9

595 72 12
                                    

Hai~
Baliknya sama Aerial dulu yah, ILYOS belum selesai di ketik hehehe 😅
Tolong di maklumin, soalnya udh kelas 12, udh mulai sibuk belajar sana belajar sini 😌
Jangan lupa tinggalkan jejak yah, komenan kalian penyemangat buat penulis wkwkwk
Okey, selamat membaca!!
(Bagi yg lupa, bisa baca part sebelumnya ;) )

*Typo Everywhere guys :D*


























🍁🍁🍁🍁🍁

Merasa kenal dengan suara itu, Hayoung lamgsung meronta-ronta, berusaha melepaakan diri. Tapi pelukan yang tadinya longgar kini berubah menjadi cengkeraman kuat yang membuatnya sesak napas.

Seseorang melintas di depan mereka tapi terhalang oleh lapisan tirai yang berkibar-kibar. Orang ini berhenti dan mengendus-enduskan hidungnya.

"Sehun, aku ----- HEI!" Belum sempat Hayoung berkata lagi, dengan kasar Sehun mendorong dada Hayoung dengan telapak tangannya yang besar.

Hayoung nyaris menubruk tiang di belakangnya seandainya selama ini ia tidak digembleng latihan fisik yang kuat oleh Jenderal Choi Siwon.

Orang yang tadi melintas--dan tampak curiga akan sesuatu--kembali berjalan pergi. Kini tidak ada siapa-siapa di sekitar mereka.

"Kau--!" Hayoung mengacungkan tinjunya ke arah Sehun dan dengan mudah namja itu menangkisnya.

Sehun tersenyun melecehkan, seakan-akan tanpa dirinya saat ini hidup Hayoung akan berakhir dalam waktu kurang dari lima menit.

Dan ketika Hayoung melihat sesuatu di gaunnya--rosa arancia baru telah menempel di situ--barulah ia mengerti apa yang tadi di lakukan Sehun.

Sehun tersenyun penuh percaya diri, cenderung sinis sambil melipat tangan di dada. "Kali ini kau keterlaluan kalau tidak berterima kasih padaku."

Hayoung tahu nyawanya baru saja diselamatkan. Tapi, membayangkan Sehun dan Eunji di tepi sungai semalam membuatnya naik pitam kembali. Jadi ia bukan satu-satunya, kan?!

Dengan mimik cemberut, Hayoung langsung buang muka. "Menyelamatkanku begini.... itu pilihanmu, Pangeran," ujarnya keras kepala.

Brak!

Sehun menggebrak dinding pilar di sisi wajah Hayoung keras sekali sehingga yeoja itu terkejut. "Dasar tidak tahu---"

"Kenapa aku harus berterima kasih pada namja hidung belang, hah?!"

"Hi..... dung belang?" Sehun menatapinya pongo.

HIDUNG BELANG? Dua kata itu terngiang-ngiang di otaknya.

Apakah ia tidak salah dengar? Irene dan hampir seluruh yeoja di negeri Kegelapan mengatakan ia adalah namja paling kaku dan paling tidak mengerti apa yang di inginkan seorang yeoja. Tapi Hayoung malah mengatakan sebaliknya. Benar-benar pendapat yang aneh!

"Kau bertemu dengan Eunji eonni di tepi sungai malam itu dan kini padaku...." Hayoung bungkam. Ia tidak sanggup meneruskan. Rasanya dari detik ke detik ia malah semakin mempermalukan dirinya.

"Eunji? Siapa pula Eunji?" Sehun tampak tidak terlalu peduli apa penyebab kemarahan Hayoung. Diraihnya pergelangan tangan yeoja itu, lalu di ciumnya ujung jari telunjuknya. "Aku sudah memutuskan, Putri," bisiknya.

Aerial (Oh Couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang