13

484 51 3
                                    

Vote dulu baru baca.

"Ivan?" tanya Rani terkejut.

"Hai, princess." ucap Ivan terseyum manis menatap Rani sambil melambaikan tangannya kecil.

"AAAAAA!!!!! GUE SENANG BANGET BISA KETEMU LO LAGI!!" Teriak Rani senang sambil memeluk Ivan.

Kalian masih ingat dengan Ivan kan? Ivan, teman sekelas sekaligus teman sebangkunya Alan. Selain temannya Alan, Ivan juga teman masa kecilnya Rani. Sejak umur 6 tahun, Ivan dan Rani sudah saling mengenal karena dulu rumah mereka bersebelahan. Bahkan, mereka satu sekolahan terus dari SD hingga SMP. Tapi pada saat Ivan kelas 9 SMP, papanya Ivan harus mengurus bisnis barunya di Australia, jadi Ivan dan keluarganya harus pindah ke Australia selama beberapa tahun. Hal itu sempat membuat Rani sedih, karena sahabat nya harus pergi selama beberapa tahun. Tapi, Ivan pernah berjanji kepada Rani untuk pulang ke Indonesia dan menemuinya.

Ivan membalas pelukan Rani."Gue lebih senang bisa ketemu lo lagi. I miss you my princess." ucap Ivan masih memeluk Rani dengan senyuman di wajahnya.

"I miss you too." Kemudian, Rani melepaskan pelukannya.
"Kita mau ngobrol disini atau di tempat lain?" tawar Rani kepada Ivan.

"Disini aja deh."

"Yaudah. Tunggu dulu ya. Gue mau ijin dulu sama mbak Rosa. Sebentar doang kok."

"Yaudah sono. Biar bisa lama ngobrolnya."

"Ok, tunggu ya."

Rani pun pergi untuk menemui mbak Rosa- atasannya-. Ivan menunggu Rani sambil mengetuk-ngetukan jari ke meja. Setelah 5 menit menunggu, akhirnya Rani datang dan duduk di kursi yang berada di hadapan Ivan.

"Nunggu lama ya?"

"Gak kok. Santai aja."

"Oh ya, gimana kabar om Billy sama tante Rina?" tanya Rani kepada Ivan. Oh ya, Billy nama papanya Ivan dan tante Rina adalah mamanya Ivan.

"Alhamdulillah. Mereka berdua baik-baik aja. Oh ya, lo masih suka ziarah ke makam bokap sama nyokap lo?" Ivan memang sudah tahu tentang kabar bahwa kedua orangtua Rani sudah meninggal karena Rani yang memberitahu keluarga Ivan.

"Masih. Tapi cuma bisa 1 minggu sekali doang. Soalnya kan sekarang gue udah mulai kerja."

"Minggu ini lo udah ziarah?"

"Belom. Gak tau sih bisanya kapan, tapi gue usahain minggu ini bisa buat ziarah."

"Kalo lo mau ziarah, bilang gue ya. Gue juga pengen ikut nengokin om Rendi sama tante Sila." om Rendi dan Tante Sila adalah nama kedua orang tua Rani.

"Ok. Tapi gue gak tau nomor hp lo."

"Kan waktu itu udah."

"Nomor gue udah ganti, Ivan. Yang kemarin gue lupa nyimpen kartu nomor gue dimana."

"Lo sih pelupa, yaudah mana sini handphone lo." ucap Ivan sambil mengulurkan tangannya. Rani pun mengeluarkan handphone yang berada di saku bajunya. Kemudian, memberikannya ke Ivan.

Ivan mulai mengetikkan nomor handphone nya di handphone Rani dan menyimpan di kontak handphone Rani."Nih udah gue simpen di kontak lo."Ucap Ivan sambil memberikan handphone Rani. Rani mengambil handphonenya dan menyimpannya kembali di saku bajunya.

"Oh ya, Van. Lo pulang ke Indonesia sejak kapan?"

"Sebenarnya, gue pulang ke Indonesia itu sejak 1 tahun yang lalu."

"Apa? 1 tahun yang lalu?" tanya Rani terkejut. Dan Ivan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Rani.

"Ih! Kok lo gak kasih tau gue sih? Jahat banget lo!" ucap Rani sambil mengerucutkan bibirnya.

Love With A Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang