KEBENCIAN

7.3K 347 16
                                    

sakura membuka matanya perlahan merasakan nafas halus dari dirinya sendiri , dia masih bernafas dengan baik setelah terakhir kali jantungnya sempat berhenti berdetak dan membuatnya tak sadarkan diri . dan sekarang ia berada di sebuah ruang kosong dengan perpaduan warna abu abu dan putih.

aroma yang sangat ia kenal yang telah menjadikan indra penciumanya begitu sensitif , aroma yang begitu khas milik lelaki itu menyeruak memenuhi paru parunya . matanya menyusuri seluruh ruang yang begitu kosong tak ada tv, meja kerja, bahkan nangkas pun tidak ada , hanya ada satu ranjang king size di tengah ruangan di samping kanan sebuah kaca jendela lebar yang menampakan pemandangan gemerlap dari kota , lalu di bagian sebelah kiri pintu yang masih tertutup rapat .

di situlah kakashi tidur , lebih buruk dari kamar yang ditempati sakura, bahkan sangat berbeda ruang yang di tempati sakura sangat besar dan penuh dengan perabotan perabotan mahal .

"kau sudah bangun ?" suara berat itu kembali membuat sakura meringkuk takut dan menyembunyikan dirinya di balik selimut tebal yang menutupi tubuhnya .

"jangan mendekat !" suara serak sakura terdengar begitu menyakitkan bagi kakashi , ia terhenti tak ingin wanita itu berteriak lagi dan akan semakin menghilangkan suara indahnya .

"apa kau tak suka tidur di sini ? apa kau ingin kembali di kamarmu sebelumnya ? atau terserah kau mau tidur dimana aku akan menyiapkan untukmu " suara kakashi begitu lembut tak ada lagi nada kasar , atau bahkan nada yang selalu menghinanya.

"bunuh aku sekarang! tak ada gunanya kau menyimpanku!" sakura menatap mata lelaki itu yang semakin meredup lemah, tak lagi ada tatapan lapar dari lelaki itu . dia sudah berubah , ya sakura tau itu tapi dendam kebencian dan kemarahan yang menyelimuti hatinya tak dapat menerima itu semua . "kau sudah membunuh ayahku , ayah dari sahabatmu , dan bahkan sahabatmu sendiri , dan sekarang kenapa kau tak membunuh orang yang kau cintai ini . kau bukan manusia kakashi kau iblis yang berbentuk manusia !" ucap sakura dengan nada yang berapi api mencoba untuk menyulut api kemarahan kakashi berharap kalau lelaki itu akan memukulinya sampai ia mati hingga ia bisa tenang bersama kakak dan ayahnya .

"kakakmu masih hidup " kakashi menghembuskan nafasnya lembut meredam segala amarahnya karena ia sendiri juga menyetujui kalau dirinya bukan manusia dia adalah iblis berbentuk manusia .

"mana dia " sakura beranjak dari tempat tidurnya kepalanya yang masih begitu pening tak di rasakan lagi "katakan brensek !!" suara sakura semakin menghilang hampir tak terdengar

"ikut aku " aura di dalam diri kakashi menggelap namun begitu lembut , sangat kontras dengan aura sakura yang begitu berapi api api gelap yang terus membakar hatinya . mematikan segala rasa di dalamnya .

-----

sakura menatap sedih lelaki di depannya yang terlihat begitu lemah tubuh yang tadinya begitu gagah dengan punggung tegak berdiri begitu mantap di depanya kini tubuh itu begitu kurus dan sangat lemah , wajahnya memucat sepucat wajah di depanya . air mata yang tak ingin ia tumpahkan lagi akhirnya tumpah begitu saja menguras pasokan di kedua matanya .

isak pilu kembali mengisi telinga kakashi rasa bersalahnya begitu besar hingga membuatnya ingin membunuh dirinya sendiri saat itu juga , tapi egonya yang begitu tinggi menentang sisi lemahnya begitu kuat .

" nii - san " tangan sakura menggenggam erat menancapkan kuku kukunya di kulit telapak tanganya sendiri , beberapa saat kemudian tanganya bergetar hebat . penderitaan yang ia kira sudah berakhir ternyata masih menyisahkan kesakitan lain yang meremas ramas hatinya dengan tangan besar yang tak kasat mata .

'aku akan membunuhnya , kemudian aku akan melepaskan penderitaanmu dan setelah itu aku akan membunuh diriku sendiri , kita akan menyusul otou-san '

"Don't Say Goodbye" [ FanFic ] SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang