01

1.6K 157 9
                                    

Vote dulu baru baca.

Hari ini adalah hari senin. Mungkin bagi para pelajar hari ini adalah hari paling malas untuk pergi ke sekolah. Tapi tidak bagi Rani, ia malah bersemangat untuk pergi ke sekolah. Karena ia sudah berjanji kepada kedua orang tuanya untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan menjadi anak yang pintar.

Sekarang pukul 05.30 WIB. Mungkin pukul segitu orang-orang ada yang baru bangun tidur dan bahkan ada yang masih tidur. Berbeda dengan Rani, ia sudah rapih mengenakan pakaian seragam sekolah nya.

Setelah rapih memakai seragamnya sekolahnya, Rani keluar dari kamarnya dan menuju meja makan yang ukurannya, yah bisa di bilang kecil. Namun, bisa dipakai hanya untuk 3 orang saja.

Rani menarik salah satu kursi kemudian duduk. Rani mengambil piring, kemudian mengambil nasi dan lauknya untuk sarapan pagi.

Tentang sarapan pagi, Rani jadi ingat betapa menyenangkan sarapan pagi bersama kedua orang tuanya.

Flashback on

Pagi hari, Rani sudah rapih memakai seragam sekolahnya. Kemudian, Rani keluar dari kamarnya dengan membawa tas berwarna pink kesayangannya menuju meja makan.

Di meja makan sudah ada kedua orang tua Rani. Mamanya sedang menyiapkan sarapan, sedangkan papanya sedang menikmati secangkir teh hangat.

"Selamat pagi, Pa." ucap Rani sambil mencium pipi Papanya.

"Selamat pagi, sayang." ucap Papa Rani sambil tersenyum menatap anak semata wayangnya.

Mama Rani pun datang membawa sarapan untuk keluarganya sambil tersenyum. Kemudian, menaruh sarapan tersebut di atas meja dan menarik salah satu kursi untuk ia duduki.

Rani menghampiri sang mama dan mencium pipi mamamnya.

"Selamat pagi, Ma."

"Selamat pagi juga, nak." ucap mama Rani sambil tersenyum kepada Rani.

"Ayo sayang, duduk di sini." ucap mama Rani kembali sambil menepuk-nepuk kursi di sebelah nya.

Rani mengangguk sambil tersenyum. Kemudian menarik kursi disebelah mamanya dan duduk kursi tersebut.

Rani mengambil bubur ayam miliknya yang sudah di sediakan oleh sang mama dan langsung memakannya.

"Rani, kamu mulai ujian tanggal Berapa?" tanya papa Rani.

"Rani kurang tau, pa. Soalnya belom ada pengumuman." jawab Rani sambil memasukkan sesendok bubur ayam di tangannya ke dalam mulutnya.

"Oh." ucap Papa Rani singkat.

"Kamu udah kelas 9 Rani. Mama ingin kamu belajar yang rajin, ya. Biar bisa lulus dan melanjutkan pendidikan ke SMA." ucap mama Rani sambil mengusap-usap kepala Rani dengan penuh kasih sayang.

"Iya, ma."

Mama memperhatikan wajah Rani yang kini seperti ada yang berbeda.

Rani yang merasa di perhatikan oleh mamanya, menengok ke arah mama.

"Ada apa, ma?" tanya Rani bingung.

"Cieeee...yang udah numbuh jerawat. Lagi mikirin siapa nih?" tanya mama Rani dengan nada menggoda.

"Dimana ma?" tanya Rani kepada mamanya.

"Nih." jawab mama sambil menunjuk jerawat yang ada di pipi kiri Rani.

Rani pun memegang jerawat yang ditunjuk oleh mamanya. Ternyata benar, ada satu jerawat yang lumayan besar di pipi kiri Rani. Memang Rani sedang menyukai seseorang di sekolahnya akhir-akhir ini.

"Kamu lagi mikirin siapa nih?" tanya mama Rani menggoda Rani kembali.

"Ih! Apaan sih ma, aku lagi gak mikirin siapa-siapa." jawab Rani dengan pipi yang merah (blushing) karena malu.

"Gak mikirin siapa-siapa, tapi kok pipi nya merah." kini Papa Rani yang berbicara.

"Eh? Ng-nggak kok." ucap Rani dengan pipi yang semakin memerah karena malu.

"Ganteng gak, Ran?" tanya mama kembali menggoda Rani.

"Ihh! Udah ah, jangan ngegoda Rani terussss." jawab Rani merengek seperti anak kecil

Melihat tingkah laku anaknya, Papa dan Mama Rani tertawa.

Rani yang melihat kedua orang tuanya tertawa, hanya bisa tersenyum bahagia dan bersyukur karena telah dilahirkan dari keluarga yang harmonis.

Flashback off

Mengingat kenangan manis itu, membuat setetes air mata mengalir di pipi Rani.

Kemudian, Rani menatap foto yang ada di meja makan. Foto itu adalah foto Rani dengan kedua orang tuanya.

"Ma, pa, Rani kangen sama mama dan papa. Rani disini kesepian ma, pa. Coba masih ada mama sama papa, pasti hidup Rani akan sangat bahagia." ucap Rani menatap foto itu sambil mengusap air mata yang membasahi pipinya.

Kemudian, Rani memakan sarapan paginya.

Setelah selesai sarapan, Rani menaruh piring kotor itu di wastafel. Kemudian, meminum air putih yang ada di gelas.

Setelah itu, Rani mengambil foto tadi dan menatapnya.

"Ma, pa, Rani berangkat sekolah dulu, ya. Doakan Rani dari atas sana supaya Rani bisa menjadi orang yang sukses. Rani sayang mama dan papa." ucap Rani yang kemudian mencium foto itu.

Rani menaruh foto tersebut di atas meja makan kembali dan berangkat menuju sekolah nya.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆








Love With A Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang