Malaikat Penyelamat

15.2K 754 9
                                    

Saat matanya terbuka , ia telah berada di kamar bernuansa putih tanpa jendela , tanpa ventilasi hanya ada satu pintu yang selalu tertutup rapat di hadapanya, walau begitu lengkap fasilitas yang di sediakan untuknya tetap saja ia terkurung.

Ia terbangun dengan tubuh penuh luka , legam dan memar  , termasuk pada wajah cantiknya .

"Jangan berharap kau bisa kabur , sakura " ucap lelaki tampan , bertubuh tinggi kekar dengan otot-otot yang terasa pas di tubuhnya tak terlalu besar juga tak terlalu kecil .

Sakura seorang gadis biasa yang harus menebus kesalahan sang ayah pada lelaki tampan di hadapannya kini, hanya saja ada sedikit cacat di mata kirinya, sebuah jahitan vertikal membekah sebelah matanya, semua itu sungguh tak mengurangi ketampanannya .  Lelaki tampa yang telah membunuh ayahnya di depan matanya , lelaki yang merenggut keperawanannya secara paksa dengan ratusan pukulan di tubuhnya , dia tidak bisa di katakan sebagai orang baik.

Gadis itu hanya terdiam menatap lelaki itu takut , tubuhnya gemetar setiap kali melihat lelaki dengan bekas luka yang menyeramkan itu , ah tidak bahkan mendengar langkah kaki lelaki itu saja sudah membuatnya ketakutan .

"aku sudah berbaik hati padamu , jika saja kau tak pernah melawanku kau akan aku jadikan wanita paling bahagia di dunia ini sakura , bahkan kau akan berfikir kau tak pantas mendapatkan fasilitas ini , yang tak seharusnya aku lakukan pada anak penipu seperti mu .
Aku sudah berbaik hati pada ayahmu dengan mempercayakan semuanya padanya dan apa yang ia lakukan ia mengambil semua barangku dan menjualnya sendiri seolah itu barang miliknya . Dan kau tau berapa banyak yang ia ambil ? Kau tak akan pernah membayangkan nilai 0 di belakang digitnya . "

"Aku tak pernah memakan uangmu dan aku tak ada hubungannya dengan Masalahmu dan ayahku !" Bentak sakura yang sudah tak tahan mendengar kalimat yang di ulang ulang setiap hari seolah mengingatkannya kalau ayahnya telah menjualnya .

"Tapi ayahmu telah menggantinya denganmu sakura yang sesungguhnya masih tak cukup , sekalipun aku menjadikanmu jalang dan mendapatkan uang dari tubuhmu selama 10 tahun . " Kalimat itu keluar lagi dari mulut lelaki itu .

Jika saja sakura mau membuka hatinya dan mau menurut dengan lelaki itu , hidupnya tak akan sesakit itu , sayangnya itu bukanlah impianya , entah apa masih pantas ia memikirkan tentang impian saat ia telah terkurung di ruang tanpa jendela itu bersama dengan seorang lelaki yang telah membunuh ayahnya .

" Aku sudah berbaik hati menawarkannya untuk menjadi wanitaku seumur hidupmu dan kau akan menjadi wanita tercantik dan terkaya di Jepang , kenapa kau menolaknya dan melawanku ?" Ucap lelaki itu lagi dengan penawaran yang memang sangatlah menggiurkan . Namun sakura bukanlah wanita yang gila harta seperti yang lelaki itu inginkan .

"Tapi aku tak butuh semua harta mu , aku tidak Sudi menjadi wanita dari psikopat sepertimu . " Sakura mengeratkan remasanya di bed cover putih yang begitu lembut .

PLAAAKK

Benturan antar kulit yang sudah pasti sangat keras hingga menghasilkan suara yang begitu menyakitkan

"Tutup mulutmu sa_"

"Kakashi , barang kita tak bisa masuk lagi " ucap seseorang lelaki berwajah lebih parah menakutkanya dari Kakashi , separuh wajahnya penuh dengan jahitan panjang .

" Tunggu sebentar Obito aku akan segera menyusul " ucap Kakashi pada asisten nya
Setelah kepergian Obito Kakashi kembali menatap wajah ketakutan sakura , wajah yang selalu tampak ketakutan dengan mata yang menatapnya kasihan itu telah meremas hatinya seolah ia orang yang sangat tak patut untuk di cintai dan harus di jauhi . "Dengar sakura aku bisa saja lembut padamu , tanpa memukulmu jika kau tak keras kepala seperti ini . Istirahat lah  " ucap Kakashi dan beranjak meninggalkan sakura yang kembali merengkuh memeluk lututnya sendiri hingga rapat menyentuh dadanya , merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya .

"Don't Say Goodbye" [ FanFic ] SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang