Part 10 hadir!!
Jangan lupa votementnya yawww ;)
Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.🍁🍁🍁🍁🍁
Belum pulang juga! Ada apa, ya?!
Ini sudah kedua kalinya Yeri mengintip ke kamar eonninya. Sudah lewat jam sebelas malam, dan Hayoung belum ada di dalam.
Perlahan, Yeri menutup pintu kamar eonninya, berjalan mengendap-endap kembali ke kamarnya yang terletak di ujung tangga Istana Putih, hanya beda dua ruangan dari kamar tidur Hayoung.
🍁🍁🍁🍁🍁
Pintu di ketuk beberapa kali dan masuklah Madam Taeyeon--guru piano sekaligus sahabat Halmonie ketika beliau masih hidup--membawakan untain kalung mutiara yang baru dibuatnya. "Untuk cucu-cucuku." Ia ikut duduk di tepi tempat tidur, mengecup kening Yeri. Sejak Halmonie meninggal, Madam Taeyeon berinisiatif menjadi pengganti beliau dengan turun tangan langsung membantu Ratu Song Hye Kyo mengurus Hayoung dan Yeri kecil sampai kini.
"Hayoung sudah tidur belum, ya? Aku ingin berbincang-bincang sebentar dengannya---"
"Sudah, Madam!" Yeri memotong cepat. Tidak ada yang boleh tahu bahwa Hayoung tengah pergi. "Aku saja yang memberikannya pada eonni."
Madam Taeyeon mengelus kepala Yeri tapi tetap melangkah ke pintu. "Tidak usah, sayang. Khusus untuk perhiasan, aku ingin memberikannya sendiri, terutama untuk Hayoung-ku yang terlalu banyak bermain-main dengan Jenderal Choi Siwon..."
"Jangan, kumohon..." Yeri merasa sikapnya sangat konyol dan berlebihan. "A-aku tidak berani tidur sendiri malam ini---tadi urla yang mengintip di jendela. Madam Taeyeon tahu kan bentuk mereka aneh-aneh."
"Tidak, mereka sama sekali tidak berbahaya, Yeri sayang." Madam Taeyeon kini memegang kenop pintu, bersiap keluar.
Yeri semakin panik. Urla tidak berbahaya? Yeri hampir saja mencibir. Madam Taeyeon sering kali mengeluh sifat Hayoung terlalu berani, padahal beliau sendiri tidak jauh berbeda.
"Aku ingin mendengar dongeng!" Pinta Yeri. "Dulu Halmonie sering menceritakan berbagai legenda ajaib Negeri Cahaya dan Kegelapan."
Raut muka Madam Taeyeon langsung berubah. Yeri menyadari permintaannya yang terkesan biasa akan menjadi sangat sensitif di mata wanita tua yang masih sangat rupawan ini. "Tidak bolehkan? Apakah Madam juga akan melarang ku menyebut kata 'Kegelapan'?"
Kali ini Madam Taeyeon benar-benar menjauh dari pintu dan duduk kembali di ranjan Yeri. Ia tersenyum hangat, menggeleng dengan lembut. "Aku tidak melarangmu, Yeri-ah."
"Jadi Madam pun sebenarnya ingin semuanya bisa hidup damai? Berdampingan?" Yeri bertanya blak-blakkan.
Madam Taeyeong tidak menggeleng maupun mengangguk. Ia tetap diam dalam senyum yang sama.
"Sampai kapan ini akan terus terjadi? Dulu Halmonie sangat menginginkan perdamaian itu. Sayang Halmonie sudah meninggal," Yeri mencibir seperti anak kecil. Ia tahu sikap ini membuatnya benar-benar disangka masih kecil. Tapi, Lima belas tahun baginya sudah cukup besar untuk tidak dianggap "bayi" lagi. Dan dikiranya dengan memberitahu Hayoung, fakta bahwa Linc benar-benar masih ada, itu akan membuatnya terlihat tidak sekedar besar, tapi juga dewasa.
Tapi nyatanya Hayoung tetap saja menganggapnya anak kecil. Dan Yeri mulai kehabisan akal menyuguhkan pembuktian baru kepada eonninya.
"Sunny adalah wanita yang sangat idealis, sama seperti eonnimu," air muka Madam Taeyeon terlihat sinis, "karena itulah ia pergi terlalu cepat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aerial (Oh Couple)
FantasyBaca aja. Cerita ini aku bikin dari novel karya Sitta Karina dengan castnya aku ganti jadi Seyoung & Chanji. Jadi, ini BUKAN CERITA AKU ASLI YAH. INI CERITA DARI NOVEL DENGAN CASTNYA AKU GANTI. Ghamsahamnida