3.1

12.2K 2.1K 61
                                    

Januari 2016

Salju masih menyelimuti kota dan menutupi jalan. Suhu udara di Seoul mencapai -10° celcius.

Namun Sehun masih harus bekerja. Lampu blitz kamera terus berkilat. Sehun mengganti posenya, memasang ekspresi terbaiknya untuk pemotretan awal tahunnya.

Profesinya kini adalah seorang model. Wajahnya terpampang di mana-mana. Ia begitu terkenal dan memiliki banyak fans. Bahkan ia berhasil membuat Son Naeun menyesal setengah mati karena melepasnya dulu.

Sehun berubah. Tidak, ia tidak berubah menjadi ksatria baja hitam atau apalah itu. Ia menjadi seorang pria tampan populer yang diburu oleh para wanita. Hanya saja, wanita-wanita itu belum bisa menarik hatinya.

Ia masih menunggu Miu, gadis tembam yang bahkan ia sendiri tak tahu bagaimana kabarnya.

"Oke! Pemotretannya sudah berakhir!" Fotografer Im bertepuk tangan, memuji kinerja semua orang yang berperan dalam pemotretan hari ini.

Sehun membungkukan badannya, memberi salam dengan sopan sebelum beranjak menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya.

"Mau makan dulu atau segera pulang?" tanya Suho -manajernya- ketika ia selesai mengganti pakaian.

"Aku mau pulang saja," jawab Sehun sambil mengenakan mantelnya. "Boleh aku pulang sendiri hari ini?"

Suho mengerutkan kening mendengar permintaan Sehun. Namun ia tetap mengiyakan.

"Berhati-hatilah. Udaranya sangat dingin, pakai sarung tanganmu."

Sehun mengangguk dan berjalan keluar dari hotel yang menjadi lokasi pemotretannya hari ini. Ia menyelipkan satu tangannya di saku, mengambil sarung tangan rajut bermotif kucing yang selalu dibawanya tiap musim dingin. Sehun segera mengenakannya dan berjalan menuju trotoar untuk menghentikan taksi.

Sebuah taksi berhenti di hadapannya. Sehun baru saja hendak membuka pintu ketika pintu taksi terbuka dan seorang wanita berambut pirang keluar dari dalam taksi.

Wanita itu tidak melihat Sehun karena ia nampak sibuk dengan ponselnya di tangan kanan dan setumpuk map di tangan kirinya. Sehun melirik wanita itu sekilas dan masuk ke dalam taksi. Sekali lagi, ia melirik punggung wanita itu yang berjalan menuju hotel tempat pemotretannya tadi dari jendela taksi. Entah kenapa Sehun merasa familiar dengan figurnya.

Sehun masih menatap wanita itu ketika taksi yang ia tumpangi perlahan melaju dengan lambat. Wanita itu tiba-tiba berbalik, seolah mengingat sesuatu dan hendak kembali ke taksi. Sehun bisa melihat garis wajah wanita itu samar-samar. Taksi sudah melaju makin jauh dari hotel.

Sehun masih menoleh ke arah wanita itu. Entah hanya perasaannya atau karena ia merindukan Miu, wanita yang dilihatnya tadi sangat mirip dengan Miu.




















Note :

Mau promosiin cerita baru h3h3

mampir yuk, siapa tau suka h3h3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mampir yuk, siapa tau suka h3h3

Dear Mine ; OSH au✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang