IX. Happy With Her

840 123 16
                                    

🐼

Hari-hari Jaehyun begitu menyenangkan karna melewatinya bersama dengan orang yang amat dicintainya.

Ia jadi lupa akan semua masalah yang ia hadapi.

Ia bahkan lupa kenapa ia bisa pindah ke Seoul.
Ia lupa bahwa kedua orang tuanya bercerai makanya ia pindah ke Seoul, ikut dengan ibunya.

Yang diingatannya hanyalah Jihyo bersama dengan tawa dan candanya.

KRIIING!

Bel istirahat pun berbunyi, Jaehyun menghampiri meja Jihyo.

"Ayo ke kantin" ajak Jaehyun.

"Ne.."

Keduanya kini berjalan berdampingan menuju kantin.

Jaehyun tersenyum kemudian meraih tangan Jihyo.

"Yyah ini di sekolah" ucap Jihyo seraya melepaskan pegangan tangan Jaehyun.

"Tak apa, tak ada yang melarang" Jaehyun meraih tangan Jihyo lagi.

"Hish, keras kepala"

Keduanya pun berjalan sambil berpegangan tangan.

"Ekhem ekhem.." suara Yerin sontak membuat keduanya melepaskan pegangan mereka.

"Apa ini? Berpegangan tangan disekolah?" goda Jungyeon.

"Ani... Tadi.." Jihyo jadi gelagapan.

"Kalian pacaran?" Jungyeon memicingkan matanya.

"Ti.."

"Iya memangnya salah?" potong Jaehyun.

"Mwo???"

"Hish" Jihyo memukul bahu Jaehyun.

"Aw sakit tau" Jaehyun mengelus bahunya.

"Siapa suruh asal bicara!" Jihyo kesal.

"Yya siapa yang asal bicara sih, aku kan memang bicara faktanya"

"Hish"

"Selamat untuk kalian berdua!!" ujar Yerin senang.

Jihyo hanya tersenyum.

"Yyah, kita kan sudah janji untuk tidak pacaran sebelum lulus" ujar Jungyeon.

"Mmm kalau begitu batalkan saja perjanjiannya" ujar Jaehyun.

"Mianhe" Jihyo hanya meringis.

"Tak apalah, aku ikut senang karna kini kau sudah punya seseorang yang menemanimu" ujar Jungyeon seraya tersenyum.

"Asiiik! Berarti aku bisa berkencan dengan Jaebum!" seru Yerin.

"Mwo?!"

🐼

Jaehyun dan Jihyo pulang bersama hari ini, bahkan keduanya nampak sudah tak canggung lagi untuk berjalan berdampingan.

"Hmm Jihyo-aah"

"Ada apa?"

"Bisakah aku bertanya satu hal padamu?"

"Soal apa?"

"Kau sakit apa?"

DEG!

Seketika Jihyo menghentikan langkahnya.

Sekarang, jawaban apa yangvharus ia berikan pada Jaehyun.

Ia harus berbohong atau jujur saja.

"Apa maksudmu?" tanya Jihyo sedikit gugup.

"Aku hanya penasaran, waktu itu ada sebuah kertas yang jatuh dari dompetmu. Aku tak sengaja melihatnya, itu resep obat kan?"

Jihyo tambah bingung sekarang.
Ia memutar cepat otaknya, agar ia dapat menjawab pertanyaan membunuh ini.

"Itu punya ibuku"

"Ah... Begitu. Ku kira itu punyamu. Yasudah ayo kita pulang"

Jaehyun menarik tangan Jihyo untuk berjalan bersamanya.

Jihyo sedikit menghela nafasnya.
Untunglah Jaehyun tak menanyakan banyak hal lagi.

🐼

Sesampainya dirumah, Jaehyun pun pamit.

"Aku pulang ya" ujar Jaehyun.

"Ne.. Gomawo" Jihyo tersenyum menatap Jaehyun.

"Mmm Jihyo-aah" Jaehyun tiba-tiba berbalik dan menghampiri Jihyo.

"Hmm?"

"Gomawo.."

"Untuk apa?" Jihyo nampak bingung.

"Untuk semuanya yang telah kita lewati bersama , aku sangat senang memiliki dirimu disisiku" Jaehyun tersenyum lebar.

Jihyo nampak tersipu mendengarnya.

"Terimakasih kau membuatku senang, saranghae"

Jaehyun menarik tangan Jihyo ke dalam pelukannya.

Jihyo pun membalas pelukan itu.

"Nadou saranghae"

🐼

"Kenapa dia bohong?"

🐼

To be continued~

HELLO EVERYBODY :D

MASIH ADAKAH YANG NUNGGU CERITA INI?

MAAF YAH KALO LAMA, AUTHOR LAGI LELAH MENULIS :"

DIUSAHAKAN AKAN POST CEPET LAGI DEH, SEMOGA MASIH SUKA YA :")

VOMMENTNYA JANGAN LUPAAAA! 🍭

Forever Young : Without You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang