05

1K 103 4
                                    

Vote dulu baru baca.

"Apaaa? Ra-Rani?" Ivan terkejut mendengar nama perempuan yang membuat Alan jatuh cinta saat ini.

"Iya emang kenapa? Kok kayaknya lo kaget banget?"

Ivan diam mematung membuat Alan terheran-heran dengan tingkah Ivan yang menurutnya aneh. Mungkin bisa dibilang Ivan sedang melamun memikirkan sesuatu.

Nih orang malah melamun lagi. Batin Alan sedikit kesal.

"Woy! Van." ucap Alan sambil menepuk bahu Ivan.

Ivan langsung tersadar dari lamunannya "Eh! A-Ada apa Lan?"

"Deh bego! Jadi tadi gue nanya gak di dengerin?" tanya Alan sedikit kesal. Ivan menggelengkan kepala sebagai jawabannya.

"Melamunin apa sih lo?"
Tanya Alan kesal kepada Ivan.

"Kepo lo." jawab Ivan ketus.

"Yaudah lo mau nanya apa?"
Tanya Ivan sedikit ketus.

"Kalo gue cinta sama Rani emang kenapa?"

"Emmm... Gak kenapa-napa sih." jawab Ivan sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Cuma..." kata-kata Ivan menggantung.

"Cuma kenapa?"

"Cuma, gue juga ci—"

"Eh lo berdua! Bukannya ganti baju, malah ngobrol lo. Buruan ganti baju, ntar pak Galih marah-marah loh."

Ucapan Ivan terpotong karena si ketua kelas yaitu Roni yang menyuruh mereka berdua untuk mengganti pakaian olahraga.

"Ck! Iya-iya. Bawel banget deh lo jadi ketua kelas." Alan mendecak kesal.

"Ntar kita lanjut ngobrol lagi ya, Van. Gue ganti baju dulu di kamar mandi."

Kemudian Alan berjalan keluar kelas menuju kamar mandi. Sedangkan Ivan, ia masih diam karena memikirkan ia mendapat saingan baru dalam merebut cinta Rani. Dan saingan itu bisa dibilang saingan yang sangat berat, yaitu Alan.

"Cuma, gue juga cinta sama Rani, Lan."

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Setelah semua siswa-siswi kelas 12 IPA1 berganti pakaian olahraga, kini mereka semua tengah berkumpul di lapangan sekolah. Dan ada juga kelas 11 IPA2 yang juga bergabung mengikuti pelajaran olahraga.

"Selamat pagi semuanya." ucap guru olahraga yang bernama Galih.

"Pagi pak." ucap semuanya serempak.

"Pak, kok kelas kita digabung sama kelas 11 IPA2? Emang nya Pak Rino nya kemana, pak?" tanya salah satu siswa dari kelas 12 IPA1.

"Begini, Pak Rino seharusnya mengajar kelas 11 IPA2 hari ini. Namun, beliau tidak bisa hadir karena sedang sakit. Jadi, saya gabung saja kelas 12 IPA1 dengan kelas 11 IPA2 supaya lebih mudah untuk di perhatikan." jelas Pak Galih panjang lebar.

Gila! Informasi dari si Jordan benar lagi. Tau dari mana ya si Jordan tentang guru-guru yang tidak bisa hadir? Ah, bodo lah yang penting gue bersyukur punya sahabat kayak Jordan, jadi gue bisa tau deh guru-guru yang ga bisa hadir ke sekolah. Batin Alan berbicara.

"Pak, jadi hari ini materinya apa?" tanya salah seorang siswa yang lain.

"Hari ini, Bapak akan kasih kalian free class. Karena Bapak mau ke rumah sakit dulu buat melihat kondisi sekaligus menjaga Ibu bapak yang sedang sakit."

"Yeayyyyyy." semua berteriak gembira dan bahagia.

Ya, free class adalah hal yang paling di nanti-nantikan oleh para siswa dan siswi. Karena mereka bisa bebas ngapain aja, asalkan tertib dan tidak berbuat yang bisa melanggar aturan sekolah.

Yesss free class. Gue bisa ngegodain si Rani deh. Batin Alan senang.

