part 17

23 5 0
                                    

Entah mengapa, berat rasanya aku melangkah menuju pintu masuk golden resorties. Apa yang akan mereka katakan, setelah tau aku berpacaran dengan Edmund. Vessa? Bagaimana jika aku menjadi bahan ejekan teman temannya [lagi].

Kulihat beberapa teman sekelasku dulu sedang mengobrol sambil tertawa ria. Sedangkan aku yang masih dalam genggaman jessica yang menoleh ke arahku sambil tersenyum seraya mengatakan "ini akan baik baik saja".

Aku berjalan menghampiri teman temanku.

"Halo, masih ingat aku kan?" Kataku

"Tentu saja Vio, wajahmu tidak pernah berubah ya. Tetap cantik" kata salah satu anak sambil menyampingkan rambut pirangnya

"Vessa!"

"Sungguhkah itu dia? Rambut dan wajahnya ada perubahan" Batinku

"Vio, ayo kita duduk disebelah sana" kata Jessica tiba tiba

"Ah baiklah...Vessa, aku akan duduk disana ya" kataku

Dia hanya tersenyum dan menggangguk pelan seraya berkata "ya baiklah"

Sudah hampir 1 jam berlalu tapi Ashley juga belum datang. Dia tidak mungkin terlambat sampai 1 jam begini kecuali saat dia ada acara bersama keluarganya. Apa mungkin dia bersama Edmund?...ah mana mungkin.

"Halo nona cantik...masih ingatkah dengan kamii? Atau yang hanya kau ingat adalah moment disaat kami membully mu? " kata Camomile dari belakang tiba tiba

"Mana mungkin dia ingat kita? Yang dia ingat kan Edmund, katanya dia itu berpacaran sama Edmund" kata Ginger tak mau kalah

"Hentikan...aku ingat kalian jadi pergi jangan ganggu aku" teriakku

"Bahkan matanya saja takut untuk menoleh...dasar bod-..."

"Apa ini? Kalian datang? Sejak kapan? Setauku aku tidak pernah mengundang kucing hutan kemari. Pergi kalian! Syuh syuh" Kata Vessa selaku ketua acara

"Hmmph...kau! Liat saja setelah kamu tau kebenaran tentang dia (Vio), kamu akan membencinya lagi" kata Camomile sambil menarik Ginger pergi.

"Kebenaran? Dasar korban sinetron" kata Vessa.

"Makasih ya Vess...kamu udah bantu aku"

"Ah tidak masalah.Tapi ngomong-ngomong,apa maksud dari kebenaran itu?" Kata Vessa dengan muka penuh penasaran.

"Apakah aku harus memberitau tentang itu? Tapi apakah dia akan marah jika aku memberitaunya? Aduh bagaimana ini?" Batinku.

Kepalaku berputar putar dan tak tau harus berkata apa.Namun seketika pikiranku kosong setelah melihat dua orang mengesalkan yang berjalan masuk ke bangunan ini.Mereka bukan Camomile dan Ginger namun mereka adalah Edmund dan Ashley.

"Hey aku kira kau pacarnya Edmund"Kata Vessa yang sedari tadi memperhatikan dua orang mengesalkan itu.

"Itu sangat tidak mungkin"Kataku dengan menyembunyikan kesedihanku.

"Okelah,aku ambil minuman dulu ya"Selagi Vessa pergi,dua orang mengesalkan lainnya datang dengan mencibir tajam.

"Ditikung ya mbak? Hahahahaha" Camomile menyambar yang didahsyatkan lagi dengan Ginger."Apalagi sama sahabat sendiri"

"Daripada aku tersiksa,aku pulang saja!!" Amarahku tak dapat dibendung lagi dan aku akhirnya pergi meninggalkan tempat terkutuk itu berjalan kaki.

"Tunggu Vio!" Sekejap Jessica memanggilku tapi aku tak menghiraukannya dan melanjutkan jalanku.

Author POV

"Ini akibat ulahmu Ash,Vio jadi marah tau!"

"Edmund! Bukannya kamu yang minta hal ini? Kok aku yang disalahin" Ashley menggerutu kesal.

"Yaudah mulai saat ini gausah deket deket aku!" Edmund meninggalkan Ashley dan berusaha mengejar Vio.

"Tapi Ed!" Ashley menyusulnya dengan meneteskan air mata.

Untung saja Vio belum terlalu jauh dan Edmund berhasil menyusulnya.Tapi Ashley juga datang disaat yang tidak tepat dan akhirnya Vio kembali berlari meninggalkan mereka.

"Tuh kan!" Edmund kembali mengejar namun gerakannya dihentikan oleh Ashley.

"Sudahlah Ed...Ia tak akan mau"Edmund semakin kesal dan melepaskan genggaman Ashley.

Author POV End

Memang kedua orang itu sangat mengesalkan.Aku tak tahan lagi,aku harus menjauhi Edmund mulai dari sekarang juga!

"Tiiiiiin"

"Viooooo!"

Suara siapa itu?  Mengapa badanku terasa terlempar dan benda merah apa yang mengelilingi tubuhku. Apa yang terjadi....

New Moodbooster - Ft. @irgivlrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang