Buat yang nunggu cerita gua, maaf ya gua baru bisa update:"" gua ujian kemarin dan sekarang persiapan buat ujian Nasional:""
Tapi ya siapa yang nunggu cerita gua??:') emang ada???:3
.
.
.
.Billa's pov
Alana? Orangnya baik, gua rasa dia mudah akrab dengan orang lain. Sedikit rasa canggung gua duduk di samping dia mungkin karena pertama kali. Gua harap Alana jadi teman gua.
Kringgg!!!!
"Yes!!" teriakan satu kelas.
"Bil ke kantin yok" ajak Alana.
"Ayok" jawab gua.
"Nanti gua kenalin lu sama temen- temen gua" dengan senyum Alana.
Gua mendengengar Alana hanya menganggukkan kepala. Yap akhirnya sampai di kantin.
"Alana!!!" Gua mendengar teriakan keras seseorang. Gua menengok ke arah Alana, dia mengajak gua dengan menunjuk menggunakan dagunya.
"Gaes gua mau kenalin kalian sama temen baru gua" Alana mulai memperkenalkan gua. "Gaes ini Billa dan Billa ini teman-teman gua" jelas Alana.
Gua menjabat tangan mereka satu persatu.
"Billa"
"Cici" gadis dengan senyum manis di bibirnya.
"Agnes" gadis dengan rambut berekor kuda.
"Aura, panggil gua Ara" gadis dengan make up tebal di wajahnya dan rambut yang digerai.
Makanan kami tiba, dan entah kapan gua pesen gua juga kaga tau.
Dengan menepuk tangan Ara (Aura), "Ara Ara lihat siapa yang ke kantin?" Suara Cici dengan pelan namun penuh penekanan.
Ara melihat ke arah yang di maksud Cici. "Oh my god!!!! Calon gua masuk!!" Teriak Ara dengan nyaring.
"Mereka siapa?" Tanya polos gua.
"What?!! Lu kaga kenal mereka?" Teriak Ara.
Kepala gua menggeleng.
"Yaelah Bil, siapa satu sekolah yang nggak kenal mereka" sambung Agnes.
"Emang mereka siapa?" Tanya polos gua lagi.
"Mereka itu most wanted sekolah kita" jelas Agnes lagi.
"Ohh gitu" jawab cuek gua.
"Sok cuek banget sih lu Bil" canda Alana.
"Gua harus gimana?" Tanya gua dengan dahi mengerut.
"Udah biarin orbar dia belum kenal mereka aja" sambung Ara dengan ketus.
"Jangan diambil hati, Ara emang gitu orangnya. Itu mulut langsung meletus aja. Tapi kalo liat cogan langsung kelelep" jelas Agnes.
Gua ketawa mendengar perkataan Agnes.
Menjitak kepala Agnes, "Enak aja lu Nes kalau ngomong" marah Ara.
"Canda Ra" sambung Agnes dengan tertawa.
"Udah dong kalian" lerai Cici.
Mereka seru
"Bil, lu lihat mereka?" Alana menunjuk salah satu meja.
"Hooh, cowok yang tadi?" anggukan gue
"Yak betul" jawab Alana.
"Kenapa?" Tanya gue polos.
"Gua kasih tau ya, jangan sampai lu jadi korban mereka. Walaupun mereka most wanted di sekolah kelakuan mereka di atas ambang wajar" jelas panjang Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?
Teen FictionKenapa jadi kayak gini? Kenapa harus gue? Gue nggak pernah ada maksud jadi perusak hubungan orang, tapi perasaan ini nggak bisa bohong. Gue yang mundur? Iya gue harus mundur. Gue sadar diri kalau gue cuma orang asing yang hadir diantara kalian:) . ...