Part 12

1.3K 64 1
                                    


Sampai rumah sakit aku melihat Blue di depan UGD bersama Opah dan anak buah lainnya serta assistentnya.

"Opah, bagaimana?" tanyaku

"Ken, kami belum tahu." Ucapnya

"Siapa yang menangani?" tanyaku

"dr. Eriko" ucap Jill

"Dimana managermu hah?" tanyaku

"Dia sedang menuju kesini, dia sedang mengurus masalah dengan keamanan studio dan menuntut polisi pada wanita itu" ucapnya.

"Kau membawa siapa?" tanya Opah

"Dia Kate, mantan istriku" balasku

"APA?" tanyanya yang terlihat tak percaya

"Oke, aku akan jelaskan apa yang terjadi sebenarnya" kate mencoba menjelaskan pada Opah, tapi aku tidak mengurusi itu.

Aku langsung mendorong pintu UGD masuk ke dalam.

"Tuan" ucap Blue

"Ken" panggil Opah dan Jill

Aku langsung menghampiri Erik yang sedang panic menatap tubuh wanitaku, matanya terpejam.

"Honey" lirihku

"Astaga Kak Ken" geram Erik

"Sir, maaf anda harus keluar" perintah suster.

"Erik apa dia tidak apa-apa?" tanyaku

"Dia tidak apa-apa, tapi kak Ken masuk ke dalam menjadi apa-apa karena menggangguku." Kesal Erik.

"Aku harus disampingnya Erik" balasku yang tegas untuk di dalam.

"Iya tapi setelah aku selesai. Jika kakak di dalam itu sama saja aku melanggar peraturan rumah sakit dan sumpah dokterku karena lalai akibat kakak" keluhnya

"Kau banyak bicara, cepat urus istriku" bentakku padanya

Erik menghela nafas, kemudian di focus pada Karina darah yang sangat deras begitu banyak yang keluar diperutnya.

"Sayang aku mohon, bertahan untuku dan anak-anak" bisikku padanya yang tak ada jawabanya.

"Dia kekurangan darah, cek lab dan stock sekarang" perintah Erik yang panic.

"Apa yang terjadi Erik?" tanyaku

"Dia sejak perjalanan mengalami pendarahan, luka tusukan sudah kami atasi hanya saja, tunggu apa darahmu?" tanyanya

"Aku B+, dia apa?" tanyaku

"Sama, cepat ambil darahnya" perintah Erik pada assistantnya.

Aku di bawa ke lab, ruangan sebelah berbaring untuk diambil darahku dan masuk ke dalam ruangan khusus.

"Rileks sir" saran suster

"Oke" balasku

Darahku diambil

"Berapa kantung darah sus?" tanyaku

"Kemungkinan 2 sir, setelah ini anda harus istirahat." Ucapnya

"Tidak, aku akan disamping istriku" balasku

"Istri anda akan baik-baik saja, setelah ini dia akan dipindahkan ke ruang perawatan." Jelasnya

"Jadikan satu ruangan dengan istriku sus" perintahku

"Baik sir" balasnya sambil melepaskan jarum suntikan dari lenganku.

Kepalaku terasa berat.

"Sus" lirihku, pandanganku menjadi kabur

I and My Twins babies KenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang