8. Engklek

38 2 0
                                    



Mimi sudah bawa kapur bekas ibu guru mengajar, didalam tepak warna pink, potongan kecil tiga buah. Tadi waktu jam istirahat mimi sepakat dengan maman dan budi untuk main englek sepulang sekolah, kali ini mimi akan mempersilahkan kalau bob berencana untuk bergabung, bob akan menyerah dan kesulitan main satu kaki, karena bermain engklek harus melompat dengan menggunakan satu kaki, jika kaki terjatuh disalah satu kotak maka dia harus menaruh batu dikotak terakhir sebagai tanda mengawali giliran yang lainnya.

Tentu saja bob ikut. Bob adalah kambing yang punya keteguhan hati. Ia tidak mau ketinggalan dalam pergaulan. Bob adalah kambing sosialita. Maman adalah anak yang agak cuek, dia nggak peduli bob mau ikut atau nggak, lagipula sebenarnya maman agak suka bob.

Maka sepulang sekolah di halaman musholla mimi dengan terampil membuat gambar kotak-kotak dengan kapur warna putih, berbentuk seperti rumah pohon bertangga, tiga kotak diawal, dua kotak berikutnya, satu kotak selanjutnya, dua kotak lagi dan satu kotak diujung bersambung dengan dua kotak terakhir. Budi menyiapkan lempengan dari pecahan genteng kecil, dibagikan pada mimi, maman, untuk dirinya sendiri dan bob. Bob, menyimpannya dalam mulut, itu hal menjijikkan bagi mimi.

Mereka mengundi giliran dengan bersuit. "Suitwiwmbek!" Bob teriak dengan cara yang aneh layaknya kambing yang sama sekali nggak bisa diterima oleh akal kita. "Maksudnya bukan begitu bob!, suit pake jari kita, biar kita tahu yang duluan bermain siapa?" Kata mimi protes. "Mbeek", kata bob, artinya iya juuuga. Tapi jari bob berbentuk seperti layaknya jari kambing, salah satunya tidak bisa ditekuk ketika suit, dan nggak bisa membedakan mana jempol, telunjuk dan jari kelingking. Jadi bob dapat giliran terakhir saja, agar lebih mudah dan merasa mendapat keadilan.

Maka merekapun bermain engklek bergiliran. Ketika bob mendapat jatah main, dikotak yang pertama selalu saja gagal, karena menggunakan satu kaki untuk menopang tubuh bob adalah cara yang mustahil bagi seekor kambing. Ia selalu jatuh dan lempengan genteng kecilnya nyaris tidak bergerak diposisi kotak pertama. Sepertinya bob harus belajar jurus pencak silat, agar tubuhnya seimbang.

***

Setahun berlalu, bob masih kesulitan menemukan cara menopang dengan satu kaki. Budi mencari tahu bagaimana caranya seekor kambing bisa menopang satu kaki. Dan, budi mendapatkannya!, tapi ditempat penjagalan. Sejak saat itu, budi berhenti mencari.

-------
Facebook.com/budikambing.id
Twitter: @budi_kambing

Budi anak SD yang ceria, dan bob anak kambing yang direbondingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang