Part - 3

2.8K 156 0
                                    

Saat aku bangun, Ku lihat Lia dan Erik sudah bersiap-siap dengan pakaian dokter dan beberapa alat dinasnya. Kelly membantu Lia menyiapkan alatnya.

"Kalian mau kemana?" tanyaku

"Maaf, aku titip keponakanku. Terjadi kecelakaan saat badai salju tadi di daerah Fantainebleau. Banyak memakan korban" Ucap Lia, apa maksudnya ternyata ini keponakannya, tapi siapa.

"Helicopter kami sudah siap di rumah sakit, jalanan sudah di bersihkan. Nanti Mommynya akan yang menjemput mereka, dan aku yakin.. " Lia langsung menyelanya.

"Erik cepat" keluh lia, mencium twins dan Kelly.

"Oke hati-hati dan selamat bertugas" sahutku

"Jaga mereka Kak" ucap Lia

"Iya tentu saja." Balasku, Mereka pergi dengan terburu-buru. Kelly menghampiriku, dan duduk diatas pangkuanku.

"Kita bawa meleka pulang dad" pintanya

"Jangan sayang, nanti mommynya menangis." Sahutku.

Ku lihat bayi disampingku mengusap matanya yang gatal, dan matanya terbuka melihatku. Ku lihat dia tersenyum bukan menangis.

"Anak manis," ucapku, dia tersenyum, aku mengangkat tubuhnya dipangkuanku, Kelly reflek langsung berdiri.

Kelly mengajaknya berbicara, tapi hanya sahutan tawa bayi yang keluar.

Tokk Tookkk

Suara ketukan pintu. Mungkin ini ibunya.

"Yaa" teriakku.

"I'm sorry, I'm late,,," aku tahu suara ini. Dia terkejut dengan melihatku begitu juga aku. Dia memakai mantel hitam dan rambutnya yang banyak salju.

"Ken" lirihnya

"Karina" balasku

"Mommmyy" teriak Kelly berlari menghampiri karina. Karina langsung berlutut memeluknya dan menciumnya.

"Mommy, Kelly kangen mommy. Kemalin hali Ibu, tapi mommy tidak ada. selamat hali Ibu, mommy" isak Kelly.

"Haha, Terima kasih. Kelly masih ingat mommy? Tapi Kelly punya mamah sayang." tanyanya dalam tangisan mereka berdua.

"Kelly tidak pelnah lupa sama mommy, Kelly hanya punya ibu cuma mommy kalina." rengeknya.

Aku menghampiri mereka, aku sama sekali tidak akan memalikan penglihatanku untuk wanita ini.

"Darimana saja? Aku mencarimu sayang" lirihku, sambil mencium telapak tangannya yang dingin.

"Aku harus mengambil mereka sebelum ada badai salju." Ucapnya.

Ku lihat salju turun dengan lebat dan angin yang kencang. Aku menyeringai padanya.

"Aku bersyukur, badai itu sudah turun." Sahutku, dia menatap jendela apartement Erik, dia mendengus. Dia menutup pintu apartement.

"Ini begitu cepat" ucapnya.

"Apa? Astaga Karin, aku menunggumu 2 tahun, dibilang cepat?" keluhku.

"Kau masih sama seperti dulu, selalu marah dan marah." Keluhnya, membuatku tersenyum.

"Kau tidak melupakanku sayang?" tanyaku.

"Tunggu, apa anak-anakku sudah makan?" tanyanya

"Ini anakmu?" tanyaku

"Iya memang kenapa?" tanyanya dengan tajam.

"Kau menikah dengan orang lain? tapi tunggu dulu, kenapa matanya mirip dengan Kelly, dan rambut mereka sama sepertiku." Aku heran.

I and My Twins babies KenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang