Tingg Tinggg Tingg
Aku mendengar tukang bubur, aku ini sebenarnya dimana?
"Karina" panggilku dalam tidurku.
"hhmm" gumamnya, aku yakin masih tidur dia.
Tinggg Tingg
"Sayang, kita dimana?" tanyaku lagi
"paris" lirihnya
Tingg Tingg Tingg Tinggggggg
"Astaga, di paris masih ada saja tukang bubur" kesalku karena berisik suaranya mengganggu, anak-anakku juga terbangun karena mendengar ketingan beling.
"Arggghhh, siapa sih yang jualan membuat anak-anakku menangis." Keluhku, karina ikut terbangun menggendong kenzo yang menangis. Sedangkan kenzi menangis dalam pelukanku. Ku lihat ternyata Omah yang sedang menatap tajam pada kami.
"Omah" lirihku
Karina terkejut menatap omah.
"Apa mereka sudah bangun sayang?" tanya suaminya.
"Aku terpaksa membuat cicitku menangis karena induk mereka masih tertidur." Kesal Omah.
"Omah bisa bangunkan kami dengan baik-baik. Kasihan kan kenzi dan kenzo menangis karena omah" kesal Karina.
"Sudah cukup berdebatnya, ada yang lebih penting dari ini. " ucap Opahnya
"Wartawan dibawah kemarin melihatmu masuk ke dalam, mereka mengejarmu setelah kau menghilang karena melahirkan." Lirih Opah
Karina panic menatap jendela ke bawah, aku menghampirinya dan ikut melihatnya.
"Astaga, sebegitu banyak wartawan diluar sana hanya untuk menanyakan anak-anakku?" tanyaku
"Ini waktunya tidak bercanda ken, aku tidak mau anak-anak kita terekspos." Lirihnya
"Kenapa kemarin mengikuti audisi itu." Keluhku.
"Aku sudah bilang foto itu dikirim lia, tanpa sepengetahuan kita." Keluh Karina.
"Kau ayah cicitku?" tanya Opah, aku mengangguk.
"Beruntung kau sedang membawa kenzi, jika tidak sudah kuhabisi kau." Kesalnya.
"Sudah sayang, kita beruntung dia mau datang kesini." Lirih Omah.
"Aku hanya bisa bilang maaf seribu ribu maafnya, aku tidak tahu jika Karina hamil, aku sudah menahannya dan akan bertanggung jawab tapi dia pergi meninggalkanku dan Kelly." Sahutku
"Satu-satunya solusi untuk karina dan twins hanya pernikahanmu dengan karina dengan memajukan tahunya menjadi 2 tahun lalu." Lirih Opah.
"Kau berasal darimana?" tanya Opah
"Aku german" sahutku
"Kalian menikah dalam 3 negara." Paksa Opah
Aku mengerti, pasti wartawan akan mencari info tentang keluarga kecilku. Aku langsung menghubungi Rich.
"Hallo rich" sapaku
"heemmm, kau menggangguku." Keluhnya
"Ada hal penting, aku butuh bantuanmu." Ucapku dengan paksa.
"Bantuan apa?" tanyanya
"Kau dimana?" tanyaku
"Jakarta" sahutnya
"Biasakah kau urus, surat pernikahanku dengan Karina." Pintaku
"Kau bisa menikah di kedutaan dude" sahutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
I and My Twins babies Ken
Lãng mạnAku menarik nafasku dalam-dalam, ini pilihanku. Kalian harus bahagia. Jika memang disini ada kenangan manismu, maka aku akan menjaga dan merawatnya. Terima Kasih Ken, Aku telah mencintaimu. Aku berharap Kau akan tumbuh menjadi anak yang manis dan ti...