa.
Billa benar- benar geram dengan Azka.
"Lo tau nama gua belum? Nama gua...." belum selesai Azka bicara Billa langsung memotongnya.
"Nggak perlu" ketus Billa.
"Azka, cowok ganteng yang berusaha dapatin hati lu" dengan senyum manis dibibirnya. Billa tak percaya dengan perkataan Azka yang ngawur. Belum sempat Billa membalasnya, Azka pergi begitu saja. Dan orang yang dia tunggu akhirnya datang juga.
"Alana kok lo bisa telat gini sih?" Tanya cemas Billa.
"Gua kesiangan, jalan macet panas banget lagi" keluh Alana.
"Gua khawatir lo kenapa- kenapa"
"Gua gapapa kalik" Alana mengedarkan pandangan dikelas. Dia menemukan orang yang dia cari. Semburat merah di pipi, dan senyum lebar terlihat di wajah Alana.
"Lo kelihatan bahagia banget. Kenapa?"
"Haa? Nggak kok"
TBC
10/04/19
lama nggak update😩
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?
Teen FictionKenapa jadi kayak gini? Kenapa harus gue? Gue nggak pernah ada maksud jadi perusak hubungan orang, tapi perasaan ini nggak bisa bohong. Gue yang mundur? Iya gue harus mundur. Gue sadar diri kalau gue cuma orang asing yang hadir diantara kalian:) . ...