1

589 76 6
                                    

Mumpung ada wifi dari sepupu, jadi aku publish part 1 nya har ini. Takut besok gak ada wifi 😂
Selamat membaca♡
Hati-hati, typo bertebaran~


































~♡♡♡~




















"Aerial."

Song Hayoung si cantik bermata tegas dengan rambut brunette keemasan yang melambai lembut bagai sutra, serta kulit kecokelatan yang membuatnya serasi dengan sebutan "Putri Matahari" mengetes nama itu di bibirnya. Seperti kebanyakan penduduk di negerinya, ia tidak bisa mengucapkan itu terang-terangan. Padahal apa istimewanya tempat itu, ia sendiri tidak tahu. Yang ia yakini selama ini, sesuai cerita yang pernah di dengarnya dari mendiang Nenek, Aerial hanyalah sebuah gundukan tanah-tempat yang berdiri sendiri, melayang di langit rendah, serta memisahkan dua tebing curam yang letaknya saling berseberangan.

Dua tebing kokoh dari dua negeri yang berperang sejak Viking dan Atlantis masih menduduki dunia dan merupakan manusia-manusia ras unggul saat itu.

Dua negeri yang mataharinya tidak bersinar secara adil; satu disinari sepanjang masa, yang satu lagi tidak pernah mendapatkannya.

Song Hayoung adalah putri dari negeri yang tidak pernah absen mendapat limpahan kehangatan mentari. Tentu, selain musim panas, ia juga dapat merasakan musim semi, musim gugur, musim dingin, bahkan musim penghujan. Di negerinya, negeri Cahaya, musim bergulir dengan teratur, membawa kesejahteraan bagi rakyatnya. Tanaman tumbuh silih-berganti, musim panen selalu disambut dengan ceria, dan cuaca daerah Cahaya yang pada dasarnya dingin diimbangi dengan panasnya cahaya matahari.

Seperti prinsip yin-yang, negeri Kegelapan adalah kebalikan segala hal dari negeri Cahaya. Selama orang-orangnya bernapas, mereka hanya dapat melihat malam dan kegelapan. Cahaya artifisial yang mungkin dinikmatinya hanya sinar lampu dan obor.

Dan uniknya, bangsa Kegelapan memiliki kulit serta sistem organ tubuh yang resisten terhadap sinar matahari.

Belakangan Hayoung mendengar selentingan pembicaraan dayang-dayang di dapur istana. Karena ruangannya sangat lapang, orang berbisik pun akan menggema suaranya. Menurut mereka, Aerial adalah area pembuangan, tempat yang sangat buruk. Terkutuk.

Para dayang ini seumuran dengan Hayoung, sekitar tujuh belas tahunan, dan memiliki rasa penasaran yang luar biasa besar namun tidak punya cukup nyali untuk menyelidikinya.

Hayoung tidak seperti itu.

Untuk urusan nyali, Hayoung memiliki itu di setiap denyut nadi dan napasnya. Ia tidak takut gelap dan ia tidak takut bertemu urla-beribu urla sekalipun. Ia paham benar takdirnya menjadi putri sulung raja bangsa Cahaya, yang sepanjang hidupnya akan menjadi mangsa dari predator bernama bangsa Kegelapan. Dan itu tidak hanya berlaku bagi dirinya saja, melainkan sekuruh rakyat Cahaya.

"Aerial akan menjadi hadiah ulang tahunku yang paling indah," Hayoung berkata lagi, memantapkan genggamannya pada tongkat panjang di tangan kanannya dan mundur beberapa langkah dari mulut tebing.

"Selamat ulang tahun, Putri Song Hayoung," ia pun mengucapkan selamat kepada dirinya sendiri dengan suara yang bersenandung ceria. Dan bersamaan dengan itu, ia berlari sekencang-kencangnya, kemudian lepas landas melompat dari ujung mulut tebing ke daratan baru yang mengambang di depannya.

Oh ya, menurut para tetua di istana, selain Aerial sangat buruk panoramanya, tempat ini juga dihuni banyak urla, makhluk halus penjaga hutan lebat, dan roh-roh dari kedua bangsa bertikai yang telah mati, terutama mereka yang gugur dalam peperangan.

Aerial (Oh Couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang