Kamu tau rasanya jatuh cinta? Semua terasa indah bukan? Tapi apa kamu tau arti cinta sendiri itu apa? -uknown-
Author's pov
Terlalu fokus dengan pikirannya, Billa tidak melihat langkah kakinya. Alhasil tubuhnya menabrak seseorang.
"Aduh!! Kalau jalan pakai mata dong" kesal Billa.
"Gua pakai mata, lu nya aja yang bengong" suara pria mengalihkan pandangan Billa.
Kedua mata Billa membulat sempurna.
"Gua tahu gua ganteng, jangan gitu banget lihatnya" kedua alis cowok itu menjadi satu.
"Duh gua harus gimana? Kenapa harus ketemu dia lagi sih? Oke- oke tenang, gua mending pura- pura nggak kenal. Ya pura- pura nggak kenal" bimbang hati Billa.
Cowok itu menjajarkan tingginya dengan Billa. Belum sadar dengan perkataan cowok tadi, Billa masih bimbang apa yang harus dia lakukan. Seakan mau mencium, cowok tadi memiringkan kepalanya melihat jelas wajah Billa. Sadar apa yang terjadi.
"Lo mau ngapain?!!!!" Teriak Billa mendorong dada cowok tadi. Semua orang yang lalu lalang langsung terfokus ke Billa.
Tidak menghiraukan teriakan Billa, cowok itu berdiri dengan gaya coolnya. Saat bersiap pergi, tangan Billa menahan ujung jaketnya
"Bantuin berdiri apa susahnya? Lo juga yang bikin gua jatuh!" Dengan nada kesal Billa meminta tolong.
"Lo jatuh karena lo jalan nggak pakai mata. Apa itu salah gua?" Jelas cowok tadi melepas tangan Billa dari jaketnya. Melangkah pergi meninggalkan Billa.
"Lo cowok nyebelin yang gua temuin di sekolah ini. Lo tau itu? Semoga gua nggak ketemu lo lagi!!!!!" Teriak Billa.
Seakan tidak ada teriakan, cowok itu melanjutkan langkahnya. Seulas senyum tergambar dibibirnya.
Billa berusaha berdiri, tapi rasa nyeri menghalanginya untuk berdiri.
"Cuma jatuh gitu aja kaki gua tergilir, awwh..." Billa masih berusaha berdiri. Pandangannya teralih dengan tangan kokoh di depan wajahnya. Secepat kilat melihat siapa pemilik tangan itu.
"Kak Gavin?" Gua tu kesini mau ngehindari lo malah lo kesini kak. Apa iya kita itu jodoh? Ngomong apa sih gua"
"Butuh bantuan?" Tanya Gavin mengulurkan tangannya.
Billa menaikan kedua alisnya. Tanpa ragu dia menyambut tangan Gavin.
"Kaki lo kayaknya kegilir"
"Rasanya iya kak" menahan sakit di kakinya.
"Gua bantu jalan ke UKS" merangkul tubuh Billa. Kejadian itu sontak mengagetkan Billa dan murid yang lain.
"Beruntung banget tu anak baru"
"Dapet jackpot double"
"Gua juga mau digituin"
"Kak Gavin!!"
"Siapa sih dia?"
"Gatel banget jadi cewek"
Dan banyak lagi.
"Mimpi apa gua semalem? Bisa sedeket ini sama doi. Aduhh!! Jantung gua kok senam gini sih." Risau hati Billa.
~
Hening menyelimuti ruang UKS. Billa fokus melihat Gavin mengobati kakinya.
"Kaki lu cuma tergilir, nggak parah banget besok udah sembuh"
Billa masih belum sadar, ia tetap fokus dengan Gavin.
"Bil? Lu gapapa?" Jetikan tangan Gavin membuyarkan lamunan Billa. "Eh iya kak? Kenapa?"
"Lu hobby banget ngelamun?" Tanya Gavin.
"Apa? Nggak kak. Gua cuma mikir itu cowok tadi yang nabrak gua" kesal Billa memuncak lagi setelah ia mengingat kejadian di lorong tadi.
"Oh, cowok tadi"
"Iya kak, dia tu rese banget. Udah tau salah nggak mau minta maaf. Mending ya bantuin berdiri atau paling nggak tanya gua gapapa apa ada yang sakit" kesal Billa.
"Wkwkw, lu lucu juga kalau ngomel gitu" canda Gavin mencubit pipi Billa.
"Awhh sakit tau kak" jawab Billa dengan bibir mengerucut.
"Gua balik kelas dulu, lu istirahat disini"
"Eh kak" menahan lengan Gavin.
"Kenapa?" Kedua alis Gavin terangkat.
"Sorry." Melepaskan lengan Gavin. "Kakak kenal cowo rese tadi?".
"Lu suka pandang pertama ceritanya?" Canda Gavin.
"Enak aja kalau ngomong, mana mungkin gua suka cowok kayak dia" nyolot Billa.
"Siapa tau, cinta itu bisa datang kapan aja"
"Termasuk gua suka sama kakak?" Dalam hati Billa.
"Lu mikir apa sih? Bengong terus kerjaan lu"
"Nggak ada, hehehe" ketawa renyah Billa.
"Kalau gua kasih tau namanya, lu harus nuruti permintaan gua?" Kata Gavin.
Tanpa pikir panjang Billa mengiyakan peraturan Gavin.
"Azka" singkat padat jelas.
"Maksud kakak?" Billa nampak bingung dengan perkataan Gavin.
"Lu tanya nama? Itu namanya"
"Ohh"
"Karna gua udah kasih tau, lu harus nuruti permintaan gua" senyum Gavin
"Kakak curang" cemberut Billa.
"Tadi uda bilang iya. Nanti malem ada acara? Gua jemput, anterin gua beli sesuatu"
"Serius kak?"
"Gua balik ke kelas dulu, ketemu nanti malam Bil"
Billa masih tak percaya dengan ucapan Gavin. Dia menampar pipinya berulang kali memastikan kalau bukan mimpi.
TBC
Maaf kalau masih ada kesalahan masih belajar🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?
Teen FictionKenapa jadi kayak gini? Kenapa harus gue? Gue nggak pernah ada maksud jadi perusak hubungan orang, tapi perasaan ini nggak bisa bohong. Gue yang mundur? Iya gue harus mundur. Gue sadar diri kalau gue cuma orang asing yang hadir diantara kalian:) . ...