Sayup-sayup terdengar suara alunan musik yang berisik, tidak tahu darimana datangnya sumber suara. Nadanya seperti kursi yang diseret di atas lantai sreeet..,,ccciitt,, ditambah suara dentingan piano yang "aneh". Awalnya aku tidak begitu peduli namun semakin lama nadanya semakin mengganggu. Telingaku tidak siap dengan nada berdecit seperti itu sangat mengganggu. Aku berusaha membuka mataku, namun sangat berat membukanya seperti ter'lem' erat.
Aish, kepalaku pening.
Aku membuka mataku,
Dimana aku?, kenapa semuanya gelap, aku tidak melihat setitik pun cahaya. Aku merasa tidak ada gunanya membuka mata. Sama saja semuanya gelap.
Bahkan auranya saja sangat dingin seperti berada di dalam freezer. Sangat dingin. Tidak ada tanda-tanda kehidupan. Dimana ini, adakah tempat seperti ini di dunia ini? Kenapa begitu mengerikan.Tiba-tiba suara langkah kaki berjalan. Suaranya makin dekat
Tep...tep..tep..tep
Aku menunggunya, ingin bertanya. Tempat apa ini? Kenapa aku ada disini? Apa yang aku lakukan disini."Oh,terimakasih. Aku dimana? Kenapa aku disini? Tempat apa ini dan kamu siapa?"
Namun, dia bukanlah orang yang bisa diajak bicara. Dia sangat kasar. Aku bahkan tidak sempat melihat wajahnya.
Dia langsung menarikku berdiri tanpa mengatakan sepatah kata pun. Aku menolak untuk berdiri namun dia memaksaku bahkan menyeretku tanpa aba-aba. Aku tidak berdaya untuk melawan. Aku sudah mencobanya tapi tidak berhasil.
"Tolong, lepaskan aku. Kenapa kamu menarikku kasar. Kemana kamu akan membawaku. Tolong, lepaskan aku."
Aku berusaha melepaskan tanganku tapi Kekuatanku tidak cukup untuk melawannya. Setelah melewati lorong yang gelap dan dingin, dia memaksaku masuk ke dalam ruangan kecil di bawah tanah yang pintunya hanya bisa dibuka dari luar. Dia pergi tanpa mengatakan apapun.
Aku sangat takut di ruangan ini,
Aku berteriak minta tolong, meronta-ronta sampai suaraku habis tapi tidak ada yang mendengarku. Hasilnya nihil.
Aish, kenapa aku begitu menyedihkan.
Aku begitu ketakutan seakan semua roh jahat, belasan pasang mata sedang menatapku marah dan menanyakan keberadaanku disini.
Aku juga menanyakan hal yang sama pada diriku sendiri sambil meratap dalam ketakutan yang terkendali.
"Why I'm here? Please,save me. I need someone help me out from here. I'm so afraid, much. Please, help me out".Aku menutup mataku serapat-rapatnya. Meskipun aku masih merasakan aura yang sangat dingin dan menakutkan.
Ini adalah hari terburuk yang pernah aku alami. Aku masih berteriak dengan suara yang terdengar seperti suara telpon dengan signal yang lemah. Hilang timbul.
Aku lelah menunggu pertolongan yang tidak tahu apakah akan ada yang menolongku keluar dari tempat ini. Tempat yang benar-benar mengerikan.Aku tidak berdaya, aku duduk meringkuk dengan kedua tanganku memegang telingaku, sayup-sayup terdengar suara yang aneh. Aku begitu lelah, lemah, gemetaran dan tak ada harapan. Mataku menutup dengan sendirinya dan semuanya tambah lebih gelap dari sebelumnya. Apakah aku masih hidup?
?
?
?
Aku terbangun dari mimpi burukku. Aku melihat sekelilingku. Hari begitu cerah, langit biru, hijaunya pohon udaranya sejuk. Aku duduk di taman rumput yang hijau.
Aku duduk tanpa siapapun, menikmati semilir angin yang menyentuh wajahku. Burung-burung beterbangan di udara. Aku menikmati suasanaya. Namun anehnya tidak ada orang di sekitarku.
Dimana ini? Tempat apa ini? Kenapa begitu sepi? Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia.
Apakah aku tersesat? Aku bingung tapi aku memilih untuk menikmati aroma rumput dan udara yang sejuk.Tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara yang lantang menegurku,
"Hey, apa yang kamu lakukan, kamu sudah menemukannya?"Aku berpaling, seorang laki-laki jangkung dengan aura yang aneh. Aku mengernyit mendengar kalimatnya.
"Kamu harus menemukannya, tidak peduli bagimana pun. . Ingat, kamu harus menangkap ular itu. Kalau tidak mereka tidak akan mengampunimu. Maaf, aku tidak bisa membantumu." Dia berlalu begitu saja.
Aku bingung dan geleng-geleng kepala. Aku tidak mengerti. Siapa dia? Siapa mereka? Misi? Menangkap ular? Oh sh*t, Aku benar-benar tidak mengerti.
Aku bahkan tidak mengingat apa yang aku lakukan sebelumnya. Siapa aku?Aku masih di posisi semula,aku tidak peduli dengan misi, dia dan mereka. Aku hanya ingin menikmati kesendirianku tanpa gangguan di tempat yang indah ini.
Sementara itu,
Seekor ular datang, lebih tepatnya mendekatiku, anehnya aku tidak terkejut atau takut bahkan aku merasa kasihan padanya. Aku merasa harus menyelamatkannya dibanding menangkapnya. Aku merasa bertanggung jawab atas keselamatannya. Apa ini? Bagaimana ini bisa terjadi. Aku dilema. Misiku adalah menangkap ular ini dan membawanya kepada "mereka" dan kenapa pada saat yang sama aku merasa harus melindunginya. Ular ini cukup besar untuk ukuran normalnya dan lagi memiliki sisik berwarna emas. Ular yang unik. Dia mendekatiku seolah meminta tolong dan hati kecilku mengatakan aku harus menolongnya. Dan aku memang menolongnya.
Aku membawanya ke tempat yang aman.Tidak berapa lama ia melahirkan dua bayi ular yang lucu. Dan ia seperti memintaku menjaga anaknya. Diapun pergi dan tak kembali.
Waktu cepat berlalu. "Mereka" tidak mencariku lagi. Atau mungkin mereka berpikir kalau aku sudah dimakan ular itu.
Bayi-bayi ular kini sudah besar. Dan mereka juga pergi.
Namun satu ekor dari mereka kembali dan tiba-tiba langit menghitam. Aku terseret ke pusaran dan terbangun dengan telentang di atas kasurku.Aku melihat sekeliling, aku mengenal tempat ini. Langit-langit kamarku, tempat tidur, suara kipas angin, masih sama seperti sebelumnya, sebelum aku tidur tadi malam. Tidak ada hal lain yang berubah semuanya tampak seperti biasanya, hanya di luar lebih terang. Ini sudah pagi. Aku sudah kembali ke hidupku yang nyata. Ternyata aku hanya mimpi. Mimpi buruk..
***
Katanya mimpi adalah bunga tidur. Namun bermimpi tidak selamanya membuat tidur kita nyenyak. Bahkan terkadang takut untuk tidur di malam hari karena pernah mengalami mimpi buruk. Kenapa bisa bermimpi buruk. Aku tidak tahu jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hope You Know
RandomIm Yoo Raa seorang pemalu dan tidak cukup pintar yang diam-diam menyukai teman sekolah dan senior di kampusnya. Cerita ini dibagi dua masa, sekolah dan kampus. Mencintai dua orang di waktu yang berbeda itu disebut cinta kan? Tapi bagaimana jika men...