part 18 (END)

29 6 0
                                    

"Vio"
"Vio"
"Semoga apa yang kuberikan ini bisa bermanfaat bagimu"
"Bahagiakan dirimu ya..."

.

Piiip

"Syukurlah kamu sudah sadar Vio,aku sangat khawatir denganmu" gumam Ashley dengan keringat sepenuh wajah.

"Apa yang terjadi? Ashley! Dimana Edmund?"

"Kamu mengalami kecelakaan dan Edmund E...e....dia kembali ke negara asalnya.Sebelum dia pergi,dia menitipkan bunga ini untukmu dan dia juga meminta maaf sebesar besarnya"

Entah perasaanku atau bagaimana,Ashley mengalami sedikit kecanggungan saat aku tanya dimana Edmund.Memang dimana negara asalnya?

"Vio! Kau sudah sadar nak?"

"Ibu,aku baik baik saja.Jangan khawatir"

"Syukurlah kalau begitu.Yasudah,Ibu mau beli makanan dulu.Ashley! Titip Vio ya"

Ibu segera beranjak dan hidupku serasa dimulai kembali.Entah apa yang membuatnya begitu?
.

3 minggu berlalu dan aku belum mendapat kabar baru dari Edmund.Sudah kucoba beberapa kali menelpon Edmund tapi ponselnya selalu saja tidak aktif.Entah apa yang ia lakukan disana...

"Hey Vii...kok melongo gitu sih? Sendirian di taman pula"

"Eh Ashley,Edmund gimana kabarnya? Kamu masih komunikasi sama dia kan?"

"Em...sebenarnya enggak sih"

"Kok aneh ya? Dari 3 minggu yang lalu aku selalu telpon tapi -"

"Eh...aku ada kelas,aku harus ke kampus sekarang.Dadaa" Ashley berlari sejadi jadinya,membuat perbuatan nya terlihat semakin aneh.

Tapi ngomong-ngomong sekarang kan hari libur nasional.Harusnya semua libur dong.Aneh sekali...

.

"Ibu,aku pulang! Eh Ibu dan paman.Bukankah kalian tidak saling akur?" Yap,sekarang Ibuku yang berperilaku aneh.Paman Aaron juga.

"Kami sudah berbaikan saat paman Alder mendengar kabar bahwa kamu kecelakaan Vi" Kurasa perkataan Ibu ada benarnya karena mereka tidak terlihat canggung sedikit pun.

"Paman,bagaimana kabar Chorry?"

"Wah kamu masih ingat dengan Chorry ya? Dia sudah bebas kok dan sekarang ia lagi di Italia" Ujar paman Alder dengan senyum hangat.

"Oh syukurlah" Bagaimana aku tidak lupa anak yang menculikku dan hampir membunuhku.

"Vio,kamu segera ganti baju ya.Kita diundang ke pernikahannya temen kamu,Dominic"

"Dominic? Sudah nikah? Sama siapa?"

"Katanya sih sama Hana,anak pengusaha terkenal yang merupakan rekan kerja ayahnya Dominic" Seketika itu,Ibu dan aku mulai ribut tentang baju apa yang akan dipakai di pernikahan Dominic.

Tapi padahal aku mengira dia menyukaiku hahaha.Tapi apa kata Tuhan,dia lebih tertarik dengan Hana.

"Paman,kuncinya jangan lupa ya!"

"Iya,beres!"

.

"Bu,tadi Hana cantik sekali ya,pantas saja Dominic jatuh cinta"

"Iya,nanti kalau kamu mau nikah juga harus cantik seperti itu ya?"

"Pasti dong Bu,tapi sebelum itu Ibu harus merestui hubunganku dengan Edmund"

Dalam sekejap,Ibu berganti ekspresi.Kenapa semua orang bersikap aneh jika aku tanya tentang Edmund.

"Aduh,Ibu lupa untuk membayar listrik bulan ini.Ibu sekalian ke tetangga sebelah ya Vi" Ibu segera berlari dan membuka satu per satu isi tasnya.Tapi yang aku herankan,kemarin kan Ibu baru membayar listrik.

Aku masuk ke dalam rumah,menuju kamar tersayangku dan melihat isinya penuh dengan baju yang sedari tadi aku coba.Tanpa peduli,aku langsung menaiki tempat tidur dan merebahkan diri.

Kriing Kriing

"Violetta : Halo Vess,ada apa?
Vessa : Aku sangat bahagia Viii
Violetta : Wah kenapa?
Vessa : Kamu tau kan Girlband terkenal Whitepink yang baru open member?
Violetta : Iya dong,kenapa emangnya?
Vessa : Aku diterima salah satu membernya!!
Violetta : Wah yang benar? Selamat yaa,aku turut senang kamu bisa jadi girlband.Sebentar lagi aku akan melihatmu di Televisi deh haha
Vessa : Makasih ya Vi,selama ini kamu sudah dukung aku ya.Dadaaa"

Wah aku tidak menyangka bahwa Vessa bisa menjadi anggota girlband.Akhir akhir ini semuanya tampak harmonis ya.Hanya satu yang ingin aku ketahui.Bagaimana kondisi Edmund sekarang.Oh iya,aku teringat sesuatu.Saat sedang di rumah sakit aku bermimpi dan mendengar suara Edmund berbicara.Namun aku tidak tau apa maksudnya.Saat ini aku hanya akan tidur dan besok aku dan Ibu pergi ke makam Ayah.

.

"Vio,agak cepat dong" Ibu memanggilku dari bawah berkali-kali dan akhirnya aku segera turun dan masuk ke dalam mobil paman Aaron.

"Sebelum ke makam,mampir ke toko bunga dulu ya"

"Okee" Paman melesat menuju toko bunga yang searah dengan makam.

Setelah Ibu membeli beberapa bunga,kami kembali melanjutkan perjalanan menuju makam.

.

"Vio,taburkan bunga ini ya"

"Iya Bu"

'Ayah,aku sudah semakin besar dan Ibu sangat menyayangiku.Maafkan paman Aaron ya,dia tidak sengaja melakukannya.Pokoknya segala doa yang baik untuk Ayah'

"Ibu,aku berjalan jalan dekat sini ya"

"Iya Vi,hati hati"

Aku melihat deretan batu nisan kokoh berwarna putih.Berjalan sambil menahan air mata tentang kenanganku bersama Ayah.Hanya beberapa tahun aku menghabiskan waktu dengannya.Tetapi aku melihat ada kejanggalan di sebelah sana.

Ternyata.....

Air mataku tak dapat tertahan,mulutku tak bisa berkata,hanya hati yang merasakannya.

"Vio,kamu yang sabar ya.Dia mendonorkan ginjal kepadamu karena dia mencintaimu.Namun setelah beberapa hari,dia terus merasa sakit dan akhirnya meninggal.Kami menyembunyikan ini semua karena Ibu takut kamu akan depresi berat jika diberitau langsung"

"E....Edmund...maafkan aku....aku banyak berbuat salah padamu,selalu menuduhmu dan tak memperdulikanmu.Semua berlalu begitu saja dan terima kasih atas segalanya termasuk pengorbananmu....semoga kau bahagia disana,di tempat yang lebih baik.Aku akan selalu merindukanmu Ed...." :(

:(

THE END~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

New Moodbooster - Ft. @irgivlrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang