Chanyeol keluar dari dalam lift yang membawanya ke lantai 9. Kepalanya berdentut sakit, inilah efek jika sehari saja Chanyeol tak meminum obat penambah staminanya
Chanyeol kelelahan, dan itu berdampak buruk bagi kesehatannya sehingga ia selalu mengkonsumsi obat penambah stamina
Dengan tangan yang meraba-raba dinding apartmen, Chanyeol berhasil sampai kedepan pintu flatnya.
"Yes ofcourse Mom, u know what? This day i've bought a lot of Vivi's clothes... isn't it cute? I mean there's nothing more adorable than watch Vivi wear pink dress!"
Tampak suara Sehun yang tengah bertelfon ria didalam flatnya yang terdengar hingga keluar. Namun Chanyeol memilih untuk menulikan pendengarannya
Yang ia pentingkan sekarang adalah tidur dan membiarkan sakit kepalanya reda. Dan kemungkinan ia harus meliburkan diri besok
Chanyeol memasuki flatnya. Kepalanya terasa semakin pusing hingga akhirnya
'BRUKK'
Badannya ambruk kelantai berlapis karpet mahal berwarna abu-abu
=>Meanwhile<=
"Oh dan jangan lupa aku membeli pita rambut untuk Vivi kyaaa!!! Mom Vivi looks so adora-BRUKK!-" Sehun berhenti berbicara sejenak
"Ehm... suara apa itu?" Tanya Sehun pada dirinya sendiri. Tanpa pikr panjang ia segera mengecek keluar flatnya. Ia menengokkan kepalanya kekanan dan kekiri dan tak ada apa-apa dikoridor apartmen
Sehun menjentikkan bahunya seraya menutup lintu dan kembali pada kegiatannya bertelfon ria dengan Ibunya di Amerika
SKIP>>>
'Ting tong ting tong ting tong'
Sudah berkali-kali bunyi bel terdengar. Namun sang pemilik flat sama sekali tak membuka pintu. Mau tak mau, orang yang menekan bel menggebrak-gebrak pintu tersebut seraya berteriak. #poorpintu
Chanyeol mengerjap-ngerjapkan matanya. Kepalanya sudah tak terlalu sakit lagi namun tubuhnya pegal karena semalaman ia habiskan dengan tidur pingsan dilantai
Terdengar suara gebrakan pintu dan suara namja yang ia ketahui adalah milik Sehun tengah berteriak tak jelas. Chanyeol membuka pintu tersebut dengan malas
Sehun yang hendak menggebrak kembali pintu tersebut terhenti dengan posisi tangan terhenti diudara
"Yak kau ini merepotkan saja! Ini barangmu! Lain kali kalau ada kurir datang langsung kau buka pintunya jangan sampai merepotkanku karena kurir tadi menitipkan barangmu padaku! Untung Willis Oh ini baik!"
Entah kenapa jika Sehun sudah mengomel, aksen atau logat Amerika nya keluar.
Chanyeol mengambil sebuah kotak yang berukuran tak terlalu besar ditangan Sehun. Dan menatap dingin kearah Sehun
"Hmm!" Sehun menaikkan sebelah alisnya dengan perempatan yang muncul didahinya. 'Jawaban macam apa itu?' Batin Sehun
FLASHBACK
'Ting tong' Sehun yang tengah menikmati sereal paginya terhenti saat bel pintu flatnya berbunyi
"Nuguseyo?" Tanya Sehun saat membuka pintu masih dengan pakaian tidur kebesaran bergambar Vivi ditengah
"Ehm maaf tapi aku sama sekali tidak merasa meminta dikirimkan paket dari siapapun" ujar Sehun saat mengetahui ada seorang kurir yang membawa sebuah kotak ukuran sedang
"Ini adalah barang kiriman untuk flat nomor 61 atas nama Tuan Park Chanyeol. Tapi sedari tadi saya menekan bel flatnya. Tak ada sahutan, oleh karena itu saya meminta tolong agar paket ini dititipkan pada Nona"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Love
FanfictionApa jadinya jika seorang CEO dingin, pangeran es, workaholic seperti Park Chanyeol yang berstatus duda 35 tahun harus satu apartmen dengan seorang anak konglomerat yang manja, maniak pink, shopaholic, tukang berisik, drama queen, ceriwis seperti Oh...