Lelaki yang Lemah

5.7K 359 24
                                    

Seorang anak lelaki kecil sedang berlari begitu kencang bersama dengan gadis sebayanya dengan membawa hasil dari nilai kenaikan kelasnya , begitu bahagia mereka memasuki rumah megah milik sang anak laki-laki itu namun karena umurnya masih belum cukup semuanya masih menjadi tanggung jawab pamanya .

"Dad mom aku dapat peringkat ke 4 " ucap gadis kecil itu ketika melihat ayah dan ibunya di ruang makan .

"WAHHH hebat , anak mommy memang yang terbaik !" Sahut sang ibu dengan mengacungkan kedua jempol nya .

"Bibi aku mendapatkan juara 1 "

"......." Tak ada yang bergeming , saat anak laki-laki itu menunjukan hasil dari kerja keras nya . Ah tidak dia tidak pernah belajar , anak itu sangat jenius .

"Kakashi hebat kan mom dad " ucap si gadis mencairkan suasana yang mencengkram .

"Rin tetap yang terhebat , Rin rajin belajar sedangkan dia tidak , Rin harus rajin belajar lagi ya ?" Ucap sang ibu membuat Rin mengangguk antusias

" Coba sini Daddy lihat "  sang ayah meraih lembaran hasil belajar sang anak .

Kakashi hanya menunduk dan menutup lagi lembarannya, ia berjalan memasuki kamarnya menatap ke luar rumah melalui jendela kamarnya dan melemparkan lembaran nilai itu di lantai kamarnya .

Semenjak ayah dan ibunya  meninggal , kehidupan nya berputar drastis tak pernah ada kasih sayang untuknya ia di benci seluruh keluarga nya .
Bagaimana tidak ayah Kakashi melimpahkan seluruh hartanya pada sang anak tak menyisahkan sedikitpun untuk keluarganya yang lain .

"Tou-san kaa-san , aku mendapatkan juara satu lagi, seperti biasanya " ia masih berdiri kuat di depan jendela berusaha menahan airmatanya yang terus ingin keluar dari matanya .

Saat dulu tak perlu ia menunjukan hasilnya pada kedua orang tuanya , mereka sudah pasti tau dan menyiapkan pesta kecil menyambut kedatangannya , suasana hangat yang sangat ia rindukan . Kini ia tak pernah dia anggap di rumah itu seolah ia hanyalah nama pemilik saja tak pernah ia di perlakukan adil didalamnya, jika Rin makan dengan ikan besar ia akan makan ikan yang paling kecil dari beberapa Ikan yang ada dimeja . Namun ia hanya diam dan tersenyum makan dengan gembira seperti yang di lakukan Rin . Jika Rin mendapatkan baju baru setiap hari dia hanya mendapatkan 1 bulan sekali dengan alasan baju baju miliknya masih banyak dan masih bagus , memang benar karena sebelumnya kehidupan Kakashi berbeda dengan Rin .

Banyak sekali ketidak adilan di hidupnya , kamar besarnya kini menjadi milik Rin dan ia pindah di kamar yang lebih kecil dan anak kecil itu hanya bisa tersenyum , dan masih bisa tertawa seperti anak anak yang lainnya , menyembunyikan kehancuran di dalam hatinya .

"Kaa-san , aku ingin kau cium seperti dulu saat aku mendapatkan peringkat satu " dia hanyalah anak kecil yang selalu ingin di perhatika dan di sayang . Ia menangis dalam diam airmatanya yang berusaha ia bendung kini mengalir begitu deras hingga membasahi pipinya . Isak tangis nya semakin menjadi saat ia menahan tangisannya .

"Maaf tou-san aku menangis lagi, aku janji setelah ini aku tak akan menangis "

Waktu waktu sulit itu di lalui dengan penuh ketegaran oleh Kakashi ia selalu sendiri melakukan segalanya sendiri dan terus saja di suruh membantu Rin untuk melakukan apapun .
Hingga suatu hari mereka sedang mengerjakan tugas kerajinan tangan di halaman belakang rumah megah itu .

Kedua anak itu sendang berebut cutter yang memang hanya ada satu , Rin begitu kuat menariknya hingga Kakashi tak sanggup lagi menahanya

Sriiinggg

Rin terjatuh dari atas kursi , dan menjerit menangis sekencang-kencangnya .

" Mommy Kakashi mendorongku !" Teriaknya masih berada di tanah .

"Don't Say Goodbye" [ FanFic ] SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang