Hard to say goodbye but I can't run. I'm ready to let go.
I'll wait, let's start over, so that in the future I can meet you again with a smile
(Let Go~BTS)Aku tak bisa menyembunyikan wajah berseriku. Kami berjalan menuju stasiun kereta api tujuan kota X.
Ya, aku memilih pantai untuk menghabiskan jam pasirku. Kado ulang tahun yang kuterima dari sunbae. Ini hadiah terbaik yang kuterima selama hidupku.
Dia tampak tak bersemangat namun gayanya terlihat casual dan santai. Ah, mungkin aku membangunkannya terlalu awal.
"Wae (why?, kenapa kau selalu berjalan di depanku. Apa aku ini terlihat seperti pengawal?".
Sunbae menghentikan langkahnya."Bukankah seharusnya kau senang berjalan dengan orang keren sepertiku, hmm"
"Ah, maja (right), jawabku sambil terkekeh menunjukkan deretan gigiku.
Lalu melangkah mundur dan berjalan bersama."Hmmn, begitu".
Setelah beberapa jam, akhirnya kami tiba di kota X. Cuacanya cerah dan bagus. Kamu tau apa yang bagus di sini? Ya, itu adalah pemandangan pantainya.
Dan kami akan menghabiskan sore hari di pantai dengan melihat matahari terbenam.Akhirnya kami tiba di sebuah penginapan tidak jauh dari pantai.
Kami cek-in dengan kamar yang berbeda, kau tahu sendiri sunbae yang memutuskan. Ya, seharusnya aku bisa menyimpan uangnya. Bisa lebih hemat.
Hmm, aku pikir sunbae tidak memercayaiku."Baiklah sunbae, kita berpisah disini. Satu jam lagi kita bertemu di lobby", aku menuju kamar G302. Kami berpisah di depan kamar masing-masing yang hanya berjarak satu pintu.
**Aku rasa aku bukan orang yang beruntung. Entah kenapa semua keberuntungan menjauh dari hidupku. Atau aku kena kutukan?~berlebihan jika aku mengatakan ini, kan? Tapi aku hanya putus asa terlalu banyak kesialan yang kualami. Atau mungkin aku melupakan keberuntunganku hanya karena terlalu sibuk dengan kesialan yg kuanggap berlebihan.
Aku hanya ingin melihat matahari terbenam tapi kenapa harus sekarang?
Langit dengan entengnya menurunkan miliaran hujan dan aku tak bisa beranjak dari tempatku."Yoo Ra- ya, ada apa dengan wajah cemberutmu?, tanya sunbae memecah lamunanku.
"Kita masih bisa melihatnya besok jangan terlalu sedih", katanya menenangkanku.
Aku tersenyum mendengarnya.
Lalu menyeruput kopi latte ku."Gomawo, sunbae. Hanya saja jika besok kita tidak punya waktu melihat matahari terbenam. Sunbae bilang akan pulang lebih cepat. Jadi aku takut kita tidak punya waktu besok. Lalu kenapa hari ini hujan? Kenapa harus hari ini?", jawabku cemberut
Hanya ini yang kuimpikan melihat matahari terbenam bersamamu tapi kenapa? Bahkan waktu tidak mendukungku seolah melarangku."Kamu terlalu aneh menurutku, kenapa harus hari ini ? Bukankah masih ada waktu lain? Kita masih punya waktu selama kita masih hidup lalu kenapa kau berpikir kita tidak punya waktu?
Apa kamu punya penyakit mematikan? Sehingga waktumu tidak banyak? Eoh?, nadanya sedikit tinggi.
Aku rasa kamu mulai aneh Im Yoo Ra ssi", ujarnya lalu berdiri dan pergi entah kemana.Aku terdiam mendengar kata-kata sunbae. Ya, dia memang benar. Aku hanya ingin menyelamatkan perasaanku. Aku masih menyukainya jadi aku memutuskan hari ini adalah hari pengakuan sekaligus menghentikan perasaanku. Aku akan meninggalkan sunbae dan membuka hati untuk namja lain.
Itu adalah keputusan yang sangat sulit tapi aku harus melakukannya.
Sunbae, maaf aku harus melepaskanmu. Tidak aku harus benar-benar melupakanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hope You Know
RastgeleIm Yoo Raa seorang pemalu dan tidak cukup pintar yang diam-diam menyukai teman sekolah dan senior di kampusnya. Cerita ini dibagi dua masa, sekolah dan kampus. Mencintai dua orang di waktu yang berbeda itu disebut cinta kan? Tapi bagaimana jika men...