Empat hari telah melalui masa penyembuhan Karin, keluarga Karin kembali ke Indonesia tetapi hanya Lia dan Erik yang masih menemani. Lio telah kembali karena pekerjannya.
Tiba-tiba theo menghubungiku.
"Ya, ada apa theo?"
"Ken, Yeri masih ada disana. Aku sudah mencari di Indonesia tidak ada jejak. Aku menemui Kate, dia bilang juga mengamankan Dion di suatu tempat untuk menghindari Yeri" jelas theo.
"Apa yang ingin dia lakukan?" heranku
"Kalau menurutku Yeri masih menginnginkanmu Ken. Secara dari dia mencelakakan Karina."
"Lalu apa yang kau lakukan di sana?" tanyaku
"Aku, tentu saja menemani adikmu yang cantik" godanya.
"Jangan macam-macam kau Theo" ancamku
"Tenang saja kakak ipar, aku disini menjaga jaga adikmu agar tidak nakal" balasnya
"Apa kau bilang, memangnya aku anak kecil yang harus kau jaga. Kak Kenn bawa temanmu ke kembali" Teriak Sheila yang kesal.
"Kenapa kau berteriak-teriak, tutup mulutmu." Kesal Theo.
"Berani kau melukai adikku, akan ku cari kau." Ancamku
"Memangnya aku apakan dia, aku hanya memeriksa dia saja secara kalian di sana tidak bisa mengawasinya." Jelas Theo.
"Aku sudah biasa tingal mandiri di luar" balas Sheila
"Ini beda Sheila, mantan adik ipar kakakmu adalah psikopat." Kesal Theo.
"Please Theo, kau marah terhadap Yeri jangan kau limpahkan ke adikku, aku tahu maksudmu untuk melindunginya tapi kau tahu Sheila kan, lebih baik kau awasi dari jauh agar ia bisa konsen mengurusi perusahaank." Aku mencoba menjelaskan.
"Baiklah,, aku akan meminta Interpol juga untuk mencari Yeri." Ucap Theo
"Kau yakin samapi membawa Interpol? Bukankah memiliki rasa pada Yeri." Capku
"Tidak Ken, itu sudah lama terjadi, aku sudah tutup buku dengannya." Ucap Theo
"Seriously? Yang aku tahu bukannya kau juga dulu mengerjarnya, ya kan?" tanya Sheila, haduh shel kau terlalu ceplos di depan Theo.
"Diam kau, kau tahu apa ha? Dulu kau masih Ababil saat kami kuliah." Kesal Theo pada Sheila.
"Aku tahu semuanya, aku lihat kau selalu membawa photo miliknya di kamar kak Ken." Terdengar Sheila sedikit emosi.
"DIAM KAU, KAU BANYAK BICARA" teriak Theo.
"Hei hei, ayolah jangan seperti ini." ucapku.
Tapi yang ada hanya isakan.
"Kau tahu, Orang tuaku dan Kak Ken tidak pernah membentakku seperti yang kau lakukan. Kau disini tidak ada kepentingan lagi kan, jadi silakan keluar. Sekarang" ucap Sheila.
"Sheil, maafkan aku" lirih theo.
"KELUAR" teriak emosi adikku.
Ayolah keadaan buruk sekali.
"Theo kau masih disana?" tanyaku
"Ya Ken, maafkan aku" ucapnya.
"Sudahlah itu urusanmu dengan adikku. Yang terpenting kau harus meminta maaf pada adikku bagamanpun caranya jangan membuatnya menangis, Oke." Tuturkku
KAMU SEDANG MEMBACA
I and My Twins babies Ken
RomanceAku menarik nafasku dalam-dalam, ini pilihanku. Kalian harus bahagia. Jika memang disini ada kenangan manismu, maka aku akan menjaga dan merawatnya. Terima Kasih Ken, Aku telah mencintaimu. Aku berharap Kau akan tumbuh menjadi anak yang manis dan ti...