"Tapi, kalian semua harus tertib ya. Jangan ada yang Bandel selama kalian free class. Terutama kamu Alan." ucap Pak Galih sambil menunjuk Alan.

"Kok saya sih, Pak?" tanya Alan sambil menunjuk diri sendiri.

"Kamu gak usah sok kura-kura dalam perahu."

"Hah? Kura-kura dalam perahu apaan tuh, Pak?" tanya Alan kepada Pak Galih.

"Hah? Kamu gak tau istilah kura-kura dalam perahu?" tanya Pak Galih sedikit terkejut. Alan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

Pak Galih menggeleng-gelengkan kepalanya "Alan, Alan. Emang guru bahasa indonesia kamu gak pernah jelasin tentang istilah-istilah seperti itu?"

"Gimana mau tau pak, orang dia aja bolos melulu." ucap seseorang dari kelas 11 IPA2.

"Eh diem lo! Tau apa lo soal gue? Masih adik kelas aja sok taunya tingkat dewa lo." ucap Alan kesal dan ketus kepada adik kelasnya.

"Emang benar kan kalo lo itu bolos melulu?" tanya Ivan yang berada di belakang Alan.

"Ck! Lo tuh bukannya ban—"
Ucapan Alan terpotong oleh Pak Galih.

"Hei sudah-sudah. Kalian ini malah pada ribut sendiri."

"Biar Bapak kasih tau arti dari kura-kura dalam perahu. Artinya itu pura-pura gak tahu." jelas Pak Galih.

"Oh. Pura-pura gak tahu." gumam Alan pelan.

"Jadi, kamu gak usah sok pura-pura gak tahu. Seluruh warga sekolah SMA bhayangkara tahu kalo kamu itu badboy dan the most wanted di sekolah ini. Kalo kamu berbuat onar, bapak akan kasih tahu ke kepala sekolah, biar kepalah sekolah melaporkan kamu ke kedua orang tua kamu. Paham kamu Alan?"

"Iya. Paham pak." ucap Alan pasrah. Dari pada ia di laporkan ke kedua orang tuanya, lebih baik ia menurut saja.

"Bagus. Sekarang kalian bisa mulai free class kalian."

Semua siswa dan siswi berdiri dan berteriak gembira. Para perempuan pasti pergi ke kantin untuk bergosip, sarapan dan duduk duduk santai di sana. Sedangan para laki-laki,mereka pasti sedang bermain bola futsal, bola basket dan bola volly.

Namun berbeda dengan Rani dan Vani, disaat para perempuan asik di kantin, Mereka berdua akan memilih  untuk bermain bola basket. Memang bermain bola basket adalah hobi mereka berdua. Meskipun tidak terlalu jago dalam memainkannya.

Rani dan Vani sudah memegang bola basket nya masing-masing.

"Ran, lo dulu atau gue dulu yang nyoba buat masukin bola basket ke dalam ring?"

"Lo dulu deh Van."

Vani pun mulai mendrible bola basketnya. Pada saat jarak ring sudah dekat, Vani menshot bola basket tersebut dan.....

"Yah, gak masuk lagi. Kampret." ucap Vani kecewa karena bola basket nya tidak masuk ke dalam ring.

"Sekarang giliran gue." kini Rani yang akan mencoba.

Rani mulai mendrible bola basketnya, kemudian menshot
Bola basket tersebut dan....

Bola basket Rani hanya berputar-putar di ring basket tersebut. Rani dan Vani deg-degan melihat bola basket yang hanya berputar-putar di ring basket. Dan kemudian...

Dukkkkk dukkkkk dukkkk

"AAAAAAAA!!! BOLA BASKET SIALAN!!" teriak Rani histeris.
Ternyata bola basketnya tidak masuk ke dalam ring basket.

Vani cekikikan melihat sahabatnya yang sedang frustasi. Kemudian ada seseorang datang menghampiri mereka berdua.

"Kalian lagi pada ngapain?" tanya orang tersebut sambil berjalan menghampiri Rani dan Vani.

Rani dan Vani menoleh ke asal suara tersebut. Dan ternyata yang menghampiri mereka adalah....

"Kak Alan?"

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Love With A Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang