WHY - 12 (Author's pov)

5 0 0
                                    

-Kantin-

"Al, lu bahagia dong sekarang. Doi lu udah berangkat" tanya Agnes.

Alana hanya tersenyum malu menanggapinya.

"Emang doi lu siapa Al?" Tanya Billa.

"Seriusan Billa belum lu kasih tau?" Tanya Agnes lagi.

"Belum wkw" jawab Alana dengan tertawa.

"Lu jahat banget sih sama gua Al" sedih Billa.

"Woy!! Udah pada makan belum?" Tiba- tiba Ara dan Cici datang dengan menggebrak meja.

"Buset dah gua kaget anjirrr" protes Agnes.

"Kalem sist" canda Ara.

"Sini Bil gua kasih tau aja" tawar Agnes.

"Kasih tau apaan?" Tanya Cici.

"Doinya Alana" jawab Agnes.

"Yaelah" jawab Cici.

"Nah lu lihat rombongan cowok kemarin?" Tanya Agnes.

"Kak Gavin maksudnya?" Tanya Billa.

"Nah betul, tapi bukan Kak Gavin incaran Alana. Iyakan Al" sambil ketawa cekikikan.

"Lu tau Bil cowok yang tadi masuk kelas kita?" Tanya Alana.

"Ohhhh Alex sama Azka kalau nggak salah" jawab Billa.

"Yupss, your right!"

"Terus?" Bingung Billa.

"Aelah lama banget sih, Alana tu naksir sama Azka. Tapi Azka nya cuek gitu" tandas Ara.

"Whatt?!! Lu naksir cowok rese kayak dia?!" Billa tak menduga akan sekeras itu suaranya.

Hening seketika menyelimuti kantin. Billa hanya tersenyum malu dengan kelakuannya.

"Aduh sorry rem blong" maaf Billa.

"Teriakan lu keras juga Bil" jawab Alana.

"Noh Al cowok idaman lu datang"  Cici yang melihat Azka datang langsung memberitahu Alana.

Billa memandang pintu masuk kantin. Yang dia lihat hanyalah cowok meyebalkan yang pernah dia temui.

"Sakit jiwa" Billa tidak sadar dengan ucapannya.

"Maksud lu?" Tanya Alana.

"Tu cowok" ketus Billa.

"Lu benci banget sama dia kelihatannya" tanya Alana. Teman temannya menunggu jawaban Billa.

"Coba aja lu bayangin. Gua ketemu pertama kali sama tu cowok di lorong kelas. Mana dia pake acara nabrak gua, mending ya dia nolongin gua. Boro boro nolongin langsung minggat aja tu bocah!" Kesal Billa.

Keempat temannya hanya bengong mendengar penjelasan Billa. Sementara di rombongan Azka.

"Bro, apa kabar?" Adam memberi salam kepada Azka.

"Alhamdulillah jiwa raga gua utuh" jawab santai Azka.

Narazka Daniel Sukamuljo siapa sih yang nggak kenal? Satu sekolah pasti tau dengannya. Cowok teronar se SMA, cowok tersantai di sekolah. Karena motto hidupnya hanya satu apa yang membuat dia senang pasti dia lakukan. Apapun itu dan dengan cara bagaimana pun.

Azka bukan type cowok yang suka mempermainkan perasaan cewek alias playboy. Dia lebih senang menghabiskan waktu dengan teman- temannya. Bukan berarti Azka cowok tidak normal, hanya saja dia tidak suka dengan cewek yang lebay.

"Bro, ada murid baru. Lumayan cantiklah" Gilang memberitahu ke Azka.

"Cantikan juga nyokap gua" canda Azka.

"Serius gua. Noh lihat meja sono" jelas Gilang.

Pandangan Azka mengikuti arah yang dimaksud Gilang. Matanya setengah menyipit.

"Maksud lu siapa itu namanya lupa gua cewek satu kelas sama gua" jawab Azka.

"Bukan Alana maksud gua, tapi cewek yang didekatnya" jelas Gilang.

Seketika Azka tersenyum melihat cewek yang dimaksud. Teman- temannya yang melihat juga tersenyum.

"Pangeran kodok klepek- klepek nih" tebak Adam.

"Mata lu klepek- klepek. Kenal juga belum anjir" jawab Azka.

"Billa" suara Gavin membuyarkan lamunan mereka.

"Maksud lu apa?" Tanya Adam.

Terdengar helaan nafas Gavin. "Namanya Billa, dia satu kelas sama lu Ka" jelas Gavin.

"Udah tau gua" jawab Azka.

Wajah Azka berubah ketika melihat meja Billa didatangi seseorang. Rahangnya mengeras.

Dengan menepuk pundak Azka "Ka, lu gapapa?" Tanya Adam.

"Darah tinggi gua kambuh" masih dengan nada bercanda Azka menjawab.

"Si anjir ngapain kesana" dalam hati Azka.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WHY? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang