Part 13

3.1K 100 12
                                    

Didalam Jet, aku hanya bisa melihat keadaan istrikku disamping Yasmine yang sedang diperiksa oleh Erik.

"Istrimu sangat keras kepala." Sindir Brian yang duduk di depanku.

"Jika kau diposisiku, apa yang akan kau lakukan antara istrimu sedang menderita dan anakmu sedang sakit juga?" tanyaku.

"Tentu saja, aku akan melakukan seperti kalian. Yang terpenting anak." Ucapnya.

"Kau sadar hah menjadi ayah sekarang?" sindirku.

"Sial" ketusnya.

"Apa kandungan yasmine tidak apa-apa?" tanyaku.

"Entahlah, aku lelah berdebat dengannya. Dia bersih keras untuk ikut, setelah ini harus kembali ke Jakarta. Aku sudah menyuruhnya berhenti bekerja, agar dia langsung ku bawa ke british menggunkan kereta." Jawabnya.

"Setelah sampai, lakukan pemeriksaan pada anakmu Bri." Perintahku

"Tentu saja" balasnya.

Tak lama, kami sampai. Anak buah Jill menjemput kami. Tapi Brian lebih memilih untuk langsung ke rumah sakit.

"Oke hati-hati ya, suruh yasmine istirahat." Pesanku.

"Oke, thanks ya." Balasnya.

Saat dalam perjalanan, Karin hanya terdiam dan Opah membahas masalah bersama blue, dan jill.

"Apa yang kau pikirkan sekarang?" tanyaku

"Hanya berpikir, apa keinginan mantan adik iparmu itu?" ucapnya.

"Akan aku jelaskan semuanya, tapi nanti setelah di rumah." Balasku.

Dia menganggukan kepala mengerti.

"Aku melarang keras, twins digendong oleh mu kak." Ucap Erik.

"Apa lukanya masih basah?" ucap kakek.

"Jelas kak. Bergerak sedikit saja dia sakit apalagi jika terkena sentuhan, bayangkan itu tendangan zi dan zo." Ucap Erik.

"Tidak, itu tidak masalah padaku" jawab karina.

"Aku yang akan mengambil alih anak-anak, aku akan menyerahkan pekerjaan pada Jill dan Blue mungkin daddyku juga." Balasku.

"Ide bagus" ucap Opah.

Sampai di rumah, anak-anak masih di kamar, memang tidak diizinkan tahu terlebih dahulu, untuk kesehatan karina. Aku mengajak Karina langsung ke kamar, sebelum anak-anak keluar.

"Aku rindu dengan mereka" keluh Karina.

"Sabar, ingat lukamu juga. Jangan mengambil resiko sayang." Pesanku.

"Sampai kapan aku harus di kamar? Sedangkan aku mendengar tangisan mereka di luar." Isaknya.

"Kau percaya padaku, untuk bisa menenangkan mereka?" tanyaku

"Tentu, kau daddy nya." Ucapnya.

"Aku sangat mencintaimu." Sambil menciumnya.

"Aku juga, kau ingin menjelaskan soal mantan adik iparmu?" tanyanya.

"Setelah aku mengantarkan ditto dan laras di airport, aku bertemu dengan Kate,." Karina langsung menyela ucapanku.

"Apa? Mau apa dia?" tanyanya.

"Kau ingin mendengarkan aku kan?" dia mengangguk.

"Tunggu sampai aku selesai menjelaskannya." Perintahku

"Dia mencari Yeri, dan ya kau tahu ternyata dia ada di dalam studiomu itu kan. Kate bilang, Yeri hampir membunuh Dion, lelaki yang kate cintai dan menceritakan pada mantan mertuaku seperti yang dia bicarakan saat kita menikah." Jelasku.

I and My Twins babies KenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang