3.4

10.2K 2.3K 38
                                    

Miu mendengus sebal sambil mendorong troli, masih teringat percakapannya dengan Mark dan Mingyu tadi siang. Kedua pria dungu itu tak henti-hentinya meledek Miu hingga telinganya terasa panas.

"Akan kuhajar mereka nanti!" gumam Miu geram sambil beranjak mendekati rak selai dan mulai memilih.

Di dekatnya, seorang pria yang mengenakan hoodie kebesaran dengan tudung yang menutupi wajah mengamatinya. Miu awalnya tak ambil pusing dengan pria itu, tapi ke manapun ia pergi, pria itu seperti mengikutinya. Ia beberapa kali memergoki pria itu berada tak jauh darinya.

Miu mengernyit, membawa trolinya menuju kasir dan membayar belanjaannya. Mungkin hanya perasaannya saja. Setelah kasir selesai menghitung total belanjaannya, ia segera keluar dari minimarket untuk segera pulang.

Cuaca bulan Januari masih begitu dingin menusuk tulang, membuat Miu bergidik sedikit karena kedinginan. Ia melangkahkan kakinya agak cepat karena kedinginan.

Tak

Miu menoleh sedikit ketika ia mendengar suara di belakangnya. Dari ekor matanya, ia melihat pria ber-hoodie itu lagi. Miu kembali berjalan, pura-pura tidak mengetahui jika dirinya sedang diikuti.

Ia mempercepat langkahnya dan mendengar derap langkah yang menyusulnya. Miu berhenti berjalan dan berbalik. Ia melihat ke arah pria yang berdiri tak jauh darinya. Pria itu nampak berbelok ke arah lain, membuat Miu menghela napas.

Sepertinya memang hanya perasaannya. Ia kembali berjalan dengan santai dan sekali lagi mendengar suara langkah kaki di belakangnya.

Sial, sepertinya ia memang diikuti.

Miu sudah biasa menghadapi hal ini sebenarnya. Ia sering diikuti oleh penggemarnya. Ia mungkin tidak seterkenal Sehun yang wajahnya muncul di mana-mana, tapi ia punya penggemar. Kebanyakan penggemarnya berasal dari kaum adam yang usianya bahkan masih di bawah umur.

Langkah kaki di belakangnya terdengar makin dekat, membuat Miu perlahan memperlambat langkahnya. Kemudian ketika dirasa waktunya pas, ia berbalik, melayangkan high kick andalannya yang tepat mengenai wajah pria itu.

Pria itu terjatuh. Tudung yang menutupi wajahnya terbuka. Ia meringis sambil memegangi wajahnya yang terasa sakit karena tendangan Miu.

"Heh! Mau apa mengikutiku?!" bentak Miu garang.

Namun detik berikutnya, ia tak bisa berkata-kata ketika pria itu mendongak dan menatap Miu dengan wajah kesakitan. Mata Miu seketika melebar karena terkejut.

"Oh Sehun?!"

Dear Mine ; OSH au✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang