3.8

11.7K 2.2K 51
                                    

"Terimakasih."

Miu menatap Sehun sejenak, kemudian dengan cepat mengalihkan pandangannya. Ia segera keluar dari mobil Sehun dan segera masuk ke halaman rumahnya.

Gara-gara insiden ciuman itu, Miu dan Sehun menjadi bahan ledekan. Miu tahu ia bukanlah anak SMA yang akan bertindak dungu setelah dicium pria, tetapi ia tetaplah seorang wanita. Lagipula itu adalah ciuman pertamanya, meskipun ia sudah pernah berpacaran dengan Mingyu.

Miu sebenarnya ingin pulang sendirian, tetapi Sehun memaksa mengantarnya. Sepanjang perjalanan hingga tiba di rumahnya, mereka tak bicara sedikit pun.

Miu mengumpat dalam hati sambil mencari kunci rumahnya di dalam tas. Ketika ia berhasil menemukannya dan membuka pintu, Sehun tiba-tiba menarik lengannya, membuatnya berbalik untuk menatap Sehun.

"K-kenapa?"

Sehun menarik tangannya, mengusap tengkuknya salah tingkah.

"Itu..." Sehun berdeham. "Soal kejadian tadi, aku tidak sengaja."

Tidak sengaja bagaimana? Miu mengerutkan kening tak mengerti. Ia menghela napas, tak mau ambil pusing.

"Terserahlah," ujar Miu sambil berbalik lagi hendak masuk.

Namun Sehun segera menahannya.

"Kau tidak mau bilang sesuatu?"

"Memangnya aku harus bilang apa?" balas Miu membuat Sehun terdiam. "Pulang sana. Sudah malam."

"Kenapa kau mengusirku terus?" tanya Sehun dengan kening berkerut.

"Aku tidak..."

"Kau bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa! Apa cuma aku yang masih menyukaimu seperti orang bodoh"

Miu membulatkan matanya kaget.

"Apa? Kau suka padaku?"

Wajah Sehun memerah sejenak.

"Bukan itu intinya, tapi kau. Kau menulis surat, bilang jika kau menyukaiku lalu pergi begitu saja. Aku menunggumu selama ini karena kupikir kau masih menyukaiku. Tapi kau malah bersikap seperti ini." Sehun menatap Miu dengan kecewa. "Mungkin aku memang bodoh."

Miu tertegun sejenak. Namun ia tersenyum geli di detik selanjutnya.

"Bodoh." Miu mendorong kepala Sehun pelan. "Pulang sana!"

"Aku bahkan belum selesai bicara! Kau tidak memikirkan apa aku suka padamu atau tidak begitu?"

"Cerewet sekali. Iya, aku memang tidak memikirkan apa kau suka padaku atau tidak. Aku mana sempat berpikir seperti itu."

"Lalu kenapa kau menulis surat itu?"

"Karena aku menyukaimu."

"Hei, jangan bercanda!"

"Dan aku masih menyukaimu sampai saat ini."

Sehun menatap Miu dengan mata berkedip beberapa kali. Ia tak percaya dengan apa yang ia dengar. Miu merona dan segera mengalihkan pandangannya. Ia berdeham pelan.

"Sudah tahu jawabannya, kan?" Miu menatap Sehun, pura-pura tenang. "Sana pulang. Nanti kau dimarahi manajermu."

Miu berbalik lagi, hendak meninggalkan Sehun. Namun Sehun cepat-cepat menarik tubuhnya dan mengecup bibirnya kilat.

"Aku pergi! Selamat malam."

Kemudian melangkah lebar meninggalkan Miu yang masih termangu karena ciuman kilatnya. Ini masih di malam yang sama, tetapi Sehun sudah mencuri dua ciuman darinya. Ia masih termangu hingga Sehun melajukan mobilnya menjauhi rumahnya, dan baru tersadar beberapa saat kemudian.

"Dasar!" makinya pelan, tetapi akhirnya ia mengulas senyum manis di wajahnya.

Dear Mine ; OSH au✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang