Aku adalah Aku

6.1K 416 18
                                    

'jantungku berdetak begitu kencang , nafasku seakan tertahan untuk beberapa detik membuat keheningan itu terasa begitu canggung , sebelumnya aku selalu tertidur di pelukannya dengan nyenyak tapi malam ini terasa begitu mencengkram aku tak tau apa yang harus aku katakan ia hanya diam di sampingku . Mungkin karena kesadaranku sedang penuh saat ini hingga membuatku begitu canggung , ahh aku ingin mengakhiri moment ini ' mulut sakura bungkam namun seluruh peri di hatinya sedang bergerumuh mengumpati dirinya .

"Sakura " suara lembut yang  berat khas lelaki dewasa,  itu menghancurkan segala sesuatu yang melayang layang di kepalanya "kau sudah tidur ?" Sakura menoleh ke sampingnya dan mendapati lelaki itu masih menatap langit langit , ia rasa Sasuke juga mengalami hal yang sama .

"Belum " jawabnya singkat

"Kau tak bisa tidur ?"

"Ah e.. iya " peri peri jahat di hatinya mulai mengumpati dirinya lagi , dengan begitu bodoh menunjukan kegugupannya

"Mungkin ini bisa berhasil , kita coba menghitung domba , bayangkan kita mempunyai banyak domba di kandang satu dan kita akan memindahkan satu persatu ke kandang dua . "

"Oh aku rasa itu akan berhasil " sakura memejamkan matanya dan mulai mempersiapkan imajinasinya yang biasa memutar sebuah film-film karya dari otaknya sendiri .

" Kau siap oke mulai "

Kembali hening hanya terdengar deru nafas halus dari kedua hidung mancung milik dua makhluk yang sedang di Landa badai bunga di hatinya .

5 menit

10 menit

15 menit

"Nee sakura , kau sudah tidur ? "
Sasuke sudah kehabisan tenaga untuk menghitung tapi rasa kantuknya belum juga menghampiri nya

" Belum aku rasa tak berhasil " sakura mendengus kesal

"Berapa banyak yang kau pindahkan ?"

"10 " Sasuke terbangun seketika dan menatap wajah polos sakura yang begitu datar .

"Tunggu apa kau tak menghitungnya ini sudah 15 menit , apa kau lupa caranya berhitung "

"Tidak aku menghitung nya , tapi ketika sudah mencapai sepuluh dan di hitungan yang ke 11 satu dombaku kembali ke kandang sebelumnya memalui lubang kecil di pagarnya dan terus di ikuti satu persatu temanya bersamaan dengan aku memindahkan yang lain. " Sakura menjelaskan imajinasinya dengan wajah yang begitu datar seolah itu hal yang biasa .Sedangkan pernyataan itu membuat Sasuke membuka matanya lebar dan mulutnya sedikit terbuka tak percaya dengan penjelasan sakura yang sangat tidak masuk akal tapi sekaligus masuk akal .

"Sakura apa imajinasimu sejauh itu ? Lalu apa gunanya kau menghitungnya jika selamanya hasilnya sama " Sasuke menghembuskan nafas kasar ia mengacak rambutnya frustasi "ah sudah lupakan " Sasuke menghempaskan tubuhnya di ranjang lagi memunggungi sakura , mulutnya masih berguman lirih masih tak bisa percaya dengan apa yang ia dengar .

"Sasuke , apa kau marah " sakura menyentuh punggung lebar Sasuke dengan telapak tangannya , hanya gelengan kepala tak jelas yang ia terima " jangan marah , oke aku akan menghitung dengan benar dan menyamakan dengan hitunganmu "

"Aghh lupakan sakura kau membuatku frustasi bahkan anak kecil tak akan membayangkan hal yang seperti itu , dan kau _ ah .. aku tak mengerti dengan imajinasimu " Sasuke menghempaskan tubuhnya lagi setelah sebelumnya ia terduduk dan menatap wajah polos sakura .

"Embbzz maafkan aku Sasuke, imajinasiku Bergerak sendiri , Sasuke jangan marah " sakura mendekatkan tubuhnya ke tubuh Sasuke memeluk tubuh hangat milik lelaki itu .

"Don't Say Goodbye" [ FanFic ] SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang