part 12

16 4 0
                                    

Selagi semua tak tau,aku pergi ke gudang Ficipi dan melihat seisi gudang kosong.

"Aaaa!"

Aku segera menuju sumber suara dan tidak melihat apa-apa.Aku mulai ketakutan sekarang.

"Ha!?"

Edmund POV

"Telfon Vio aja lah"

Aku mencari kontak Vio dan segera kutelfon untuk meminta solusi.Aku terus mendengar bunyi menghubungkan telfon hingga akhirnya ada yang menjawab.

"Halo? Vio?" Aku hanya mendengar kesunyian.

"Halo Edmund" Suara gadis memang terdengar dari telfon itu.Namun,suara ini sangat berbeda dengan suara Vio.

"Kamu siapa?" Aku heran dan kepalaku mulai berpikir yang tidak tidak.

"Aku Violetta"

Aku segera menutup telfon dan pergi mengunjungi rumah Vio karena aku sangat curiga pada orang itu.

"Vio!"

Sekejap Ibu Vio membalas dan bertanya tanya.

"Loh...Ibu kira Vio sama kamu"

"Vio belum datang Bu?"

"Belum"

Aku semakin curiga pada keadaan Vio.

"Bu...boleh aku ke kamar Vio?"

"Tentu"

Aku segera menuju kamar Vio dan melihat sekitarnya.Memang kamar ini sedikit berantakan,namun aku berhasil menemukan secarik kertas.

"Astaga! Vio ke Ficipi!"

Aku berpamit dan segera mengendarai sepeda motor ku ke daerah gudang Ficipi.Ku membuka pintu dan kudobrak saja agar tidak terlalu lama.

"Vio!"

Aku melihat Vio terikat di sebuah kursi dan didepannya terdapat dua orang.Satu perempuan dan satu laki-laki.

"Lawan aku!" Pria tersebut menantangku sambil menyiapkan kuda-kuda.

.

BRAKK!

.

Akhirnya,aku berhasil mengalahkannya dalam keadaan pingsan.Gadis satunya itu sepertinya menarik Vio ke tempat lain gudang ini.

"Huh kurang ajar kamu!" Pria tersebut sadar dengan cepat dan mencekik leherku.Pria ini tak mudah menyerah!

Edmund POV end

Kuharap Edmund menolongku,aku tak menyangka akan ditahan oleh saudaraku yang tidak lain tidak bukan adalah Chorry Amadea yang memang selama ini suka meremehkanku.

Namun,pria yang bersama Chorry mengenalku namun aku tak mengenalnya.Apakah mungkin itu Samuel Aaron Alderaldo?

Aku melihat serpihan kaca dan kucoba untuk mengambilnya dengan mulut.Aku mengambilnya secara diam-diam dan akhirnya kaca tersebut ada di mulutku.Kupotong tali yang ada di tanganku lalu kupegang kaca tersebut untuk memotong tali di sekujur tubuh dan kakiku.

"Hey! Bagaimana kau bisa lepas!"

Chorry mendatangiku dan menamparku,tanpa pikir kujulurkan tanganku ke rambutnya dan kutarik hingga ia merintih kesakitan.

"Kurang ajar!" Chorry memulai mencakar cakar dengan kukunya yang di piteks dengan warna merah muda andalannya.

Karena kesal ,aku mendorong nya hingga Chorry menatap sebuah besi yang sudah berkarat sampai ia pingsan.

"Vio...dia sudah pingsan!" Edmund menyorak dari arah dalam sambil mendatangiku.

"Terima kasih Edmund! Tanpamu ,aku mungkin bisa mati"

"Sudahlah Vi...manusia memiliki kewajiban untuk menolong satu sama lain"

Suara mobil polisi terdengar dari luar gudang,ternyata Edmund sudah menelfonnya setelah ia melumpuhkan pria itu.

Sekumpulan polisi menahan Chorry.Tapi anehnya pria tersebut tak ditemukan saat penahanan.Edmund kata ia sudah pingsan,namun polisi tak menemukannya.

Aku kembali pulang dan memberitauIbu pasal kelakuan Chorry.Ibu sangat terkejut bahkan sempat tak percaya.

.

.

Hari ini aku ada kelas pagi dan tugas untuk bulan ini yaitu membuat tabel periodik campuran campuran bahan kimia.Tugas ini dikerjakan berkelompok.

"Kelompoknya yaitu

1.Cara dan Gilbert
2.Violetta dan Ricky
3.Felicia dan Gray
4.Ashley dan Edmund
5.Erbath dan Crimson

......." kata Mr.Handison dengan lengkap.

Ricky adalah temanku yang pintar dlaam hal sains,aku beruntung bersamanya karena ia mengetahui segalanya tentang Kimia.Aku dan Ricky mengerjakan tahap awal di taman bersama dengan Edmund dan Ashley.

New Moodbooster - Ft. @irgivlrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang