War of Hormone

59 2 0
                                    

Jam menunjukkan 8.30 am aku pergi ke sebuah tempat, kos an temanku berada di dekat kampus. Dan notabenenya rumah kos ini adalah usaha laundry. Aku sedang duduk sambil menunggu kawanku di teras yang dihiasi dengan baju-baju ragam warna digantung yang siap sedia berjaga sepanjang hari menjaga keamanan kos.

Aku berencana pergi ngampus bersama temanku Oh Yoo Ri. Yah, nama kami hampir sama, beda ujungnya saja. Namun kelakuan kami beda, dia lebih dewasa sedangkan aku masih kekanak-kanakan.

Aku menunggunya, tidak lama kemudian tiba-tiba  Yoongi sunbae datang dengan gaya yang cool banget. T-shirt hitam dipadu kemeja lengan panjang dengan kancing dibiarkan terbuka, berjalan ke arahku.

Aku terkejut dan tidak berani melihatnya. Secepat kilat aku meraih baju yang digantung untuk menutupi wajahku dan ingin cepat lari dari tempat itu.

Ternyata Yoongi sunbae sudah lebih dulu melihatku dan sepertinya tahu kalau aku mau lari, dia langsung memanggilku,

“Oh-ho, mau kemana kamu? Sebentar!”, panggilnya dengan suara khasnya.

“Aku tidak mau sunbae, biarkan aku pergi aku malu  bertemu dengan sunbae”, jawabku pelan. Saking pelannya aku sendiripun hampir tak mendengar suaraku.

Aku malu dan tetap berniat lari, tapi Yoongi  menahanku dengan memanggil namaku lagi.

"Yoo Ra, Im Yoo Ra. Hajima! Tetap disitu!",

What? Dia tahu namaku?”.
Ah, dia tahu namaku. :)
Aku terkejut plus senang, dia tahu namaku. Aku menurut saja karena dia memanggil namaku.

Aku kemudian berhenti dan duduk sambil menutupi wajahku dengan baju yang masih aku pegang dengan kedua tanganku. Aku berhenti. Serious!!!! I’m so shy.

Kemudian ia berjalan  ke tempat aku duduk  dan kami pun berhadapan.

Aku tetap menunduk tidak berani menatap matanya, sampai Yoongi sunbae kemudian mengambil baju yang menutupi wajahku.
Aku mengangkat wajahku dan akhirnya kami saling bertatapan. Degdeg-an banget.
Rasanya seperti ada audisi drum band dan pesta kembang api pada saat yang bersamaan. Oh, dan mungkin suara kereta kencana. Ha..ha..ha

Hanya beberapa detik saja, tapi rasanya dunia seolah berhenti. Dan aku tenggelam dengan dunia imaginasiku.

Beberapa detik kemudian, Yoongi sunbae berdehem dan kemudian mengatakan kalau ia kesal sama aku. Dan tentang kado plus surat yang aku kirim lewat kawanku tidak diceritakannya. Yoongi masih bergumam dengan nada kesal. Tapi aku hanya tertunduk dan tak satu katapun keluar dari mulutku. Bahkan nafasku pun aku tahan beberapa saat.
Aku membiarkan Yoongi sunbae sampai akhirnya ia mengakhiri kalimatnya.

Aku tidak begitu ingat semua yang ia ucapkan tapi aku ingat kalimat terakhir.

Aku ingat dia berkata,
kamu suka kan sama sunbae tapi kamu bahkan tidak berani menyapaku, apa iya karena kamu malu? kenapa kamu harus malu. Kamu...” and after that I don’t remember anymore.

Yoongi sunbae langsung pergi dan masuk ke dalam mungkin mengambil bajunya.

Setelah Yoongi sunbae pergi, aku tidak bisa berpikir. Aku masih duduk mematung. Aku tidak tahu bagaimana ekspresiku.
Aku terlalu senang karena ia tahu namaku, dan aku juga terbodoh karena ia tahu kalau aku menyukainya. Apa terlalu kentara sekali kalau aku menyukainya? Aku bingung harus ngapain sekarang. Semuanya campur aduk.

Beberapa menit kemudian kawanku datang dan mengagetkanku. Aku tidak menyadari keberadaannya.

"Ya, Yoo Ra ya. Kenapa mukamu begitu? Kamu seperti maling kolor yang  tertangkap basah?", teriaknya sambil memukul bahuku.
"Wae, apa yang terjadi?"

I Hope You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang