Chapter Two

7.2K 740 76
                                    

Chanyeol keluar dari dalam lift yang membawanya ke lantai 9. Kepalanya berdentut sakit, inilah efek jika sehari saja Chanyeol tak meminum obat penambah staminanya

Chanyeol kelelahan, dan itu berdampak buruk bagi kesehatannya sehingga ia selalu mengkonsumsi obat penambah stamina

Dengan tangan yang meraba-raba dinding apartmen, Chanyeol berhasil sampai kedepan pintu flatnya.

"Yes ofcourse Mom, u know what? This day i've bought a lot of Vivi's clothes... isn't it cute? I mean there's nothing more adorable than watch Vivi wear pink dress!"

Tampak suara Sehun yang tengah bertelfon ria didalam flatnya yang terdengar hingga keluar. Namun Chanyeol memilih untuk menulikan pendengarannya

Yang ia pentingkan sekarang adalah tidur dan membiarkan sakit kepalanya reda. Dan kemungkinan ia harus meliburkan diri besok

Chanyeol memasuki flatnya. Kepalanya terasa semakin pusing hingga akhirnya

'BRUKK'

Badannya ambruk kelantai berlapis karpet mahal berwarna abu-abu

=>Meanwhile<=

"Oh dan jangan lupa aku membeli pita rambut untuk Vivi kyaaa!!! Mom Vivi looks so adora-BRUKK!-" Sehun berhenti berbicara sejenak

"Ehm... suara apa itu?" Tanya Sehun pada dirinya sendiri. Tanpa pikr panjang ia segera mengecek keluar flatnya. Ia menengokkan kepalanya kekanan dan kekiri dan tak ada apa-apa dikoridor apartmen

Sehun menjentikkan bahunya seraya menutup lintu dan kembali pada kegiatannya bertelfon ria dengan Ibunya di Amerika

SKIP>>>

'Ting tong ting tong ting tong'

Sudah berkali-kali bunyi bel terdengar. Namun sang pemilik flat sama sekali tak membuka pintu. Mau tak mau, orang yang menekan bel menggebrak-gebrak pintu tersebut seraya berteriak. #poorpintu

Chanyeol mengerjap-ngerjapkan matanya. Kepalanya sudah tak terlalu sakit lagi namun tubuhnya pegal karena semalaman ia habiskan dengan tidur pingsan dilantai

Terdengar suara gebrakan pintu dan suara namja yang ia ketahui adalah milik Sehun tengah berteriak tak jelas. Chanyeol membuka pintu tersebut dengan malas

Sehun yang hendak menggebrak kembali pintu tersebut terhenti dengan posisi tangan terhenti diudara

"Yak kau ini merepotkan saja! Ini barangmu! Lain kali kalau ada kurir datang langsung kau buka pintunya jangan sampai merepotkanku karena kurir tadi menitipkan barangmu padaku! Untung Willis Oh ini baik!"

Entah kenapa jika Sehun sudah mengomel, aksen atau logat Amerika nya keluar.

Chanyeol mengambil sebuah kotak yang berukuran tak terlalu besar ditangan Sehun. Dan menatap dingin kearah Sehun

"Hmm!" Sehun menaikkan sebelah alisnya dengan perempatan yang muncul didahinya. 'Jawaban macam apa itu?' Batin Sehun

FLASHBACK

'Ting tong' Sehun yang tengah menikmati sereal paginya terhenti saat bel pintu flatnya berbunyi

"Nuguseyo?" Tanya Sehun saat membuka pintu masih dengan pakaian tidur kebesaran bergambar Vivi ditengah

"Ehm maaf tapi aku sama sekali tidak merasa meminta dikirimkan paket dari siapapun" ujar Sehun saat mengetahui ada seorang kurir yang membawa sebuah kotak ukuran sedang

"Ini adalah barang kiriman untuk flat nomor 61 atas nama Tuan Park Chanyeol. Tapi sedari tadi saya menekan bel flatnya. Tak ada sahutan, oleh karena itu saya meminta tolong agar paket ini dititipkan pada Nona"

Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang