Dalam hitungan detik, Puri Minna gempar. Syafia dan Ghaz dikurung di ruangan terpisah atas perintah Harun Ar-Rasyid. Setiap orang yang berada di puri dilarang bergunjing dan menutup rapat mulut mereka. Apa yang terjadi di dalam tidak boleh sampai bocor melewati dinding kokok Puri Minna.
Rusli dengan langkah gontai diantar Tania menuju pintu keluar Puri. Tania menepuk bahu pemuda itu. "Pukulan cukup berat untukmu, anak muda."
Rusli menatap Tania tercengang. "Anda tahu?"
"Syisyi dan Syasya adalah adikku yang paling akrab. Mereka selalu cerita tentang segala hal termasuk kau yang jatuh cinta pada salah satu si kembar."
Rusli menghela nafas panjang. "Rasanya aku tak bisa mengalahkan cinta mereka."
Tania kembali menepuk bahu pemuda itu. "Saat ini Syasya masih sangat belia, dia belum dapat melihat cinta yang sebenarnya." Tania menatap ke dalam bola mata pemuda itu. "Jika kau memang teguh mencintainya, datanglah beberapa tahun lagi ketika gadis itu telah dewasa. Ketika dia siap menerima cinta baru yang sesungguhnya."
Pemuda itu mengangguk sebelum dirinya diantar pak Masro menuju pelabuhan. Dia meninggalkan Puri Mina dengan tekad baru. Kelak, ketika gadis itu telah dewasa dia akan kembali memenangkan cintanya.
Ya, ketika gadis itu siap menerima cinta baru yang sesungguhnya. Cinta antara dua orang dewasa.
* * *
Semua sesepuh yang tersebar segera dikumpulkan beberapa saat lebih awal. Harun Ar-Rasyid beserta istrinya yang sedang berada di pameran perhiasan segera terbang ke pulau. Samsul yang sedang berada di Singapura pun segera meninggalkan pekerjaannya. Hamid yang tadinya keesokan hari baru akan datang terpaksa memajukan jadwalnya. Dan ketika kesepuluh sesepuh berkumpul, segera diadakan sidang tertutup yang diketuai Harun Ar-Rasyid.
Harun Ar-Rasyid berada di muka. Sementara di samping kanannya duduk kakek Hasan, sesepuh tertua yang juga selaku penasihat dengan para pria berderet disampingnya. Di samping kiri, duduk Annisa -sesepuh perempuan yang paling dituakan- berderet dengan wanita Ar-Rasyid lainnya.
"Bukti-bukti telah dikumpulkan, jadi sekarang waktunya kita bahas permasalahan ini. Silahkan wanita Ar-Rasyid menjelaskan terlebih dahulu."
Tanialah disaat kondisi kritis seperti saat ini yang lebih tegar diantara wanita lainnya. Kedua ibu terdakwa terlihat masih terguncang. Sementara istri Harun tidak bisa diharapkan.
"Kami telah melakukan penyelidikan seksama terhadap Syasya. Dan bersumpah demi Allah, kami mengatakan yang sebenar-benarnya tanpa maksud menutupi atau melebih-lebihkan. Ucapan Syasya tadi pagi hanyalah bualan yang bertujuan mencegah Ghaz pergi. Syasya, tanpa kita sadari telah menumbuhkan benih-benih cinta terhadap Ghaz. Dia bersikukuh cintanya terhadap Ghaz benar, mengilhami kisah Ali bin Abi Thalib dan Fatima Azzahra."
Tania menghela nafas panjang. "Tak perlu bentuk visum dokter untuk mengetahui bentuk pelecehan seksual atau pemerkosaan ataupun lain-lainnya. Kalian para pria Ar-Rasyid percaya pada kami?"
"Tentu saja kami percaya, tugas kalian mengecek kesehatan calon mempelai wanita keluarga ini." Ceplos Jafar Ar-Rasyid.
"Dan tugas kalian membuktikan diagnosa kami. Bahkan lebih dari sekali." Setelah ngengucapkan kata-kata lancang itu muka Tania memerah malu. Bukan hanya dia tapi hampir semua diruangan itu wajahnya memerah terutama Harun dan Jafar yang sudah dua kali menikah. Dan suasana pun menjadi canggung.
"Kau mengejek suamimu sendiri!' Gerutu Jafar menatap tajam istrinya namun masih dengan wajah memerah.
"Maaf... keceplosan." Wajah Tania sendiri tak kurang merah dari suaminya namun sempat tersenyum geli.
![](https://img.wattpad.com/cover/89530650-288-k160401.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Syafia's Beloved 1 : Miss Elegant And Innocent Guy
RomanceAr-Rasyid Series #Second Story Bagi Syafia, Ghaz adalah cinta pertama dan cinta terakhirnya. Itulah yang selama ini ia yakini. Tetapi Orang yang tak disangka hadir mengusik kehidupannya... Bagi Rusli, Syafia adalah saudara dari sahabatnya. Sampai su...