part 11

37 6 0
                                    

"Eh Chorry udah dateng,sana gih ke kamar Vio terus istirahat aja" kata Ibu.

Ibu memang tidak tau peirlaku Chorry selama ini.Yang ibu tau,Chorry adalah anak orang kaya yang sopan,anggun dan bijaksana.

Aku pun juga ikut ke kamar agar dia tidak berbuat ulah di kamarku ini.Sudah beberapa kali ia merusak barang-barangku tapi ia tak mau mengalah.

"Aduh...kamar apa ini ? Kumuh,sempit lagi.Ih bisa alergi aku gara gara kamar ini" Chorry memulai perilaku kebangsawanannya.

"Yaudah...kalo alergi ya pergi aja,Shuh!"

"Hey,gue tamu terhormat disini dan kamh gak punya hak buat ngusir gue"

"Eh ini juga rumah siapa coba? Lo itu kayak curut kuecil di rumah ini"

"Yang curut itu lo,gue disini itu rajanya.Mending lo aja deh yang pergi sana"

"Eh ini kamar siapa? Kamar gue kan dan lo siapa? Bukan siapa siapa kan.Yaudah lo aja yang pergi"

"Enak aja! Hyaaaa"

..............

"Eh ini ada apa ya ? Chorry kenapa kamu bawa bantal terus Vio ngapain kamu duduk di lantai?" Ibu seketika datang dan membawakan kami susu coklat dan roti isi.

"Hee..kami cuma main akting Bu!" Aku mencoba mengelak,kalau ketauan aku berantem sama aja yang kena aku juga.

"Yaudah sana lanjutin" Ibu keluar dari kamar dan menutup pintu.

"Hyaaa" Chorry melemparkan bantal tak henti-henti

-

"Chorry ! Vio ! Makan malam sudah siap!" Ibu memanggil dari lantai atas.

"Iya bu.." Aku dan Chorry segera turun setelah melakukan perang dunia ke 3.

"Ibu masak apa?"

"Salad dan daging saus BBQ" Ibu menjawab seraya mengambil nasi.

"Astaga ! Masakan murahan" Chorry dengan enaknya menyebut masakan Ibu seperti itu.

Akhirnya aku menginjak kakinya.

"Awww!"

"Sst...kalau Ibu tau kau menghina masakannya,ia akan marah besar!"

Kami makan malam bersama lalu kami tidur pada ranjang yang sama.

"Hei...kamu tidur karpet ya!" Chorry memang pelit,serakah ,gak mau bagi-bagi.

"Loh tapi kan yang punya kamar siapa? Itu ranjangnya siapa? Terus itu --"

Omonganku terhenti karena Chorry sudah terlelap dan menguasai seluruh penjuru ranjangku.

" Omaygad..."

Terpaksa aku harus tidur di karpet dengan selimut sarung dan bantal boneka.Hmm menyedihkan sekali..

-

Kringg Kringg

"Oh ya ampun aku ada kelas pagi!"

Aku segera mandi dan berganti baju lalu memakan sarapan.

"Lo mau kemana ?" Chorry mulai bangun secara perlahan.

"Gue ke kampus sampe nanti,oke Bay!" Aku segera berpamit dan segera menelpon Edmund untuk menjemputku.Edmund pun datang dan kami segera berangkat.

-

"Ibu...aku pulang!"

Sepertinya tidak ada orang tapi ada pesan kecil di depan pintu.

"Ibu masih ke pasar ya Vii..."

Ternyata Ibu pergi ke pasar,aku pun melepas sepatu lalu pergi ke kamarku.Isinya sangat kacau balau bagai rumah tertimpa angin topan.Namun,di ranjang terdapat secarik kertas bertulis.

"Datang ke gubuk kosong di Ficipi atau saudaramu akan menjadi sasaran!

Saron Muela Dera, Aldo"

"Siapa Saron? Dan bagaimana dia tau bahwa Chorry itu saudaraku?"

Bersambung...

~pojok ceritaa~

Halo...

Maaf keterlambatan kami dikarenakan author masih sekolah dan tugas proyek yang menumpuk.
Maaf sebanyak banyaknya.

Mohon pengertiannya.

Terima kasih

New Moodbooster - Ft. @irgivlrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang