11

367 31 6
                                    

Part 11 hadir!!

Yang nunggu mana nih? wkwkkwk
Jangan lupa votementnya yawww ;)
Selamat Membaca

(Typo everywhere ;) )

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🍁🍁🍁🍁🍁

"Orang asing, menyingkir dari Paduka Oh Sehun."

Sehun maju menutupi figur Hayoung yang bersimpuh di sebelah Yerin sambil mengeluarkan belatinya. Ia terkejut bukan main melihat siapa tamu tak diundang, yang berdiri di mulut gua.

Seseorang—bukan!—bahkan dua orang yang teryata dikenal Sehun dengan baik.

Di hadapannya berdiri Kai dan Jungkook. Suara Jungkook yang tadi berkata-kata nyaris tidak Sehun kenali saking halus dan mematikan.

"Apa-apaan ini?!" Bentak si Pangeran.

"Justru kau yang harus menjelaskan apa maksud semua ini, Sehun-shi," Kai berkata dingin.

Di sebelahnya Jungkook berdiri memasang kuda-kuda, siap menyerang kembali. Ia melirik perempuan yang menjadi target sumpit beracunnya, lalu kembali ke Sehun dengan ekspresi yang sama sekali tidak terbaca.

Chanyeol maju, namun tangan Sehun mencegahnya; biarkan ia yang berurusan dengan anak buahnya sendiri.

"Sehun, apa jadinya..." Kai menatap langsung sahabatnya di mata, sorotnya berkilap khawatir, "...kalau dua calon pemimpin Klan Kegelapan ternyata berada di pihak musuh? Mengapa sekarang kau malah berdiri bersebelahan dengan musuh bebuyutan kita?" ia setengah berteriak sampai suaranya serak. Kai bahkan sempat mengutuki dirinya kenapa ia tidak intens menjodohkan Sehun dengan Irene, sehingga si sobat tidak kepincut pada musuh mereka—tidak tanggung-tanggung, seorang putri raja!

"Ini tidak seperti yang kaulihat," Sehun berkata dalam suara rendah dan berhati-hati; gestur yang dikenali Kai sebagai keadaan serius yang tengah dihadapi si sobat. Biasanya kalau mereka sedang mengobrol, Sehun cenderung blak-blakkan seperti tidak sempat—malas—memilih kata.

Kai melihat ketiga perempuan di depannya: Hayoung yang menatapnya balik dengan tatapan marah dan dagu terangkat, Eunji yang merapat kea rah Chanyeol—serta Chanyeol yang menjadi perisai yeoja ini—serta Yerin yang masih merintih kesakitan.

Hayoung memperhatikan gejala yang timbul dari racun tersebut—menggigil hebat, berkeringat keras, bahkan ujung-ujung kukunya menjadi biru. Efeknya lebih parah dari yang ia saksikan pada Lay. "Yerin harus mendapatkan pengobatan, kalau tidak ia akan mati!"

Sehun berpaling pada Jungkook, maju kearahnya tatkala berbicara,"Berikan penawarnya padaku, Jungkook."

Jungkook? Hayoung sungguh terkejut mendengar nama yang di sebut Sehun.

Jungkook masih bergeming. Walau sorot matanya kosong, ia sebenarnya mulai dirayapi kebimbangan: berikan atau tidak?

"Kau tidak ingin menjadi pembunuh eonni-mu sendiri, kan?" Sehun meneruskan. "Kita adalah bangsa Kegelapan—kita membela diri, bukannya membunuh. Apakah kau punya alas an untuk membunuh saat ini?"

"Penyusup boleh dibunuh di tempat. Gua ini termasuk daerah terlarang," kata Kai. Suaranya tenang-menggertak, tapi tangannya sepertui bersiap akan menarik pedangnya.

"Kalau begitu aku juga penyusup," Sehun menyatakan sambil memasang senyum khasnya—sinis dan meremehkan. Kalau gua ini tempat terlarang, bagaimana dengan Aerial? Sangat lucu mendengar Kai yang biasanya kocak kini tampak begitu serius, seperti lupa atas "dosa" bersama mereka: menyusup ke Aerial.

Aerial (Oh Couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang