Part - 5

2.6K 131 2
                                    

Kami sampai di rumahnya, aku menyukai suasananya. Masuk ke dalam rumah, karina menghampiriku dengan wajah khawatirnya.

"Mereka tidak melukai kalian kan?" tanyanya

"Tidak sayang, Omah yang menyapa mereka dengan halus." Balasku.

"Omah istirahat dulu ya ke kamar, dimana Opah?" tanya Omah

"Di belakang dengan anak buahnya." Ucap Karin, aku memberikan anak-anak padanya.

"Kau ingin kemana?" tanya Karina.

"Aku ingin bicara dengan Opahmu" balasku meninggalkannya

Aku ke belakang tepatnya halaman belakang samping kolam dengan atap tertutup, Mr. Lyon sangat marah besar pada wil.

"Wil, kau telah bekerja denganku sejak kapan hah? Kenapa wartawan itu mendekati cicitku. Bahkan Kelly bisa saja mengerti dengan pertanyaan gila wartawan itu." Sulut Opah

"Maafkan saya Pak" ucap will, anak buah yang lainnya hanya menunduk.

"Mr. Lyon" sapaku

"Kau" ucap Opah yang tiba-tiba memukulku dengan keras.

Bughh

"Kau telah menghamili cucuku, untung saja karina mencintaimu, jika tidak habislah kau." Ketusnya.

Bughh

"Itu yang dititipkan Ario jika kau datang ke rumah sini." Ucapnya dengan emosi, aku sadar itu.

"OPAAAHHHH" teriak karina melihat kami dan menghampiriku,

"Kau tidak apa-apa ken?" tanyanya

"Tidak apa-apa sudah wajar aku mendapatkan ini." sahutku

"Kita belum selesai will" ucap opah.

"Opah boleh marah padaku bukan pada will, ini semua salahku juga." Lirihku.

"Kau bicara apa ken." Keluh Karina.

Memegang pipiku.

"KARRINN, LIHAT ANAKMU" teriak opah, aku melihat pandangan opah yang dituju. Astaga anak-anakku bermain dipinggir kolam meraih airnya. Tiba-tiba tubuh kenzo masuk ke kolam.

"KENZOO" teriak histeris karina.

Aku langsung berlari dan masuk kedalam kolam yang cukup dingin. Aku langsung menarik tubuh anakku ke atas. Nafasnya tersengah-sengah karena tidak bisa bernafas di dalam air.

"Uhuk uhukk" dia terbatuk dan menangis, aku langsung memeluknya.

"Kita aman sayang, jangan takut ada daddy." Bisikku padanya. Kulihat Kelly menahan tubuh kenzi yang akan masuk ke kolam.

"Daddy, mereka nakal sekali." Keluhnya menahan tubuh kenzi.

"Biarkan saja kak, lepaskan dia." Balasku. Aku membiarkan Kelly untuk melepaskan tubuhnya hingga tubuhnya terjatuh ke kolam, sengaja aku melakukan itu karena mereka anak yang penuh rasa ingin tahu.

"ASTAGA KENNN" geram karina. Aku langsung menarik tubuh kenzi keatas.

"Enak?" tanyaku pada kenzi, dia gelagapan.

"Kita aman sekarang sayang. Kalian akan tahu rasanya apa yang kalian lakukan." ucapku pada mereka. Tidak ada rasa takut atau kedinginan seorang bayi malah kakinya sejak tadi mengibaskan ke air dan mereka berdua tertawa.

Anak buah opah sudah di pinggir mengangkat kedua anakku, karina mengambil handuk ke dalam.

"ill" ucap kenzi pada will.

I and My Twins babies KenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang